Kakak, Ada Masalah Dengan Tuan Muda

Setelah mengambil napas dalam-dalam, dia mengikuti kepala pelayan dengan putus asa dan menaiki kendaraan yang biasa digunakan untuk berkeliling vila.

Sebenarnya, dia sudah tinggal di vila selama hampir dua bulan, kan?

Selain saat tersesat ketika baru datang ke sini, dan memanggang 'barbekyu mahal' di peternakan beberapa kali, Luo Tiantian sudah tidak pernah pergi ke tempat sembarangan lagi.

Kalau dia tidak berhati-hati, dia takut menginjak bunga-bunga dan tanaman yang mungkin sangat berharga.

Kemudian…

Luo Tiantian akan diminta untuk membayar lagi.

Jadi, meskipun dia sudah tinggal di vila ini cukup lama…

Sehari-hari dia hanya berkutat di kamar tidur, ruang tamu dan ruang makan.

Oh.

Dia juga pernah pergi ke ruang belajar satu kali.

Bahkan sekarang, Luo Tiantian tidak mengerti bagaimana cara membuka pintu ruang ganti Xue Feimo.

Selain itu, beberapa baju Luo Tiantian ditaruh di lemari ganti di kamar mandi.

Sepertinya, Xue Feimo mengira bahwa Luo Tiantian menyukainya, kan?

Saat memikirkan sepasang manset Xue Feimo yang harganya sangat mahal, tangan Luo Tiantian tiba-tiba terasa gatal.

"Aku dan Paman sudah begitu akrab, seharusnya aku boleh masuk ke ruang gantinya, kan?" bisik Luo Tiantian.

"Nona Luo, barusan Anda bilang apa?"

Kepala pelayan samar-samar mendengar suara Luo Tiantian. Dia menoleh ke arah gadis itu dan bertanya dengan sopan.

Luo Tiantian pun terkejut karenanya, "Paman kepala pelayan, hati-hati."

"Nona Luo, jangan khawatir, tidak akan terjadi apa-apa," kata kepala pelayan dengan acuh tak acuh.

"..." Mulut Luo Tiantian berkedut.

Kini dia mengalihkan pikirannya dari Xue Feimo. Setelah melihat ke depan, barulah dia mengerti apa yang dimaksud kepala pelayan barusan.

Kecepatan kendaraan ini sangat lambat, bahkan hampir sama dengan kecepatan Luo Tiantian saat berlari santai.

Sepertinya kendaraan ini memang dirancang untuk menikmati pemandangan.

Entah mulai kapan, daun dari dua deretan pohon maple merah di pinggir jalan mulai menyusut, rontok dan berguguran.

Iya, daun-daun berguguran memenuhi vila.

Suasananya agak sunyi dan sangat indah.

Kalau pagi ini Luo Tiantian tidak melewati jalan ini, maka dia sudah melewatkan pemandangan yang indah ini.

Luo Tiantian menghela napas dan berkata, "Ternyata bulan Desember sudah semakin dekat, ya?"

Setelah berhenti sejenak, dia berkata lagi, "Tidak heran, aku merasa kalau udara semakin lama semakin dingin…"

"Benar, saya juga tidak tahu apakah Tuan Muda sudah punya cukup banyak baju untuk musim dingin." Kepala pelayan menghela napas.

"..." Kelopak mata Luo Tiantian berkedut. Diam-diam dia memutar matanya dan berkata, "Bagaimana kalau aku meneleponnya dan bertanya?"

"Kalau begitu, silakan Nona Luo."

Kepala Pelayan tersenyum.

Bercanda, Nona Luo adalah kehidupan Tuan Muda.

Kepala Pelayan harus membantu menyelamatkan hidup Tuan Muda.

Luo Tiantian tidak tahu apa yang sedang dipikirkan Kepala Pelayan. Dia mengambil ponselnya dan menelepon Xue Feimo.

Ponselnya berdering beberapa kali, tetapi tidak ada yang menjawab.

Ketika dia hendak menutup telepon, terdengar suara Xue Feimo yang lemah, "Apa apa?"

Entah mengapa, tiba-tiba Luo Tiantian merasa tegang, dan dia buru-buru bertanya, "Paman, kamu kenapa?"

Bukannya menjawab, Xue Feimo malah balik bertanya, "Apakah kamu diganggu orang lagi?"

Dari suaranya, Luo Tiantian merasa bahwa ada sesuatu yang salah dengan Xue Feimo. Dia bertanya dengan cemas, "Paman, kamu sekarang ada di mana?"

"Aku…"

Xue Feimo belum selesai berbicara, namun telepon tiba-tiba terputus.

"Paman? Halo?"

Luo Tiantian buru-buru meneleponnya lagi.

Terdengar suara mekanik telepon yang menjengkelkan.

Menyadari bahwa ada yang tidak beres, Kepala Pelayan pun cepat-cepat menghentikan kendaraannya dan bertanya, "Nona Luo, apa yang terjadi?"

"Aku juga tidak tahu."

Luo Tiantian menggelengkan kepalanya dengan panik. "Dari suaranya, sepertinya Paman sedang kesakitan. Dia juga belum selesai berbicara, tetapi sambungan telepon tiba-tiba terputus. Aku meneleponnya lagi, tetapi ponselnya sudah mati."

Perasaan sedih memenuhi hati Kepala Pelayan. Dia cepat-cepat mengambil ponsel dan menelepon Xue Feijing.

"Nona, ada masalah dengan Tuan Muda.."

 -

Setelah menunggu dengan cemas selama satu jam, akhirnya Xue Feijing meneleponnya.

"Tian Tian, Mo Mo diselamatkan di rumah sakit, kemarilah!"