Luo Tiantian : Aku adalah Wanita Baik-baik, Bukan Wanita Simpanan!

Di dalam pikiran Luo Tiantian tiba-tiba muncul gambaran pria dan wanita utama yang ada di dalam buku…

Wajahnya pun memerah, dan hatinya gugup.

Saat ini, dia menatap mata Xue Feimo, yang tampak acuh tak acuh dan berbahaya, lalu dia menelan air liurnya dan berkata, "Paman... Paman, apa yang akan kamu lakukan?"

Saat ini, Xue Feimo melepas kemejanya dan melihat penampilan Luo Tiantian yang malu dan gugup. Gadis itu menutup mulutnya.

Xue Feimo menatap Luo Tiantian sambil tersenyum tipis. 

"Menurutmu?" kata Xue Feimo sambil berjalan menuju Luo Tiantian.

"Kamu… kamu…"

Luo Tiantian pun berdiri dari atas tempat tidur dan pindah ke samping dengan hati-hati.

 Dia sedang berpikir, apa ada peluang baginya untuk melarikan diri dari Xue Feimo?

Di sebelah kanan, ada jendela besar model Prancis.

Jendela tersebut menghadap ke kolam renang dalam ruangan di lantai satu, dan air di kolam renang itu sangat dalam.

Jika melompat dari lantai dua, seharusnya dia tidak akan terluka…

"Cih."

Saat Luo Tiantian sedang berpikir keras, tiba-tiba muncul seringai di sebelah telinganya.

Xue Feimo berdiri di samping tempat tidur. Dia membungkuk untuk mengamati perubahan ekspresi Luo Tiantian.

Dia puas melihat Luo Tiantian yang sangat ketakutan setengah mati. Gadis itu masih berusaha sangat keras, mencoba melarikan diri dari kesulitan.

Xue Feimo mengangkat alisnya dengan penuh arti dan berkata, "Paman mau…"

Luo Tiantian melompat dari tempat tidur dengan secepat kilat.

Dia berlari cepat ke jendela model Prancis itu.

Gadis itu tampak seperti seekor kelinci kecil yang ketakutan.

"Mandi."

Setelah berbicara, Xue Feimo melemparkan kemeja yang baru dilepasnya ke sofa.

Luo Tiantian tercengang melihatnya.

Setelah menjawab pertanyaan Luo Tiantian, rasanya Xue Feimo mau marah.

Kemudian Luo Tiantian melihat Xue Feimo berdiri di depannya dan perlahan melepas celananya…

"Ah, dasar tidak senonoh!"

Luo Tiantian pun refleks menutup mata dengan kedua tangannya.

Diam-diam, dia sedikit membuka celah di antara jari-jarinya, dan matanya yang genit menatap pemandangan di depannya tanpa berkedip.

Bahu lebar, pinggang kecil, pinggul…

Garis sempurna, otot kuat, kulit cerah tapi tidak pucat…

Sejujurnya, di dalam buku ini, Xue Feimo adalah karakter pria yang hampir sempurna, baik dari segi status maupun kecerdasannya.

Postur badannya juga bisa dibilang terlalu bagus, hingga tak bisa diungkapkan dengan kata-kata.

Dengan wajah Xue Feimo yang begitu tampan, bagaimana Luo Tiantian bisa melepaskan keuntungan seperti ini?

Dia mengabaikan jantungnya yang berdegup semakin cepat.

 Deg deg deg…

Luo Tiantian berdoa dalam hati, "Berbaliklah, berbaliklah…"

Luo Tiantian ingin melihat otot dada, otot perut dan juga…

Luo Tiantian menggelengkan kepala, menepuk pipinya yang memerah dan berbisik, "Luo Tiantian, tenangkan dirimu. Kamu adalah wanita baik-baik, bukan wanita simpanan!"

"..." Xue Feimo tercengang melihat tingkah Luo Tiantian.

Wajahnya yang tadinya tampak cerah dan sejuk, tiba-tiba kini dihiasi oleh rona merah.

Dia membuka pintu kamar mandi dengan pura-pura santai dan berjalan masuk.

Pemandangan itu sudah menghilang dari hadapan Luo Tiantian, dan kini dia menunjukkan sedikit penyesalan di wajahnya.

Ck ck ck.

 Dia telah mencoba segala cara untuk mengintip otot perut Qiaoqiao, tetapi akhirnya gagal juga…

Ternyata, Xue Feimo juga seperti itu.

Jelas-jelas bagian belakangnya sudah terlihat, tapi Xue Feimo tidak membiarkan Luo Tiantian melihat bagian depannya.

Apakah...

 Aku belum siap!

 -

Di lantai bawah, Luo Tiantian sedang sarapan seperti biasa. 

Bel pintu yang selama ini tidak pernah berdering, tiba-tiba berdering.

Kepala pelayan menekan remot kontrol, dan nada dering itu langsung berhenti berbunyi.

"Paman kepala pelayan, itu siapa?" Luo Tiantian bertanya dengan penasaran.

Kepala pelayan menoleh dan tersenyum tanpa mengucapkan apapun.

Beberapa menit kemudian, dia berkata, "Nona Luo, coba tebak?"

Luo Tiantian berkata dengan sinis, "Kamu sendiri saja yang tebak. Kalau tidak, aku tidak akan menebaknya."

Kepala pelayan terdiam.

Tiba-tiba suasana di ruang makan menjadi canggung.

Ketika Xue Feimo keluar dari lift, dua orang itu masih saling menatap dengan aneh.

Alisnya sedikit mengernyit, dan dia bertanya, "Ada apa?"

Mendengar suara Xue Feimo, mereka berdua pun tersadar dan berkata, "Tidak apa-apa."

Xue Feimo bingung melihat tingkah mereka berdua.