Keluarga Xue Penuh dengan Kepalsuan

Luo Tiantian tertegun sejenak, lalu dia berkata, "Paman Kepala Pelayan, Anda jangan membohongiku. Paman begitu sibuk, sehingga tidak punya waktu untuk memperhatikanku."

"Haa." Kepala Pelayan menghela napas dan melihat Luo Tiantian tanpa berkata-kata.

"..." Luo Tiantian menatapnya dengan ekspresi tidak nyaman.

Dia bertanya dengan hati-hati, "Apakah Paman masih memiliki urusan lain?"

"Haa!" Kepala Pelayan menghela napas lagi.

Kemudian dia berkata dengan malu-malu, "Karena Nona Luo sangat memedulikan Tuan Muda, maka saya terpaksa melanggar perintah Tuan Muda dan diam-diam memberitahu Nona Luo."

"Paman kepala, ternyata Anda…"

Luo Tiantian ingin berkata 'karena ini begitu serius, jangan beritahu aku'.

Sebenarnya dia juga tidak begitu ingin mengetahuinya.

Seolah mengetahui apa yang ada di dalam hati Luo Tiantian, Kepala Pelayan memotong perkataannya, "Sebenarnya, akhir-akhir ini Tuan Muda bekerja lembur siang dan malam. Karena terlalu sibuk, beliau sampai lupa makan, sehingga penyakit gastritis (penyakit pada lambung akibat peradangan dinding lambung) semakin parah."

Ketika Luo Tiantian melihat Kepala Pelayan selesai berbicara, dia mulai melihat dirinya sendiri dengan tatapan aneh.

Tiba-iba, suasana menjadi tegang, dan kulit kepalanya seolah mati rasa.

Luo Tiantian melihat Kepala Pelayan dan dengan ragu-ragu berkata, "Jadi, apakah Paman Kepala Pelayan punya ide untuk mengatasinya?"

Begitu Kepala Pelayan mendengar niat baik Luo Tiantian, matanya langsung berbinar-binar, dan dia berkata, "Saya tahu bahwa Nona Luo sangat memperhatikan Tuan Muda. Jika Tuan Muda tahu hal ini, beliau pasti sangat senang."

"..." Luo Tiantian mengerutkan bibirnya dan tersenyum dengan tidak tulus. "Itu wajar, lagi pula Paman juga sagat baik terhadapku."

"Nona Luo benar!" Mata Kepala Pelayan semakin berbinar, seperti cahaya senter di dalam kegelapan.

Dia terbatuk kecil dan merapikan jasnya dengan teliti.

Kemudian dia berkata dengan serius, "Kalau begitu, saya mohon bantuan Nona Luo."

Setelah selesai mengatakannya, Kepala Pelayan memberikan hormat dengan sangat formal.

"???" Luo Tiantian pun tercengang melihatnya.

Mengapa Kepala Pelayan memohon padanya?

Memang Luo Tiantian berjanji akan melakukan apa?

Namun, saat Luo Tiantian hendak bertanya, dia melihat Kepala Pelayan mengambil walkie-talkie.

"Bibi, beri tahu koki bahwa Nona Luo akan menyiapkan makan malam yang penuh kasih untuk Tuan Muda. Jangan lupa, siapkan semua bahan yang dibutuhkan Nona Luo."

"!!!" Luo Tiantian terkejut, "Tidak, Paman Kepala…"

"Nona Luo, apakah Anda memiliki permintaan khusus untuk bahan-bahannya?"

Kepala Pelayan memandangnya dengan ramah.

Melihat Luo Tiantian tidak berbicara, Kepala Pelayan menghela napas lagi.

"Haa. Kata dokter, jika penyakit gastritis Tuan Muda semakin memburuk, kemungkinan… adalah…"

Kepala Pelayan berkata dengan terbata-bata sambil menyeka air matanya.

"

"..." Luo Tiantian takut melihat ekspresi Kepala Pelayan. "Kenapa?"

Perasaan di hatinya kini bergejolak, tidak dapat dipahami.

Meskipun menurut cerita di dalam buku ini Xue Feimo belum meninggal sebelum bertemu dengan tokoh utama pria dan wanita…

Tetapi, sejak Luo Tiantian datang ke sini, terjadi banyak perubahan.

Belum lagi, sekarang dia sangat membutuhkan Xue Feimo sebagai pendukung.

Hanya saja, wajah Xue Feimo sangat mirip dengan Qiaoqiao, dan Luo Tiantian juga tidak mungkin hanya diam melihat hal buruk terjadi padanya.

Saat memikirkan hal ini, Luo Tiantian telah memantapkan hatinya.

Kelak, dia harus lebih memperhatikan masalah kesehatan Xue Feimo. Setidaknya dia harus melihat pria itu hidup seratus tahun lamanya.

Kepala Pelayan meremas jarinya dengan menyedihkan dan berkata, "Bisa menyebabkan pendarahan perut, perut berlubang, kerusakan perut, perut…"

"Paman Kepala Pelayan, jangan katakan lagi. Bolehkah aku memasak?"

Apakah Luo Tiantian akan muntah?

Dia merasa perutnya tidak nyaman.

"Baik, terima kasih, Nona Luo."

Dalam sekejap, ekspresi Kepala Pelayan kembali seperti biasa, dengan senyuman yang menghiasi wajahnya.

"..." Luo Tiantian tersedak.

Seperti dugaan Luo Tiantian, Keluarga Xue penuh dengan kepalsuan.