Gen Luar Biasa

Jiang Lingzhi tertawa dalam hati, tetapi karena selama ini dia dididik dengan norma yang baik, dia berusaha untuk menyembunyikan tawanya.

Bagaimanapun juga, seorang wanita sejati harus murah senyum.

Li Shunan melirik wajah Jiang Lingzhi dari samping, lalu bertanya. "Apa kamu tahu namaku?" 

Jiang Lingzhi tertegun. Dia teringat kalau barusan dirinya memanggil laki-laki ini Siswa Li, jadi, tidak ada gunanya dia menyangkal.

"Semua orang di kelas membicarakanmu, jadi aku mendengar sedikit-sedikit." Jiang Lingzhi menatap lurus ke depan dan menjawab dengan jujur.

"Benarkah?" tanya Li Shunan sambil mengangkat alisnya. Dia tampak penasaran. "Apa yang mereka bicarakan tentang aku?"

Sebenarnya, jika dipikir-pikir, dia sendiri juga sudah tahu jawabannya.

Hal seperti ini sudah terjadi berulang kali dalam hidupnya, dan tentu saja yang mereka bicarakan tetap topik yang sama.

Tapi, dia ingin bertanya pada Jiang Lingzhi karena ingin tahu apakah gosip itu membuat gadis ini takut padanya.

Jiang Lingzhi memalingkan wajahnya dan menjawab dengan jujur, "Mereka membicarakan wajahmu yang sangat tampan."

"Oh?" Li Shunan tertegun, seolah tidak mengira bahwa Jiang Lingzhi akan menjawab begini. Kemudian dia tersenyum lagi dan menunduk menatap gadis itu. "Apa kamu juga berpikir begitu?"

Li Shunan memiliki wajah seperti orang jahat, namun dia juga terlihat baik dan sangat lembut. Kedua sisi itu mengungkapkan sifat egois dan arogannya yang tak terkendali 

Jiang Lingzhi memandang Li Shunan dengan hati-hati, lalu menjawab, "Lumayan."

Agar pria itu tidak terlalu sombong dan bangga pada diri sendiri, Jiang Lingzhi menyembunyikan suara hatinya dan sedikit berbohong.

Li Shunan mengaitkan bibirnya membentuk senyuman dan berkata dengan sungguh-sungguh, "Mungkin karena gen yang luar biasa."

Jiang Lingzhi tidak tahu harus berkata apa.

Hahaha lucu sekali...

Mereka berdua baru saja berjalan keluar dari gedung kantor, lalu tiba-tiba terdengar suara siulan yang nyaring tak jauh dari sana.

Jiang Lingzhi menghentikan langkahnya dan menoleh ke arah sumber suara.

Sekitar lima siswa sedang berjongkok di sebelah taman kecil.

Dari penampilan mereka, sudah jelas terlihat bahwa mereka adalah siswa-siswa nakal. Baju seragam yang tidak rapi, dan di wajah mereka seolah ada tulisan besar:

Ya, aku adalah murid yang buruk!

Melihat Li Shunan dan Jiang Lingzhi berjalan keluar gedung kantor, seorang anak berambut pendek cepat-cepat berdiri dan menendang orang-orang di sampingnya. "Apa yang kalian lamunkan? Tidakkah kalian melihat Kak Nan sedang memegang banyak buku? Kalian punya mata, tidak?"

Satu-satunya siswa yang berpotongan rambut sangat pendek seperti duri itu bernama Zhao Zifu.

Mungkin setiap sekolah memiliki beberapa remaja pemberontak seperti mereka. Mereka akan memukuli siapapun yang berani mencari masalah dan tidak mau menuruti ucapan mereka. Bahkan, tidak jarang mereka berani menentang guru sendiri.

Tetapi dunia siswa yang berperilaku baik dan siswa yang berperilaku buruk jauh berbeda.

Jiang Lingzhi tidak pernah berbicara pada mereka.

Dia mendongak dan melihat laki-laki yang ada di sebelahnya. "Teman-temanmu ada di sini."

Li Shunan mengangkat alisnya dan menatap siswa kelas dua itu, lalu dia menjawab dengan malas, "Ah."

Sekelompok anak laki-laki di kejauhan itu kembali sadar dari lamunan mereka dan bergegas berlari kecil menghampiri Li Shunan. "Kak Nan!"

"Kak Nan, mengapa kamu repot-repot menggunakan tanganmu sendiri untuk masalah sepele semacam ini? Tetap berdirilah di situ dan jangan bergerak! Kami akan membantumu membawanya!"

Zhao Zifu sudah mulai berteriak menghentikan Li Shunan dari kejauhan, sekitar 5 meter.

Jelas, dia terlalu berlebihan.

Jiang Lingzhi mengerucutkan bibir bawahnya dan menurunkan pandangannya. Dia meletakkan kembali buku di tangannya ke atas tumpukan buku yang dibawa Li Shunan. "Karena teman-temanmu sudah ada di sini, maka aku tidak perlu lagi menunjukkan jalan untukmu. Aku akan kembali ke kelas dulu."

Setelah mengatakannya, Jiang Lingzhi berbalik dan berjalan dua langkah, namun dia teringat sesuatu dan akhirnya berbalik lagi.

Jiang Lingzhi melepas sebuah kartu yang tergantung di dadanya. Kartu tersebut berisi saldo uang untuk membeli makanan di kantin. Dia meletakkannya di atas tumpukan buku yang dipegang Li Shunan dan menatap matanya. "Ini untukmu. Ada 400 yuan lebih di dalam kartu ini. Jangan mengungkit-ungkit masalah ini terus-terusan dan menjadikannya alasan untuk menyusahkanku lagi!"

Sebelum Li Shunan sempat menjawab, Jiang Lingzhi sudah menarik pandangannya dan berbalik lagi. Sosoknya yang ramping berjalan menjauh ke arah yang berlawanan.

Dia tidak menghentikan langkah gadis itu sedikit pun.

Alis indah Li Shunan mengernyit, dan dia menatap sosok Jiang Lingzhi dari belakang selama beberapa saat sambil merenungkan sesuatu.

---

Dari 15 Februari 2020, koin yang sudah digunakan untuk membeli buku yang tidak terpilih akan dikembalikan dalam waktu 30 hari. Perlu diperhatikan Fast Pass yang sudah digunakan tidak bisa dikembalikan. 

Buku-buku yang terpilih untuk dilanjutkan akan memiliki tanda khusus di pojok sampul dalam 30 Hari untuk menunjukkan kelanjutannya. 

Terimakasih atas pengertian Anda.