Adik Kecil, Dia Adalah Kakak Iparmu

Xue Feimo berjalan ke ruang makan tanpa mengatakan apa-apa lagi, kemudian dia duduk untuk sarapan.

 Dia benar-benar tidak menganggap Luo Tiantian dan kepala pelayan ada, seolah mereka berdua hanyalah udara.

 Melihat sikapnya yang acuh seperti itu, Luo Tiantian pun bisa merasakan bahwa bosnya itu sedang marah.

 Tetapi Luo Tiantian tidak tahu, sebenarnya apa yang telah dia perbuat sampai Xue Feimo marah seperti itu.

 Saat ini...

Seorang pelayan masuk dengan seorang wanita yang memakai gaun hitam dan kacamata dengan warna senada.

"..." Luo Tiantian mengerutkan dahinya saat menyadari bahwa watak dan tingkah laku perempuan itu mirip seperti Xue Feimo.

 Wanita itu melihat ke atas dan menendang sepatu hak tingginya.

Sambil melemparkan tas dan kacamata hitamnya dengan terampil ke kepala pelayan.

 Gerak-geriknya yang terampil itu tampak lebih alami daripada 'nyonya rumahnya'.

 "Mo Mo, mengapa kamu menambahkan lebih banyak pekerjaan untukku? Apakah kamu mau membuatku kelelahan?"

Wanita itu berlari ke arah Xue Feimo dengan kaki telanjang.

 Luo Tiantian termangu, mengapa panggilannya begitu akrab?

Kemudian dia memandang Xue Feimo.

 Di sela-sela raut wajah Xue Feimo yang dingin, tiba-tiba dia tersenyum kecil.

 Kemudian dia meletakkan peralatan makannya dengan tatapan tak berdaya, mengulurkan kedua tangannya dan menunggu pelukan.

Dengan mata yang berbinar, wanita itu melompat ke arah Xue Feimo dengan gembira.

Keduanya berpelukan dengan erat, seolah-olah tidak ada orang di sekitar mereka.

Luo Tiantian terkejut dan mengepalkan tangannya. Rasanya seperti disambar petir!

 Dia memandang Xue Feimo dengan sorot mata penuh rasa tidak percaya, seolah-olah dia sedang melihat seorang bajingan.

"..." Xue Feimo melihat reaksi Luo Tiantian dari sudut matanya dan menatap wanita di pelukannya dengan manja. "Mengapa kamu datang?"

 Luo Tiantian melihat pemandangan itu seperti orang orang bodoh. Wajah wanita itu sangat cantik dan tampak memancarkan pesona yang tidak ada habisnya. Setitik perasaan sedih muncul di hati Luo Tiantian.

 Ini adalah tipe wanita yang cocok dengan Qiaoqiao, kan?

 Tidak heran kalau dia tidak bisa membuat wanita ini menerimanya meski telah mengejarnya selama lebih dari sepuluh tahun.

 Mulut Luo Tiantian kini terasa sangat pahit, sampai seolah hampir menenggelamkannya.

 Sarapan lezat yang tersaji di depannya juga menjadi hambar.

 Luo Tiantian berdiri dari tempat duduknya, menghilangkan pikiran-pikiran yang berkeliaran di hatinya, dan pergi tanpa mengucapkan salam.

 Baru saja Luo Tiantian berjalan dua langkah, dia mendengar perempuan itu bertanya dengan nada menggoda dari belakangnya, "Kamu Luo Tiantian, kan? Mau pergi ke mana?"

 "..." Langkah Luo Tiantian pun terhenti.

 Berkat didikan keluarganya yang baik, Luo Tiantian tidak diam saja dan melupakan harga dirinya ketika menghadapi provokasi dari lawan yang kuat.

 Dia perlahan berbalik, menyunggingkan senyuman sopan di sudut mulutnya dan berkata, "Aku baru saja selesai makan dan bersiap untuk jalan-jalan. Ada apa… Nona?"

 Wanita itu menatap Luo Tiantian seperti orang bodoh, dan Luo Tiantian tidak berkata apa-apa lagi.

 Luo Tiantian mengerutkan keningnya karena bingung.

 Dia tidak mengerti, apa maksud pandangan wanita itu?

 Pandangan provokatif?

 Memprovokasi tuannya?

 Baru saja Luo Tian hendak berbicara, wanita itu malah mengalihkan pandangannya.

 Lalu… 

'Pop'

Wanita itu menepuk kepala Xue Feimo.

 Luo Tiantian pun terkejut melihatnya, dan tubuhnya bereaksi lebih cepat dari pada otaknya.

 "Paman, kamu tidak apa-apa, kan?"

 Kemudian dia memeriksa kepala Xue Feimo, khawatir kalau otaknya rusak.

 Xue Feimo adalah bos besar.

 Siapa yang membayar biaya pengobatannya jika otaknya rusak?

 "..." Xue Feimo tercengang.

 Entah apa yang sedang Luo Tiantian pikirkan di dalam hatinya.

 Sorot mata Xue Feimo yang dingin kini mulai menghangat, lalu dia berkata dengan pelan, "Tenang, aku tidak apa-apa."

 Luo Tiantian menghela napas lega dan menatap wanita itu dengan marah. "Kamu siapa? Mengapa memukulnya? Apakah kamu tahu betapa penting kepalanya?"

 "..." Xue Feijing terkejut, bertanya dengan kebingungan, "Mo Mo, situasi apa ini?

 Wanita itu belum pernah mendengar bahwa Mo Mo memiliki tunangan.

 Justru karena inilah dia bergegas kembali begitu mendengar cerita ini.

 Tetapi sekarang, wanita ini diserang?

 "Uhuk uhuk." Xue Feimo batuk dua kali dan mencolek lengan Luo Tiantian. "Adik kecil, dia adalah kakak iparmu."