Paman, Kamu Sudah Kembali

Luo Tiantian sudah menunggu lama. Dia melihat Xue Feimo sedang melamun, terus menunduk dan tidak memperhatikannya.

Kilatan cahaya muncul di mata Luo Tiantian. Dia membuka pintu dan berlari ke arah Xue Feimo dengan langkah kecil.

Sebelum Xue Feimo sempat menjawab, Luo Tiantian mengulurkan beberapa jarinya dan menggoyangkan manset Xue Feimo dengan erat.

Kemudian, dia mengedipkan sepasang matanya yang berkilau, lalu berkata dengan nada genit dan mematikan, "Paman~"

"..." Xue Feimo tak bisa berkata-kata dibuatnya.

Xue Feimo hampir mematahkan pena di tangannya.

Tubuh Xue Feimo sontak bergetar, dan dia berkata, "Pergi."

Sangat mengerikan, perempuan dengan muka tebal dan otak yang bermasalah benar-benar mengerikan.

Xue Feimo tiba-tiba berdiri, menarik manset dari tangan Luo Tiantian dan berjalan pergi.

Raut wajah Xue Feimo tampak acuh tak acuh, seolah baru saja bertemu hantu, lalu akhirnya dia kabur dari sana.

"Pft, hahaha…" Luo Tiantian tertawa terbahak-bahak.

Ajaibnya, ketidakbahagiaan di dalam hati Luo Tiantian hilang setelah dia melihat reaksi Xue Feimo.

Benar saja, membuat orang lain menderita adalah kesenangan pribadinya.

Dia akhirnya mengerti mengapa Xue Feimo suka menggoda dan mengganggunya.

Ternyata mengganggu orang itu sangat menyenangkan.

Karena berpikir bahwa butuh waktu lama bagi pria itu untuk kembali, Luo Tiantian duduk di kursi bosnya dan memutarnya ke depan komputer.

Bagi direktur seperti dia, semua pekerjaannya adalah rahasia dagang.

Luo Tiantian tidak ingin terjebak di dalam rutinitas Xue Feimo sehari-hari.

Dia mengangkat pandangannya dan melihat ke luar jendela. Bulan purnama menggantung tinggi di langit dan dikelilingi bintang-bintang.

Pemandangan malam seperti ini membuat orang tidak bisa melupakan masa lalu.

"Qiaoqiao, aku bertemu dengan seseorang yang sangat mirip denganmu."

"Dia tidak selembut dan sehangat dirimu, tidak cerah sepertimu, dan juga tidak manja sepertimu."

"Karakter dan temperamen kalian berdua sangat berbeda."

"Yang satu seperti matahari, dan yang satunya lagi seperti bulan". Luo Tiantian bergumam pada dirinya sendiri.

Iya, seberapa tepat deskripsi Luo Tiantian?

Qiaoqiao seperti matahari, memancarkan cahaya tanpa henti ke mana pun dia pergi.

Sedangkan Xue Feimo seperti bulan yang cerah di langit.

Meski dalam kegelapan, dia tetap dikelilingi bintang-bintang.

Mereka adalah tipe orang yang menggunakan seluruh kekuatan mereka untuk bersinar.

Membuat orang ingin mendekat dan ingin menjadi seperti mereka.

Ketika Luo Tiantian sedang gundah, terdengar suara langkah kaki dari belakang.

Luo Tiantian berkedip dan menghilangkan semua pikirannya.

Senyuman sederhana dan konyol muncul di wajahnya. Dia berbalik badan dengan cepat dan berkata, "Paman~ Kamu sudah kembali~"

 Suara akhirannya yang sengaja dibuat sangat panjang membuat orang yang mendengarnya merinding.

Xue Feimo mengerutkan keningnya dan melemparkan kaos di tangannya ke kepala Luo Tiantian.

Dia menutup wajah yang tidak ingin dia lihat itu, kemudian berkata dengan sungguh-sungguh, "Sementara pakai jersey ini dulu. Besok pergilah untuk membeli baju."

Ketika berada di ruang ganti, Xue Feimo berhenti sejenak di area kemeja.

Tetapi, begitu teringat akan kemejanya dipakai oleh Luo Tiantian, hatinya langsung terasa dingin.

Akhirnya, setelah mempertimbangkannya baik-baik, barulah dia teringat akan baju jersey kampusnya.

Ketika dia sedang berpikir, tiba-tiba gadis kecil itu muncul di depannya, menyeringai dan bertanya, "Paman, apakah Tiantian kecil tidak cocok memakai kemejamu?"

"..." Xue Feimo tertangkap basah dan tertuju pada mata Luo Tiantian.

Dalam sekejap, Xue Feimo merasa bahwa Luo Tiantian membawa sihir yang menarik di matanya.

Merasa ada kelicikan di mata Luo Tiantian, Xue Feimo pun menyipitkan matanya.

Dia meraih pergelangan tangan Luo Tiantian dengan kekuatan...