Akhirnya Kara membuka hatinya untukku. Tentu saja kesempatan ini tak aku sia-siakan, aku ingin serius dengannya.
Hari ini aku akan datang ke rumah Kara dengan membawa pasukan. Bukan hanya ada ibu dan ayahku, tapi dua orang yang super sibuk, Kak Ali dan kak Dina juga ikut. Selain itu juga ada Kak Rio dan istrinya Kak Farah.
Beberapa menit kemudian kami sampai di rumah Kara, dan disambut oleh ayah dan ibunya. Kedua keluargapun mulai berkenalan satu sama lain.
Seakan mengabaikan orang-orang yang berada di sekelilingku, aku mencari-cari sosok Kara.
Ibu Kara sepertinya menyadari kebingunganku.
“Sebentar lagi Kara akan turun nak Hazel,” ujar ibu Kara.
Semua orangpun tertawa melihatku. Beberapa saat kemudian wanita yang sudah kutunggu-tunggu itu menampakkan wujudnya. Sangat anggun dan cantik sekali, dia menyalami orang tuaku kemudian duduk di sebelah ibunya.
Setelah mengobrol santai ayahku pun mulai mengutarakan niat kami datang menemui orang tua Kara.