Aku Tidak Punya Baju

"!!!"

Daging lobster yang ada di tangannya jatuh ke lantai, dan Luo Tiantian pun sangat terkejut.

Luo Tiantian tercengang melihat Xue Feimo, yang sedang berada di dalam lift. Xue Feimo tersenyum pada Luo Tiantian ketika pintu hendak tertutup.

Senyuman itu... tak peduli dilihat seperti apapun, senyuman itu tampak provokatif.

Sedangkan kepala pelayan di sebelahnya, yang sedang memegang handuk, tiba-tiba menyadari maksud tuan mudanya.

Awalnya dia mengira bahwa ada sesuatu yang terjadi pada tubuh tuan muda dan dia berusaha untuk tetap tenang.

Kelihatannya sekarang...

Bukan Tuan muda yang mengalami masalah, tetapi 'Nyonya masa depan'.

Saat memikirkan hal itu, kepala pelayan tidak cemas lagi.

Dia dengan gembira berjalan menuju telepon rumah dan melakukan panggilan.

Dia menutup telepon dan kembali ke sebelah Luo Tiantian, "'Nyonya masa depan', apakah Anda sudah makan?"

"..." Luo Tiantian menatap kepala pelayan dan berkata, "Sudah."

Mau makan apa lagi?

Perutku sudah penuh dengan udara.

Memikirkan panggilan telepon itu, Luo Tiantian tersenyum dan berkata, "Paman kepala pelayan, barusan Paman menelepon siapa?"

Apakah itu membuat Luo Tiantian takut?

"Nyonya, jangan khawatir. Saya sudah memberitahu dokter keluarga. Tetapi karena tempat itu cukup jauh dari sini, kira-kira membutuhkan waktu setengah jam untuk tiba di sini."

Kepala pelayan menggenggam kedua tangan di depannya, dan sudut mulutnya membentuk senyuman. Dia memandang Luo Tiantian dengan hormat.

"..." Raut wajah Luo Tiantian tampak suram dan mengancam.

Dia beberapa kali menaruh kata "Xue Feimo" dalam hatinya dengan sungguh-sungguh, kemudian memakai sandal dan berlari.

Dia tampak seperti dikejar hantu.

Kepala pelayan tersenyum melihat Luo Tiantian pergi ke dalam lift, kemudian dia berjalan lagi menuju telepon rumah.

"Kakek pasti akan sangat senang ketika mengetahui bahwa hari ini Tuan muda makan dan tidur dengan baik."

Dia berbisik sambil mengangkat telepon.

 -

Luo Tiantian kembali ke kamar tidur, berpikir bahwa dia akan melihat Xue Feimo di sana.

Namun, ternyata tidak ada seorang pun di dalam kamar tidur.

Saat teringat akan karakter Xue Feimo sebagai pria yang gila kerja di cerita ini, Luo Tiantian langsung mengerti.

Mungkin pria itu ada di ruang belajar, kan?

Luo Tiantian memiringkan kepalanya dan bisa mencium bau keringat di tubuhnya.

Sejauh ini, Luo Tiantian selalu terlihat kotor.

Kecuali dua hari lalu, dia mandi dua kali di kamar mandi seorang bibi yang bekerja di kebun. Luo Tiantian juga meminjam baju bibi itu.

Luo Tiantian sudah mengenakan setelan baju ini selama 3 hari.

Entahlah, ada yang berkata bahwa Xue Feimo memiliki kebiasaan bersih, takut kotor dan berantakan.

Tapi bagaimana bisa pria itu menahan bau aneh di tubuh Luo Tiantian dan berbagi tempat tidur dengannya?

Luo Tiantian menggelengkan kepalanya dan membuang pikiran yang rumit di benaknya.

Ketika melihat sekeliling, dia baru menyadari bahwa di dalam ruangan itu tidak ada lemari baju sama sekali!

"Bagaimana dengan baju Xue Feimo? Ke mana?" tanya Luo Tiantian kebingungan.

Di dalam ruangan besar yang didominasi warna hitam, putih dan abu-abu itu, terdapat tempat tidur besar dengan lebar sekitar tiga meter. 

Ada sebuah kabinet panjang berwarna hitam di sebelah kepala tempat tidur.

Di atas kabinet itu, ada beberapa ornamen yang asing baginya. Luo Tiantian tidak pernah melihatnya sebelumnya.

Di sebelah kiri jendela model Prancis, ada sebuah sofa berwarna abu-abu dan sebuah gelas teh kaca yang bentuknya tidak biasa.

Saat waktu senggang, dia duduk di sana untuk membaca buku, minum bir. Ini juga merupakan sebuah pengalaman yang indah.

Dekorasi seluruh ruangan ini terlihat sederhana dan sangat berkualitas, sehingga membuat orang merasa sangat nyaman berada di dalamnya.

Karena tidak menemukan siapa-siapa di dalam sana, Luo Tiantian pun terpaksa pergi ke ruang belajar di sebelah.

"Tok tok tok."

"Masuk."

Suara yang acuh tak acuh itu malah membuat Luo Tiantian terkejut.

Dia membuka pintu dan menunjukkan senyuman cerah. "Paman, aku ingin mandi."

"..." Tangan Xue Feimo yang memegang pena tiba-tiba menegang. Dia bertanya dengan raut wajah yang menakutkan, "Lalu?"

"Aku tidak punya baju." Luo Tiantian menjawab dengan polosnya.

Xue Feimo menurunkan wajahnya. Dia tidak mengerti, masalah apa yang sedang dibuat si ratu drama ini?