Li Shunan menatap punggung gadis itu lekat-lekat.
Seorang bawahan di sebelahnya mengulurkan tangan dan mengambil buku dari tangan Li Shunan dengan santainya.
"Kak Nan, apa yang kamu lihat?"
Zhao Zifu meletakkan lengannya di bahu Li Shunan, kemudian mengikuti pandangannya, yang sedang tertuju ke arah kepergian gadis yang barusan ada di sini.
"Jiang Lingzhi," ucap Zhao Zifu dengan spontan, lalu dia mengernyit bingung. "Kak Nan, kudengar sekarang kamu sekelas dengan dia."
"Apa kamu mengenalnya?" Ekspresi Li Shunan tampak tidak berubah sama sekali. Dia melirik kartu makan di atas tumpukan buku yang diberikan Jiang Lingzhi tadi, lalu mengambilnya dan memasukkannya ke dalam saku celananya. Gerakannya masih terlihat malas-malasan.
"Tentu saja kenal. Siapa yang tidak mengenalnya? Dia adalah dewi di SMA kita. Dia juga ada di sampul brosur sekolah. Gadis itu adalah kekasih idaman sebagian besar siswa laki-laki di sekolah ini."
Li Shunan mengangkat alisnya, lalu menoleh dan menatap anak buahnya itu sambil berujar, "Apa kamu pernah mengganggunya?"
Zhao Zifu terkejut sejenak, dan kemudian menyadari sesuatu.
Begitu dia datang tadi, gadis itu langsung pergi. Sepertinya Kak Nan sudah salah paham. Dia pun segera membantah, "Aku? Mana mungkin aku melakukan hal itu padanya?"
Li Shunan tenggelam dalam pemikirannya sendiri dan tidak menanggapi apapun.
"Dia adalah dewi di sini, yang ada malah aku yang digertak." Zhao Zifu cemberut. "Namun, dia juga tidak sepolos kelihatannya."
Li Shunan mengangkat pandangannya dan memasukkan tangan ke saku celananya, lalu kembali berjalan perlahan ke depan. Dia berujar dengan suara seperti orang kelelahan dan suka seenaknya sendiri. "Apa maksud ucapanmu?"
Zhao Zifu merasa ragu-ragu sejenak. Dia berjalan mengikuti Li Shunan sambil menjawab dengan jujur, "Tidakkah kamu pikir gadis itu terlihat baik hati dan begitu polos? Sebenarnya, dia memiliki hubungan dengan seorang laki-laki yang tidak bisa dimengerti."
Seorang laki-laki?
Rasanya kata-kata ini sangat penting.
Li Shunan mengangkat alisnya. "Siapa?"
"Su Xici, pria tertampan di sekolah ini. Tapi karena sekarang kamu bersekolah di sini, dia akhirnya memiliki saingan yang sepadan." Zhao Zifu menyeringai dan menyerahkan sebatang rokok ke hadapan Li Shunan.
Li Shunan tidak menanggapi kata-kata Zhao Zifu. Dia menguap dengan wajah yang terlihat lelah, lalu berujar dengan suara serak, "Jangan merokok di lingkungan sekolah."
Zhao Zifu hampir menjatuhkan rokok di tangannya ke tanah saat mendengar ucapan Li Shunan barusan.
Wah...
Benarkah orang ini bos berandal yang sangat menakutkan dari distrik kota tua?!
Ternyata orang seperti dia juga tahu kalau tidak boleh merokok di sekolah!
Hal ini menyadarkannya.
Tentu saja, tindakan seperti ini bukan levelnya lagi.
"Oke." Zhao Zifu mengangguk dan memasukkan rokok di tangannya kembali ke dalam kotak rokok.
Namun, seorang siswa di sebelahnya tidak menyadari hal itu. Salah satu dari mereka mengambil sebatang rokok dan menggigitnya. Dia tampak tidak peduli sama sekali.
"Hei." Zhao Zifu memukul kepala pengikut di sebelahnya.
"Apa telingamu tuli? Kamu tidak dengar apa yang dibilang Kak Nan barusan? Jangan merokok di sekolah!"
Pengikutnya itu segera mengambil kembali rokok di mulutnya. "Maaf, aku salah, aku salah, Kak Nan!"
Zhao Zifu menjilat sudut bibirnya, dan tiba-tiba dia menyadari bahwa ada sesuatu yang salah. Dia mendekati Li Shunan, "Tidak, Kak Nan, apakah kamu ingin tahu tentang dia?"
Situasi macam apa ini?
Baru saja Li Shunan datang ke sekolah ini, namun sudah ada yang mencuri perhatiannya?
Meskipun gadis itu memang yang tercantik di antara siswi-siswi lain dan sangat populer di kalangan siswa laki-laki, bahkan Zhao Zifu sendiri juga sempat hampir terpesona padanya, tetapi sebagai pengikut Li Shunan, dia tetap harus mengingatkan kakak besarnya itu.
"Jangan tertipu oleh penampilannya. Sedari kecil, dia dan siswa tertampan di sekolah memiliki hubungan yang sangat dekat, seperti sepasang kekasih. Orang biasa tidak akan bisa mendapatkannya."
Li Shunan menoleh dan menatap laki-laki itu dengan acuh tak acuh.
Zhao Zifu segera memperjelas. "Tentu saja, Kakak juga bukan orang biasa. Tetapi menurutku begitu. Lebih baik Kakak cari gadis lain saja. Ada begitu banyak gadis di sekolah ini."
"Pikiranmu itu terlalu jauh." Li Shunan mengalihkan pandangannya, masih dengan ekspresi malas dan lesu. "Dia hanya teman sekelas yang duduk di depanku."
"Yang benar saja?" Zhao Zifu tidak bisa menahan diri untuk tidak meledak.
Jika tempat duduk mereka sedekat itu, justru semakin mudah bagi mereka untuk saling suka!
---
Dari 15 Februari 2020, koin yang sudah digunakan untuk membeli buku yang tidak terpilih akan dikembalikan dalam waktu 30 hari. Perlu diperhatikan Fast Pass yang sudah digunakan tidak bisa dikembalikan.
Buku-buku yang terpilih untuk dilanjutkan akan memiliki tanda khusus di pojok sampul dalam 30 Hari untuk menunjukkan kelanjutannya.
Terimakasih atas pengertian Anda.