Rumah Berpenghuni Monyet Ekor Putih

ya ini adalah salah satu rumah gua yang pertama, dimana tempat gua dilahirkan, dimana sekarang menjadi cerita yang sangat populer di daerah sekitar bekas rumah tempat tinggal gua dan keluarga dulu semasa gua masih kecil. Tepat berada dipinggir jalan, ya itu adalah tempat yang idealis untuk rumah besar terbuat dari kayu berkualitas tinggi.

Saat kami tinggal disana, tak banyak gangguan yang kami alami selama tinggal disana tapi setelah sekian lama rumah itu kami jual kepada pemilik yang baru, ternyata rumah itu sampai sekarang tak ada yang mendiami atau bisa dikatakan kosong dari tahun 2000, rumah itu sudah kosong selama lebih dari 20 tahun lamanya dan sekarang menjadi buah bibir masyarakat yang tinggal didaerah dekat rumah itu sehingga sekarang kondisinya sangat memprihatinkan, yaitu banyak rumput yang menjalar dibagian atap rumah yang membuatnya seperti rumah angker, banyak pula yang bercerita kepada kami saat mereka melewati rumah itu, mereka sering melihat wanita berambut panjang bahkan sekumpulan monyet ekor putih.

Seingat gua pribadi rumah itu mempunyai panjang rumah yang cukup panjang dan didepan rumah itu terdapat sebuah pohon ketapang yang cukup besar, rumah itu memiliki lorong dibagian tengah untuk menuju kedalam rumah tapi hanya bagian samping dari rumah bukan pintu masuk untuk tamu.

Gelap adalah kata yang tepat untuk menggambarkan suasana rumah itu, dibagian belakang rumah terdapat WC untuk tempat kami biasa untuk mandi ataupun buang air kecil atau besar. Hari setelah gua dilahirkan, ibu gua sedang berbaring dikasur dibagian kamar dan dia melihat tepat diatas kepalanya bola besar berwarna hitam yang jatuh tepat disamping sebelah kiri ibu gua dan untung aja gua berada di kanan, ibu gua setelah itu terlempar sampai keatas atap dan menimbulkan hentakan yang begitu keras ketika ia jatuh kembali ke atas kasur. Ibu gua bercerita kalo bola besar itu jatuh tepat dibagian kami berdua mungkin ceritanya akan berbeda, bisa aja mungkin kami berdua sudah mati disana.

Hari - hari setelah kejadian itu, ibu gua seolah - olah mulutnya tak mampu untuk berbicara atau bahkan bercerita kepada siapapun pada waktu itu dan dia sangat merasakan kesakitan dibagian perutnya dan bapak gua mencoba untuk membawa berobat kepada orang yang bisa disebut orang pintar. 2 kali ibu gua dibawa kesana dia merasa membaik dan ibu gua saat itu seperti orang yang tidak punya energi sama sekali. Dia harus dibopong atau bahkan dipegangi agar bisa duduk, namun pada saat yang ketiga kalinya ibu gua gak dibawa kesana lagi. Dan kami mendapatkan pesan dari orang pintar itu untuk meninggalkan rumah itu secepatnya, kalo gak, "kami akan mendapatkan musibah" sebutnya pada waktu itu.

Dengan perasaan yang was - was kami masih tinggal dirumah itu, hari demi hari kami lalui seperti biasa dan mulai perlahan ibu gua sembuh dengan sendirinya. Tapi benar apa yang dikatakan oleh orang pintar yang telah mengobati ibu gua, kami mulai mengalami banyak musibah yang menghampiri keluarga kami. Salah satunya adalah ayah gua telah tergoda oleh pembantu kami sendiri, yang dari kecil udah di anggap seperti anak sendiri. Entah apa yang dipikirkan oleh ayah gua pada waktu itu, Gua dan kakak gua sempat dibawa pergi jauh dari rumah bersama wanita itu. Karna Gua dan kakak gua masih kecil, kami gak ngerti apa-apa. Kami hanya anak kecil yang senang apabila dibawa jalan - jalan. Satu minggu lamanya kami meninggalkan ibu dirumah dan pada saat kami pulang kerumah, Gua ngeliat semua keluarga dari ibu dan ayah gua sedang berkumpul untuk menemani ibu gua. Gua juga melihat ibu gua pada waktu meneteskan air mata terus menerus karna dia telah mengetahui ayah berselingkuh dengan pembantu kami sendiri. Gua hanya memeluk ibu gua pada waktu itu, gua gak tau apa yang menyebabkan nya hingga menangis tersedu - sedu. Karna pada waktu itu umur gua baru 2 - 3 tahun, sungguh masih anak kecil yang lugu dan sangatlah polos.

Keputusan ibuku yang ada dipikiran nya pada waktu, dia hanya ingin cerai dengan ayahku. Tapi ayahku meminta maaf kepada ibuku karna sudah khilaf dan ibukupun memaafkan segala kesalahan yang dilakukan oleh ayah gua, entah iblis mana yang bisa membuat ayah gua tergoda. Setelah beberapa minggu berlalu setelah kejadian itu, Ayah dan ibu gua membuat keputusan untuk menjual rumah kepada orang lain dan kami memilih untuk meninggalkan rumah itu dan pergi jauh ke kota lain dan memulai dari Nol lagi. Walaupun keadaan ekonomi kami sangat baik pada waktu bertempat tinggal dirumah itu tapi bagaimana mungkin kami bisa betah tinggal disana karna musibah selalu saja mendatangi kami.

Namun ada hal sangat mengherankan pada saat rumah itu berpindah tangan atau pemilik setelah ayah gua, beberapa kali rumah itu berpindah pemilik terus menerus sampai saat ini tapi tak ada yang tinggal satupun dirumah itu, banyak warga yang bercerita kepada kami bahwa setiap orang yang melewati rumah itu pada saat petang atau sebelum subuh mereka mengatakan sering melihat makhluk halus dirumah itu, kebanyakan yang bercerita seperti itu dari mereka yang pedagang sayur karna mereka setiap pagi harus pergi berangkat kepasar sebelum pagi hari. Ada juga supir yang sedang beristirahat karna kelelahan dalam perjalanan hingga dia harus beristirahat dipinggir jalan dan memarkirkan mobilnya tepat didepan rumah itu dan iapun tertidur pada saat malam hari di mobil itu tapi pada saat ia terbangun dari tidur nya dia melihat wanita berambut panjang tepat disebelah bangku penumpang bahkan ia ikut sampai rumah si supir itu.

Rumah tak berpenghuni itu sekarang sudah dihancurkan oleh warga setempat karna banyak kejadian yang aneh terjadi disana, mulai dari ada warga yang hilang beberapa minggu dan akhirnya ditemukan ia selama itu tinggal dirumah itu. Lo tau kondisinya dia seperti apa saat dia ditemukan oleh warga? ya, bisa dikatakan dia mengalami kondisi gangguan jiwa setelah seminggu lamanya menghilang. Tak ada yang dapat dijelaskan dari orang itu, ia hanya melamun sendirian dan kemudian tak lama ia menangis tanpa sebab. Dan ketika warga ingin membawa nya kerumah sakit, ia menolak. Dia hanya ingin tinggal dirumah itu. Tak ada warga yang berani mendekatinya hingga sekarang. Padahal yang orang lain lihat rumah itu sudah tidak layak lagi untuk ditinggali. Dimana semua atapnya sudah tinggal sebagian dan banyak rumput liar didalamnya. Bagaimana bisa ia betah tinggal disana...