“Karena Kean ngikutin gue. BAPAKNYA!” sahut Ken jumawa. Namun dengan senyum miris yang dapat kutangkap.
Tuhan, ada apa sebenarnya dengan Ken?
“Hilih!” Aika mencebik kesal, tetapi sukses membuat aku kembali menegang. Karena takut akan balasan Aika selanjutnya.
Kalian tentu tahu, gadis ini kadang sangat ceplas ceplos. Karenanya aku sangat takut dia terbawa emosi dan ....
“Sok bener lo, Ken. Ngaku-ngaku aja bisanya.”
Deg!
Tuhan, aku mohon, jangan sampai Aika keceplosan sekarang!
“Kean ‘kan ....”
Aku pun sontak menutup mataku dengan erat, menunggu kelanjutan kalimat Aika dengan jantung bergemuruh hebat, juga rasa takut yang luar biasa.
Siapapun tolong ingatkan Aika, jika tak jauh dari kami ada Kak Sean, dan .... kejujurannya saat ini pasti akan menghancurkanku setelahnya.
“Anak ....”
Tuhan .... selamatkan aku!
“Mbak Rara sama ....”
Brak!