Hai.
Namaku Jundiskafk Berkuns, panggil saja Jun. Umurku 18 tahun.
Aku hanyalah seorang petualang biasa. Yah, bahasa kerennya sih adventurer. Kalian tahu apa itu petualang?
Seperti namanya, petualang adalah sebuah pekerjaan untuk mereka yang suka berpetualang atau berkelana ke segala penjuru di dunia ini, dan juga cocok untuk mereka yang bekerja tanpa ikatan peraturan apa pun. Petualang umumnya melakukan pekerjaan berdasarkan misi dari orang-orang yang sedang dalam masalah. Misi-misi tersebut dikelola oleh Adventurer's Guild, dimana Guild akan memasang misi-misi ini di atas papan dan dikelompokkan sesuai dengan tingkat kesulitannya masing-masing. Mulai dari tingkat F sampai dengan yang tersulit yaitu tingkat S, tetapi untuk misi tingkat S sangat jarang dipajang di atas papan tersebut. Biasanya Guild akan langsung menghubungi beberapa petualang tingkat S yang tidak sedang dalam pekerjaan untuk menawarkan langsung misi tersebut.
Petualang juga dikelompokkan ke dalam beberapa kelas berdasarkan minatnya masing-masing.
Pertama-tama, ada yang namanya kelas Fighter. Kelas ini kemampuannya seimbang, dalam artian seimbang di penyerangan maupun pertahanan. Mereka yang memilih kelas fighter biasanya adalah orang-orang yang suka berkelana atau bertarung sendiri, karena mereka punya daya serang dan pertahanan yang seimbang. Tetapi, hanya karena mereka unggul dalam 2 bidang tersebut, bukan berarti kelas ini populer. Kelas ini mempunyai batasannya, batasannya itu dapat terlihat dari mobilitas atau kelincahan, dan juga kelas ini memiliki jumlah skill paling sedikit diantara kelas-kelas lainnya. Jadi, agar segala potensi kelas ini bisa ditunjukkan secara maksimal, maka mereka harus mampu menutupi jumlah atau mengolah skill-skill¬ yang tersedia dan juga mobilitas mereka.
Selanjutnya, ada kelas Tanker. Seperti namanya, tugas kelas ini adalah menjadi tank di dalam sebuah tim atau party. Bisa dikatakan kelas ini adalah tamengnya sebuah tim. Kemampuan kelas ini juga bisa terbilang cukup jelas, yaitu mempunyai pertahanan yang tinggi. Dikarenakan mempunyai pertahanan yang tinggi, maka tentunya daya serang kelas ini terbilang rendah, dan juga mobilitasnya yang cukup rendah dibanding dengan kelas-kelas yang lain.
Lalu, ada kelas Rogue. Kelas ini lah yang mempunyai daya serang dan mobilitas yang paling tinggi. Karena itu, kelas ini dapat dikatakan sebagai damage dealer nya sebuah tim. Karena memiliki daya serang dan mobilitas yang tinggi, pertahanan yang dimiliki kelas ini sangat rendah. Jadi, jika saja petualang kelas rouge sampai berhasil diincar dan tidak ada yang melindungi atau mensupport, maka tim itu sudah kehilangan damage dealer mereka dan itu merupakan suatu situasi yang sangat fatal. Maka, kelas ini memegang peran yang sangat penting bagi sebuah tim.
Selanjutnya, ada kelas Support. Sesuai namanya, kelas ini bertugas untuk membantu semua kelas pada suatu tim, biasanya membantu rogue dan ranger. Kemampuan dari kelas ini adalah memulihkan luka, memberikan berbagai macam buff, dan lain sebagainya yang dapat menguntungkan bagi semua orang dalam satu tim. Sayangnya, sudah jarang orang-orang memilih kelas ini, karena kelas ini sudah bisa diganti dengan kelas mage yang juga bisa melakukan sihir pemulihan dan pemberian buff, walaupun efeknya tidak sebagus kelas ini.
Selanjutnya yaitu kelas Ranger. Dalam sebuah formasi, kelas ini berada di paling belakang bersamaan dengan mage dan support, karena kemampuannya yaitu menyerang jarak jauh. Kelas ini mempunyai mobilitas dan pertahanan yang cukup rendah, namun memiliki daya serang yang cukup tinggi. Walaupun memiliki daya serang yang tinggi, kelas ini tidak sepenuhnya bisa menjadi damage dealer sebuah tim karena mobilitasnya yang rendah. Kelas ini harus pintar dalam memposisikan dirinya dalam sebuah pertempuran.
Yang terakhir yaitu kelas Mage. Nah, ini lah kelas yang aku pilih. Kelas ini adalah kelas yang paling banyak peminatnya setelah kelas rouge. Kenapa? Karena kelas ini mempunyai kemampuan untuk melakukan sihir! Ya, sihir! Bukankah itu hal yang menakjubkan? Selain itu, kelas ini juga memiliki jumlah skill yang terbanyak, skill dari seorang mage tidak lain dan tidak bukan adalah sihir. Banyak sekali skill yang tersedia hingga saat ini hanya beberapa orang saja di dunia ini yang sanggup menguasai semua jenis sihir yang ada. Karena jumlahnya yang begitu banyak, sihir-sihir ini juga dikelompokkan ke dalam beberapa tingkatan sama seperti sistem pengelompokkan tingkatan petualang, bedanya tingkatan sihir ini bisa mencapai ke tingkatan SS atau lebih dikenal sebagai sihir Tier SS. Mengerti 'kan mengapa orang-orang lebih memilih kelas ini dibanding dengan kelas support? Yup, karena kelas ini tidak hanya bisa melakukan sihir yang dapat membantu atau men support, kelas ini juga bisa melakukan sihir untuk menyerang dan bertahan.
Aku, Jun, adalah seorang petualang kelas mage. Yah, saat ini aku hanya bisa menguasai sihir sampai Tier C. Tapi, aku akan berlatih dengan giat agar bisa menguasai sihir Tier SS!
Sekarang, aku sedang bersiap-siap untuk melakukan rutinitasku. Yaitu pergi ke Adventurer's Guild, menyelesaikan beberapa misi, dan mendapatkan uang dari hasil penyelesaian misi itu.
Saat ini aku masih berada di kamarku di sebuah penginapan yang bernama "Navazada". Bukan sebuah penginapan yang mewah dan besar, tapi setidaknya cukup buatku sebagai tempat tinggal selama aku menetap di kota ini.
Kota yang aku tinggali sekarang adalah Kota Honard. Kota ini merupakan ibukota dari region Arkmunsker. Sudah menjadi pengetahuan umum bahwa Kota Honard adalah pusatnya kegiatan sihir dan juga merupakan kota dengan Adventurer's Guild terbesar.
Sejak kecil, aku sudah tertarik dengan sihir. Ketertarikan itu pertama muncul ketika luka ku disembuhkan oleh salah satu petualang yang singgah ke desa ku waktu aku masih kecil. Aku berasal dari desa yang kecil, keluargaku orang yang biasa-biasa saja. Bahkan, waktu itu di desaku tidak seorang pun mampu melakukan sihir. Jadi bisa dikatakan bahwa hari itu adalah hari pertama kali aku melihat seseorang menggunakan sihir secara langsung, dan itu membuatku takjub.
Karena itu, aku memilih untuk menetap di kota ini dan menjadi mage yang terkenal sepanjang masa! Yah, cuma impian sih.
Oke, cukup basa-basinya.
Sebelum pergi, aku periksa dulu penampilanku. Rambut hitamku sudah rapi, jubahku berwarna biru gelap, di dalamnya aku memakai baju kain biasa dengan warna putih, dan juga celana berwarna abu-abu. Tentunya aku juga memakai sepatu kulit coklatku. Oh iya, tidak lupa dengan tongkat sihirku yang telah menemaniku selama aku berada di kota ini dan petualangan yang telah aku jalani selama menyelesaikan misi-misi di guild. Semua sudah lengkap, saatnya pergi!
Aku pergi keluar kamarku dan tidak lupa untuk mengunci pintunya. Kamarku berada di lantai 2, penginapan ini mempunyai 3 lantai. Kamarku merupakan jenis kamar basic yang berada di lantai 2, lantai diatasku yaitu lantai 3 adalah area kamar yang sedikit lebih bagus dari kamar di lantai 3 dan tentunya harga sewa juga lebih mahal. Lantai 1 adalah area tempat makan sekaligus areanya resepsionis. Oh iya, ada sih 2 kamar lagi di lantai 1, tapi kamar itu adalah tempatnya pemilik penginapan dan keluarganya. Penginapan ini selain menyewakan tempat tinggal juga menjual makanan.
Setelah pintu kamarku terkunci, aku berjalan ke arah tangga menuju lantai 1.
"Ah, pagi, Jun. Mau ke guild hari ini?"
Baru saja aku sampai di lantai satu, pemilik penginapan sudah menyapa duluan. Ramah sekali. Ini salah satu faktor kenapa aku suka penginapan ini. Selain harganya yang terjangkau, hehe.
"Pagi, Paman Sass. Iya, pak. Mau nyari harian dulu, hahaha."
"Sudah kukatakan jangan panggil aku "paman". Gini-gini aku masih muda loh."
Ucap pria yang sudah menginjak usia 30 tahun. Apakah 30 tahun masih bisa dibilang muda? Ada-ada saja bapak ini, ingin sekali dibilang masih muda.
Traikkemox Sass. Pemilik Penginapan "Navazada". Umur 30 tahun. Penampilannya sangat atletis. Berbadan kekar. Memiliki tato di kedua lengan dan punggungnya. Rambut dan kumisnya berwarna pirang. Jika orang lain melihatnya untuk pertama kali, pasti berpikir dua kali dahulu sebelum mengajaknya bicara atau sekedar bertanya. Suka mengenakan pakaian ala bartender, tetapi tidak menjual atau melayani minuman yang beralkohol. Dia juga suka melipat kedua lengan bajunya sehingga membuat tatonya terekspos. Tetapi, meskipun memiliki penampilan seperti itu, Paman Sass adalah orang yang ramah. Dia selalu memakai tutur bicara yang sopan tetapi santai, jadi tidak terkesan kaku. Dia senang membantu orang yang kesusahan. Dia juga disenangi orang-orang disekitarnya karena keramahannya itu.
"Aku pesan yang seperti biasanya ya."
"Siap, satu sandwich dan segelas jus apel ya."
Sebelum aku pergi ke guild, sebaiknya aku mengisi perutku yang kosong ini dulu.
Aku mencari meja yang kosong. Setelah ketemu, tanpa banyak pikir aku langsung mendudukinya. Bukan mejanya ya, tapi kursi yang ada disana.
Sambil menunggu pesananku datang, aku bertanya-tanya kira-kira misi apa yang tersedia hari ini di guild.
Aku pertama kali mendaftar menjadi seorang petualang saat aku berumur 14 tahun. Itu adalah batas minimal seseorang jika ingin mendaftar menjadi petualang di guild. Sudah 4 tahun aku menjadi petualang. Saat ini, aku sudah berada di tingkat C, sesuai dengan tingkatan sihir yang bisa aku kuasai.
"Pesanan datang~"
Terdengar suara perempuan yang sudah sering aku dengar di penginapan ini. Setelah kulihat perempuan itu, dugaanku benar. Dia adalah Cheryl Sass, anaknya Paman Sass. Dia adalah salah satu waitress di penginapan ini. Cheryl adalah gadis yang ceria. Penampilannya yang anggun membuat kami para pelanggan di penginapan ini menjadi lebih suka memesan makanan disini dari pada diluar. Cheryl saat ini sudah menginjak usia 17 tahun.
"Ini sandwich dan jus apel nya ya, Jun."
"Makasih ya, Cheryl."
"Sama-sama~"
Setelah Cheryl meletakkan pesananku di atas meja, dia lalu lanjut berjalan ke meja-meja pelanggan lainnya yang sudah menunggu pesanannya masing-masing.
Sandwich dan jus apel.
Kombinasi ini sudah aku pesan sejak aku pertama kali menginap disini. Sampai teman-teman satu penginapan bertanya-tanya kepadaku, tidak bosan ya memesan hal yang sama selama 4 tahun? Aku juga tidak tahu pasti jawabannya, apa yang membuat aku tidak bosan? Menurutku jawaban dari pertanyaan itu tidak begitu penting. Yang penting sekarang aku akan membawa sandwich dan jus apel ini ke dalam isi perutku.
= = = = =
"Aku pergi dulu ya."
"Hati-hati di jalan ya~"
Setelah aku selesai sarapan, aku pergi ke luar menuju guild.
Hari ini cerah.
Angin berhembus pelan.
Burung-burung berkicauan.
Langit biru ditemani awan yang yang tidak begitu banyak.
Cuaca yang bagus untuk memulai sebuah rutinitas.
Meskipun saat ini masih pagi, tetapi sudah banyak penduduk yang berkeliaran untuk memulai aktivitas mereka. Aku hanya melihat mereka, sesekali membalas sapaan dengan senyuman, sambil melanjutkan perjalananku ke Adventurer's Guild. Yup, ini adalah aktivitas sehari-hari penduduk di kota ini. Sebuah hari yang normal di Kota Honard.
= = = = =
Adventurer's Guild.
Apa itu Adventurer's Guild?
Adventurer's Guild adalah semacam organisasi yang melayani jasa berupa petualang yang dapat disewa dengan maksud untuk menyelesaikan misi dari klien yang membutuhkan. Misi tersebut bisa dalam bentuk bermacam-macam. Dari mengawal seseorang, membersihkan monster yang mengganggu, hingga membunuh orang. Jenis-jenis misi juga dibedakan sesuai dengan tingkat kesulitannya, sama seperti tingkatan petualang. Setelah sebuah misi berhasil diselesaikan, guild akan memberikan hadiah yang sesuai, umumnya berupa uang dan beberapa bonus sesuai dengan kecepatan penyelesaian dan tingkat kesulitannya.
Kota Honard memiliki Adventurer's Guild yang terbesar di seluruh pelosok dunia. Tak heran jika banyak orang menjuluki Kota Honard dengan julukan "Kotanya Petualang".
Karena guild di kota ini adalah yang terbesar, tidak heran jika gedung guild di Kota Honard mempunyai ukuran yang besar. Desain arsitektur gedung ini menyerupai kedai minuman yang besar. Gedung ini juga memiliki 3 lantai. Lantai 1 dan 2 adalah area resepsionis, dimana kita bisa melakukan pendaftaran untuk menjadi seorang petualang, tempat memilih misi yang telah disediakan oleh guild, dan juga bisa menjadi tempat berkumpul para petualang sebelum memulai pekerjaan mereka. Lantai 3 adalah lantai khusus untuk para staff guild bekerja.
Setelah berjalan sekitar kurang lebih 15 menit, aku akhirnya sampai di Adventurer's Guild.
Aku buka pintu kayu yang berada di hadapanku. Di saat aku membuka pintu, suara-suara para petualang yang saling mengobrol satu sama lain langsung terdengar jelas. Ada yang sedang duduk santai, sedang berkumpul bersama timnya, ada yang sedang memilih misi, ada yang sedang mendaftarkan diri, bahkan ada yang sedang berkelahi.
Yah, ini lah kehidupan normal di dalam guild.
"Hey, Jun! apa kabar?"
"Hey, Zur! Aku baik-baik saja, tumben pagi-pagi udah disini."
Orang yang menyapaku tadi adalah Zur. Nama lengkapnya Teknozur Datkuc, dia adalah salah satu rekan satu timku. Dia adalah petualang kelas rogue. Biasanya dia baru menampakkan dirinya di guild saat hari sudah mau siang, karena dia harus membantu ibunya berdagang di Pasar Honard. Dagangan ibunya cukup laris, makanya ibunya meminta bantuan Zur untuk mengatasi konsumen-konsumen yang datang.
Zur ini seumuran denganku. 18 tahun. Dari namanya sudah bisa ditebak bahwa dia adalah seorang laki-laki. Postur tubuhnya ideal, tidak terlalu kurus ataupun gemuk. Karena kelasnya yang membutuhkan mobilitas dan daya serang yang tinggi, Dia lebih atletis dari pada diriku. Dia mengenakan armor tipikal kelas rouge, yaitu armor yang dibuat dengan bahan yang ringan agar tidak mempengaruhi mobilitasnya. Senjata yang dia pakai adalah pedang panjang, cukup langka di kalangan kelasnya, dia memilih senjata ini karena menurutnya senjata ini kelihatan keren. Tentunya pedang panjang yang digunakan kelas rouge berbeda dengan kelas-kelas lainnya seperti fighter. Pedang yang digunakan oleh Zur lebih kecil ukurannya dari pedang panjang yang umumnya memiliki ukuran yang cukup besar. Bahan dari pedang itu sendiri juga memakai bahan yang ringan agar bisa menyerang dengan kecepatan yang tinggi.
"Iya nih, ibu dan ayahku sedang pergi ke luar kota untuk mengisi ulang stok dagangan."
"Ohh gitu.."
Ayah Zur adalah seorang mantan petualang. Ayahnya dulu adalah petualang kelas fighter tingkat A. Ayahnya cukup terkenal karena beliau adalah mantan anggota dari sebuah tim petualang tingkat A yang dulu sering mendapatkan penghargaan sebagai tim yang berhasil menguasai dungeon terbanyak yang ada di Kota Honard saat itu. Namun semenjak beliau menikah dengan istrinya, dia memilih untuk keluar dari tim itu, karena tidak ingin waktu bersama istrinya yang tercinta dirampas karena pekerjaan yang menumpuk. Sekarang beliau hidup bahagia sebagai pemilik sebuah kedai minuman di Kota Honard.
"Ngomong-ngomong, Jun."
"Apa?"
"Bagaimana kalau kita ambil misi yang sulit hari ini? Akhir-akhir ini, misi-misi yang kita selesaikan tingkat kesulitannya sudah mulai berkurang. Apa karena aku yang sudah menjadi lebih kuat? Hahahahaha!"
"Lebih kuat? Kau tak sadar ya kalau aku lah yang memberimu berbagai buff selama pertarungan selama ini, hehehe."
"Ng! kau tidak salah, sih… Tapi! Itu memang sudah wajar karena aku adalah damage dealer di tim kita! Tugasmu sebagai seorang mage yang baik hanya perlu membantuku dan juga menyerang kerumunan musuh dengan serangan area of effectmu! Pada akhirnya, aku lah yang berkontribusi paling banyak karena aku adalah damage dealer tim kita! Hahahaha!"
Yah, dia tidak salah sih. Ketertarikanku akan ilmu sihir yang membuatku memilih kelas ini. Walaupun tugas seorang mage kurang lebih seperti apa yang telah dia katakan, tapi aku juga punya ambisi. Ambisiku sudah jelas, menjadi mage yang dikenali di seluruh penjuru dunia! Aku juga ingin mengubah pola pikir semua orang akan tugas seorang mage yang hanya sebatas menyerang dengan AoE (Area of Effect) dan juga membantu penyerangan dari damage dealer. Kalau bisa aku juga ingin meningkatkan nilai dari seorang mage agar setara atau bahkan lebih tinggi dari kelas rouge.
Sambil mendengar ocehannya Zur, aku melihat-lihat misi yang ada di papan.
Mengawal anak orang kaya.
Membersihkan monster yang mengganggu di ladang.
Mengumpulkan herba.
Rata-rata hanya misi-misi seperti itu yang terklasifikasikan sebagai misi tingkat C. Kalau dipikir-pikir, memang terlihat cukup mudah sih, dan juga agak membosankan-
"Hm?"
Eksplorasi reruntuhan.
Sebuah eksplorasi? Tidak biasanya guild mengelompokkan misi eksplorasi ke tingkat C. Walaupun reruntuhan itu terlihat tidak berbahaya sekalipun, setidaknya guild biasanya mengelompokkannya ke dalam misi tingkat B.
"Berisik sekali kau, Zur."
"Udah menjadi hal yang biasa itu, Elise."
Lagi-lagi aku mendengar suara orang-orang yang sudah sering kudengar. Aku memalingkan pandanganku ke sumber suara untuk memastikan, dan benar saja, mereka adalah rekan satu timku.
"Mau kujahit mulutmu yang gak bisa diem itu?"
"Jangan keras-keras gitu dong, Elise~"
Elise Vond. Dia adalah ranger kami. Elise seumuran denganku dan Zur. Elise adalah seorang perempuan yang cukup atraktif, posturnya yang slender dan rambut biru gelapnya yang memanjang sampai ke pinggang membuat dia terlihat elegan. Sebagai seorang ranger, Elise memilih senjata panah. Kemampuan memanah Elise tidak perlu diragukan lagi. Kemampuannya dalam membidik dan melacak pergerakan musuh juga sangat membantu tim dalam menyelesaikan misi.
"Hahaha! Mampus kau, Zur."
"Haah, jadi sekarang kau juga memihak Elise, Fred?"
Alfred Dorrieth, kami biasa memanggil dia Fred. Dia adalah tanker tim kami. Umur 20 tahun. Dia memilih kelas tanker karena dia tidak suka hal-hal yang merepotkan. Tugas dari kelas tanker itu memang termasuk singkat, padat, dan jelas. Yaitu menjadi tamengnya suatu tim. Armor yang dikenakan adalah armor jenis full plate, hal itu membuat penampilannya terlihat paling menonjol di tim kami.
Rogue, Mage, Ranger, dan Tanker. Ini merupakan komposisi paling dasar untuk sebuah tim petualang. Tidak seperti dulu, di era sekarang komposisi sebuah tim petualang bisa dikatakan fleksibel. Jika diingat-ingat, aku pernah mendengar bahwa dulu komposisi sebuah tim petualang terdiri dari Rogue, Mage, Ranger, Support, dan Tanker. Namun, sekarang sudah jarang orang-orang menggunakan komposisi itu. Seperti yang aku jelaskan tadi, kelas support sudah mulai digantikan oleh kelas mage yang mampu menguasai semua jenis sihir. Tidak hanya mage, bahkan ada beberapa tim yang menggunakan fighter sebagai tank mereka.
"Hey, kalian. Lihat ini."
Aku memanggil mereka bertiga dan menunjuk ke arah misi yang aku lihat tadi.
Eksplorasi reruntuhan.
"Eksplorasi?"
"Yup. Zur, bagaimana kalau kita ambil misi ini? Katanya tadi kau ingin misi yang lebih sulit 'kan."
Zur, Elise, dan Alfred lalu mendekat ke papan dimana aku menemukan misi itu.
"Hahaha! Bagus juga penglihatanmu, Jun! Ayo tanpa basa-basi lagi, kita terima misi ini!"
TOK!
Jitakan maut Elise akhirnya melayang di kepala Zur. Zur yang menerima jitakan itu hanya bisa menahan sakit sambil memegang kepalanya yang terkena jitakan itu.
"Kau ini. Tidak ada kapoknya ya!"
"Ayolah, Elise~ Tidak kah kau merasa bahwa kita sudah lebih kuat dari sebelumnya? Misi-misi tingkat C sudah tidak ada gregetnya lagi bagi kita! Kita ambil saja misi ini, dan aku yakin ketika kita berhasil menyelesaikannya, kita akan dipromosi ke tingkat B!"
"Ngomong mah gampang!"
"Tapi apa yang dia katakan ada benarnya juga, Elise."
"Fred, kau juga!?"
"Aku juga berpikiran begitu."
"Jun juga?!"
3 banding 1. Suara Elise kalah telak. Setelah didiskusikan lagi, akhirnya kami sepakat untuk mengambil misi ini. Namun, jika saja kita menghadapi musuh yang dapat membahayakan nyawa, kita langsung mundur dan melaporkan hasil eksplorasi ke guild.
Aku mencabut kertas misi itu dari papan dan membawanya ke meja resepsionis.
"Pagi, Jun. Sudah dapat misi yang ingin kamu kerjakan?"
"Pagi, Elyssa. Iya, ini dia."
"Hmm.. mari aku lihat."
Perempuan yang berada di hadapanku saat ini adalah salah satu resepsionis di guild. Namanya Elyssa Rafyelle. Aku sudah mengenalnya dari sejak aku pertama kali mendaftar disini sebagai petualang.
"Sudah kuduga kamu akan mengambil misi yang ini. Aku juga tidak tahu kenapa guild tiba-tiba memberi misi eksplorasi ini ke tingkat C. Tapi aku hanya seorang resepsionis, hal seperti ini hanya diketahui oleh atasan-atasanku saja. Walaupun misi ini dikategorikan di tingkat C, tetap waspada ya. Jangan sampai kamu dan timmu kehilangan nyawa."
"Iya, aku mengerti."
"Baiklah, silahkan tanda tangan disini untuk mengkonfirmasi."
Aku menandatangani kertas itu. Bukan dengan pena, tapi dengan sihir. Keren 'kan. Pastinya.
"Oke. Sebenarnya misi eksplorasi tidak ada batas waktu untuk penyelesaiannya, karena klien misi ini adalah guild. Tapi karena aku khawatir dengan keselamatan kalian, usahakan untuk menyelesaikannya paling lama dalam waktu sebulan ya! Kalau lebih lama dari itu aku akan meminta guild untuk membuat search party untuk tim kalian."
"Iya iya. Kami mengerti. Kalau gitu kami berangkat dulu ya."
"Bye-bye, Elyssa!"
"Sampai ketemu lagi, Elyssa."
"Dadah, Elyssa~"
Elyssa membalas ucapan kami dengan senyuman sambil melambaikan tangannya. Setelah itu, kami bergegas pergi keluar gedung guild. Untuk memulai misi kami untuk hari ini, atau mungkin, untuk bulan ini.
- End of Chapter 1 -