Mengungkap siapa " ? "

Langit cerah membuatku bersemangat untuk berolahraga pagi , aku harus berusaha pulih walau kakiku masih terasa sakit jika di manja ga bakal bisa pulih sediakala.

"Mmm tapi kenapa dia ga chat aku lagi ya , apa perlu aku chat duluan , ah gak deh aku takut di kira ganjen lagi nanti . "

"Nikmatnya libur sekolah , uuuh perutku lapar apakah ada toko kelontong di dekat sini ? " (bergumam dalam hati) "

Tiiinggg !!!

dering handphone berbunyi , dan aku masih sibuk mencari toko kelontong terdekat.

Dari siapa ya pesannya ? Hah, , , ini dia baru nongol.

"Pagi Irine , , , bagaimana tidurmu ? "

"Pagi juga tuan rahasia , tidurku cukup nyaman, bagaimana denganmu?. "

"Aku juga , , , aku sedang di luar sekarang joging pagi. "

"Iyakah??? aku juga sedang berolahraga walau hanya jalan-jalan sih hehe. "

"Wah , , , hanya sendirian kamu? "

"Mmm iya aku sendiri, oh ya bisakah kau beritahu siapa namamu saat ini? Bagaimana jika kita bertemu ? "

"Baiklah mari kita bertemu , sudah saatnya kau tau siapa aku. "

"Nah gitu dong . "

"Yakin kau tak akan menolak ku untuk berteman kan? "

" Dengan senang hati aku akan berteman denganmu. "

"Baiklah kita ketemu di taman kota saja kau tau di depan danau , aku akan menemuimu di sana. "

" Mmm ok aku akan menuju ke sana sekarang. "

Toko kelontong ! aaah nanti saja deh keburu dia hilang , aku harus bergegas menemuinya , ingin sekali berlari tapi keadaan kakiku yang belum membaik membuatku harus pelan berjalan menuju taman kota. Setelah 15 menit perjalan akhirnya danau terlihat dari kejauhan 5 meter , cantik sekali banyak bangau beterbangan di sana , bunga teratai yang tumbuh mekar di sana , ieewwh dan kodok yang ku benci huuuuhhh (menghela napas) .

"Apa ku tell phone saja dia ? "

Tuuutt , , , tuuuutt , , , tuuuutt

"Hallo , aku sudah sampai di depan danau, kau dimana? "

"Oh kau sudah sampai Irine. "

Dengan langkah kaki yang tegap dan santai dia datang menghampiriku , suaranya mendekat samar-samar , aku merasakan kehadirannya tapi mengapa aku merasa gugup untuk tau siapa dia.

"Berbaliklah sekarang Irine. "

Sempat ragu untuk membalikan badanku padanya , aku masih saja mengatur napas karena gugup namun perlahan aku mengumpulkan keberanian untuk bertatap langsung dengannya (sambil menengok ke belakang).

"Oooo kau , , , Yi Han !!! "

"Benar ini aku Yi Han , salam kenal Irine (sambil menyodorkan tangan kanannya). "

"Apaan sih kamuuuu ga lucu deh , kenapa gak dari awal jujur saja kalo itu kamu , hhhufft . . . (cemberut).

" Hahaha aku kan pernah bilang kita belum cukup dekat kala itu jadi aku belum beritahu namaku . "

"Bukankah kita satu sekolah kenapa tidak . "

"Aku tidak ingin terkesan membosankan buatmu , aku ingin membuat ini menarik . "

"Tapi kaaaannn , nyebelin deh kamuuuu. "

" Iya iya maaf , aku hanya ingin kita nyaman saja saat bertemu seperti ini. "

"Baiklah mulai sekarang kita harus sama-sama terbuka ya , jangan di rahasiakan lagi. "

"Pasti kok, oh ya bagaimana kakimu sudah baikan? "

"Rasanya masih sakit cuma aku tidak ingin memanjakan kakiku , hanya berbaring di kasur juga membuatku bosan . "

"Oh ya kau sudah sarapan? "

"Belum kok Irine, apa kita pergi ke toko kelontong untuk sarapan bersama? "

"Mmmm boleh deh , aku juga rencana akan kesana tadi. "

"Baiklah , , , pelan-pelan biar ku bantu berdiri. " (sambil memegang kedua pundak ku dan membuatku berdiri ).

Kami berjalan menyusuri jalan aspal menuju toko kelontong , tak banyak yang kami bicarakan saat perjalanan , mungkin masih sedikit canggung karena mengetahui bahwa benar dia adalah Yi Han.

Sesampainya di toko kelontong , kami mengambil mie cup dan menyeduhnya sambil menunggu mie nya matang , kami mulai memakan gimbap dan minum susu kesukaan kita pastinya.

Obrolan pun berlanjut sambil makan di sana dan tak terasa hari mulai panas , ku putuskan untuk kembali ke rumah beristirahat dan kembali ke sekolah esok, begitu pula dengan Yi Han.