Origins Prolog

Kekhawatiran Dezal melihat kerajaannya

11300 Tazaren, adalah sebuah tahun dimana ada sebuah insiden besar yang terjadi di Planet Lunarezion.

"Vazef (berdiri dari kursi singgasananya): Malam semuanya, Bangsawanku sekalian, pada malam ini juga, Aku Vazef Ni Exoriz, akan mengumumkan kalau sebentar lagi kita akan menguasai dunia ini!!"

Seluruh Bangsawan bersorak sorai setelah mendengar perkataan dari Vazef dan kemudian kembali sunyi setelah melihat isyarat tangan dari Vazef.

"Vazef (dengan nada suara bersemangat): Dunia ini bukanlah hal yang sulit untuk kita kuasai. Dan dengan deklarasi yang kusebut sebelumnya, kita akan bisa selangkah menuju tangga kekuasaan dunia ini.

Kita akan membuat semua kerajaan di dunia ini bersujud dihadapanku dan aku akan memerintah dunia dengan kesenangan lewat kejahatan. Jadi untuk hari ini Nikmatilah hidangan yang tersedia! Kita pesta malam ini sampai pagi! Jadi, Bersenang-senanglah malam ini!!"

Seluruh Bangsawan kembali bersorak sorai karena malam ini waktunya mereka bersenang-senang di pesta tersebut.

"Dezal (Sedang berdiri di jendela melihat bulan di malam hari dengan wajah yang termenung): Bulan pada malam kali ini sangat indah. Tapi.. apakah semua makhluk di dunia ini bisa merasakan berkah dari Dewi bulan lagi untuk hari esoknya? Monster-monster mulai mengamuk di seluruh penjuru negeri dan Kerajaan-kerajaan mulai berperang tanpa ada alasan yang jelas kenapanya."

"Dina Xel Eizurian (terbangun karena mendengar suara suaminya yang belum tidur di malam yang dingin): Suamiku, kamu kenapa belum tidur juga? Ini sudah malam loh. Ada apa? Sampai-sampai kamu khawatir segitunya. (Beranjak dari kasurnya dan menghampiri Dezal)"

"Dezal (menghadap istrinya dan mengajaknya untuk berdiri di jendela dan melihat bulan): Dina, Aku mengkhawatirkan dunia ini yang rasanya seperti melihat akhir dunia ini di depan mataku. Mengingat monster lemah disekitar kerajaan dan manusia mulai mengamuk dan berperang dengan tanpa adanya alasan. Bagaimana ini Dina? Aku tidak tahu lagi apa yang harus aku lakukan untuk menyelamatkan kerajaan ini dari para monster yang menggila?"

"Dina (memandang wajah suaminya yang terlihat murung dan putus asa): Suamiku, janganlah kamu bersedih. Apakah kamu melupakan Raja yang sampai saat ini selalu melindungi kerajaan ini dari generasi ke generasi berkat dari seorang pahlawan dari dunia lain yang dipanggil oleh Raja ke enam?"

"Dezal (mulai memandangi wajah istrinya dengan wajah Dezal yang terlihat seperti mengingat sesuatu): Yang mulia Aizama? Apa yang kamu maksud itu Raja Iblis Aizama Daibous dari kerajaan iblis Astanicria?"

"Dina (menganggukan kepalanya): Iya Suamiku, dia orangnya. Apakah kamu melupakannya?"

"Dezal: maaf, aku hampir melupakannya karena putus asa melihat kerajaan ini. Benar juga ya. Saat ini, kita membutuhkan bantuannya."

"Dina: Bagaimana kalau kita kirimkan surat darurat untuk Yang mulia Daibous?"

"Dezal: Kamu benar juga, kita harus mengirimkan surat buat yang mulia Daibous"

Sebuah cahaya yang berasal dari laci meja dengan intensitas cukup terang menyinari kamar mereka.

"Dezal (menutup satu matanya dan melihat dengan samar-samar ke arah cahaya itu dengan satu matanya yang terbuka): Cahaya itu keluar dari laci meja dan terlihat seperti lingkaran sihir. Dan lingkaran sihirnya adalah sihir pemanggilan. Apa jangan-jangan."

Cahaya makin terang dan memunculkan makhluk yang berbentuk seperti burung dengan ukuran seperti burung hantu dengan kecepatan kepakan sayapnya yang sangat cepat seperti burung kolibri.

"Makhluk yang keluar: Jadi, Raja Eizu saat ini adalah kamu ya. Sebutkan namamu anak muda!"

"Dezal: Ini pertama kalinya kita bertemu. Perkenalkan, namaku Dezal Xel Eizurian. (Dezal mengarahkan tangan kanannya ke arah Istrinya) dan ini Istriku, Dina Xel Eizurian. (Dina hormat ala kerajaan)"

"Makhluk yang keluar: oh, sekarang Dinasti Xel ya? Baiklah, Perkenalkan namaku Clenia, aku adalah Burung pembawa pesan yang diberikan oleh Yang mulia Aizama kepada Raja Eizuraka Ketujuh, Kabakura Junichi Voz Eizurian.

Clenia: aku terpanggil kesini karena kalian membutuhkan bantuan Yang mulia Aizama sesuai pakta perdamaian antara kedua kerajaan."

"Dezal (Menjawab): Baiklah Clenia, aku meminta bantuanmu untuk menyampaikan kepada yang mulia Aizama apa yang akan kujelaskan nanti"

"Clenia: Akan kudengarkan"

"Dezal: Baiklah, dengarkanlah ini. Pagi hari ini sekitar jam 8 pagi, aku mendapat laporan dari Seseorang prajurit yang sedang berjaga di perbatasan barat. Dia berkata kalau sekitar 1.000.000 monster dari makhluk yang berbeda mulai mengamuk dan mulai menyebar dari arah Daize.

Yaitu dari wilayah hutan kutukan hitam, dan monster yang mengamuk ke arah kerajaan ini sudah hampir menyerang gerbang perbatasan wilayah Kazre. Kemungkinan mereka bisa melewati kota di barat sekitar pukul 8 pagi besok. Dan permintaan kami adalah, kami ingin melakukan rapat darurat dengan yang mulia besok pagi dan sekaligus meminta pasukan yang mulia untuk membantu memusnahkan monster yang menuju kota kerajaan. Pasukan kami sudah berusaha menahan mereka, akan tetapi mereka mulai kelelahan dan aku putus asa saat ini. Dengan itu, kami memohon kepada Yang mulia untuk datang besok ke kerajaan ini.

Itu saja Clenia, mohon bantuannya Clenia!"

"Clenia: Okke, aku sudah mendengar apa yang kamu katakan. Jadi, kalian ingin meminta Yang mulia untuk datang ke kerajaan besok hari karena keadaan genting. Untuk saat ini kalian harus beristirahat agar besok saat ketemu yang mulia bisa menjelaskan secara detil dengan pikiran yang jernih."

"Dezal: Apa kamu yakin dengan ini Clenia? Terus terang kami sangat cemas."

"Clenia (merasa jengkel): huft. Lebih baik kalian segera tidur sekarang!!"

"Dina(khawatir karena melihat Suaminya cemas): Tapi, Clenia.."

"Clenia: (suara di dalam hatinya) apa kusihir saja mereka agar mereka bisa tidur dengan tenang tanpa mengkhawatirkan masalahnya. Tapi, sihir pengantar tidur apa ya yang cocok untuk mereka. (Teringat sesuatu) ah, kayaknya itu aja deh. Yosh!

(Merapalkan mantra sihir di dalam hati): kepada pencipta Yang menciptakan segala hal indah di dunia ini, aku meminta izin darimu untuk menenangkan kedua manusia ini dengan diberikan mimpi yang indah dan ketenangan saat tidur. Keluarlah, Aura penidur mimpi!! (Keluar cahaya berbentuk gelombang sihir berwarna ungu yang menandakan sihir dari elemen kegelapan untuk membuat Dezal dan Dina tertidur pulas)"

"Dezal (dengan wajah mengantuk): Dina, entah mengapa, aku merasa sangat mengantuk ya? (Langsung tergeletak di lantai)"

"Dina (dengan nada lemas seperti seseorang telah mengantuk): Iya, nih aku juga. Apakah ini dari sihir kegelapan, Clenia, tolong Jelaskan ini (Tergeletak juga di lantai)"

"Clenia (dengan perasaan lega): fuh akhirnya mereka tidur. (Tubuh Clenia bercahaya dan cahaya itu membentuk tubuh manusia) Sudah lama aku tidak menggunakan wujud ini. Terakhir, kugunakan saat aku berada di dunia bawah sekitar 3 abad yang lalu.

(Kemudian Clenia melihat kebawah) kok mereka tergeletak di lantai? (Tersadar akan sesuatu) Astaga!! Aku lupa pakai sihir hipnotis untuk menyuruh mereka berbaring di kasur. Bodohnya aku!! (Melirik kanan dan kiri) nggak ada orang kan? Aku harus menggunakan sihirnya. (Menyiapkan mantra sihir tanpa rapalan) Sihir pemindah posisi!! (Tubuh dari Dezal dan Dina bersinar cahaya berwarna biru dan melayang menuju kasur dan membuka selimut memaksa tubuh mereka mengubah posisi tubuh mereka seperti seseorang yang berada di kasur)

"Clenia: Yosh, sudah selesai. Saatnya pergi! (Berjalan menuju jendela dan menghadap ke arah kasur Dezal dan Dina) Aku minta maaf ya buat kalian berdua!! Aku berangkat dulu!!"

Clenia pun menutup jendela dan terbang menuju wilayah barat yang dimana dia menuju ke kerajaan iblis Astanicria.