2. Ujian Awal

Situasi yang sangat tidak terduga terjadi, seorang manusia ingin bergabung dengan pasukan raja iblis. Ini adalah hal yang sangat jarang terjadi. Ashira kaget mendengar pernyataan Yuu dan membuat suasana hening seketika.

"....."

"Hey manusia, berani-beraninya kau! Apa maksud perkataanmu itu?!" Jendral Ashira menanggapi permintaan Yuu dengan tatapan tajam seakan-akan ingin segera membunuhnya di tempat. Aura di sekitar berubah dan terasa lebih kuat.

"Hah? Apa kau tidak bisa memahami perkataanku? Sudah kubilang izinkan aku bergabung dengan pasukanmu." Balas Yuu dengan santai.

"Apa kau bermaksud merendahkan ras iblis??? Apa kau merasa paling kuat karena bisa mengalahkan pasukanku sendirian??? Tarik kata-katamu kembali atau kau akan menyesal manusiaa!!" Suara Jendral Ashira menggema ke seluruh sudut ruangan. Kemarahan Ashira sangat jelas terlihat, dia menganggap pernyataan Yuu hanyalah sebuah candaan atau bahkan ejekan yang sangat hina.

"...." Yuu terdiam sambil menundukkan kepalanya. "Aku serius! Aku serius ingin bergabung dengan pasukan raja iblis." Jawab Yuu dengan tegas menanggapi ancaman yang telah dilontarkan Ashira.

"Hentikan candaanmu, dasar makhluk standard."

"Hah?? Siapa yang kau maksud makhluk standard??" Ekspresi kebingungan serta kesal terpancar dari wajah Yuu, tatapannya pun mendadak menjadi sinis.

"Tentu saja kalian, para manusia... Kalian hanyalah ras yang tidak punya keistimewaan sama sekali, tidak seperti ras lain."

Tatapan Yuu menjadi semakin serius ketika mendengar jawaban dari Ashira.

"Ras dwarf dengan keahlian membuat perlengkapan terutama perlengkapan berperang dan dengan strategi perangnya. Ras elf dengan pengetahuannya yang luas dan 'sihir murni' nya pada high elf. Dan ras half beast pada kekuatan, cakar, dan taringnya. Sementara kalian para manusia tidak memiliki sesuatu yang menonjol dalam diri kalian, dalam ras kalian." Lanjut Ashira.

"Tidak memiliki kelebihan katamu? Maaf saja, tapi kelebihan kami, para manusia adalah kesabaran dan kebulatan tekad kami..." Tatapan positif terpancar dari wajah Yuu. "Karena itulah, aku sudah membulatkan tekadku untuk bergabung ke dalam pasukanmu..." lanjut Yuu dengan semangat yang menggebu-gebu.

"Sepertinya kau tidak bisa mengerti hanya dengan ucapan. Baiklah kalau begitu, akan kutunjukkan maksud dari ucapanku dengan perbuatan." Ashira kembali menyulurkan tangannya dan " Blood Magic: Blood Monster Creation." Kemudian muncul monster kira-kira 200 m di depan Yuu, yang tercipta dari sihir darah Ashira. Monster itu sedikit lebih besar daripada Yuu. Yuu dengan segera memegang pedangnya yang berada di pinggangnya dan bersiap menghadapi monster yang sedang berlari kearahnya.

"Kuberi kau pemanasan dan juga ujian awal." Ucap Ashira sambil terlihat fokus menonton.

Monster itu mulai menyerang Yuu. Dimulai dengan serangan dari tangannya yang agak panjang. Jelas sekali monster itu sangat diunggulkan karena memiliki tubuh yang lebih besar dan panjang dibanding Yuu. Tetapi Yuu tidak menyerah, ia berusaha tetap tenang dan mengantisipasi serangan monster itu satu per satu. Monster menyerang dengan sangat cepat, namun Yuu bisa menghindari dan menangkis semua serangan monster tersebut. Ashira mengamati bagaimana cara Yuu bertarung dari atas. Setelah Yuu berhasil mengamati pola serangan monster itu, ia berusaha balik menyerang. Pertama ia menangkis serangan monster dengan pedangnya, kemudian ia berlari menuju kearah dada si monster. Yuu tau akan ada serangan kedua dari si monster, dia menghindari serangan tersebut seperti yang telah diprediksinya. Setelah menghindari serangan kedua Yuu kembali berlari kearah dada si monster, dan kemudian....

Slaassshhh.... Pedang Yuu menggores dada si monster. Tak cukup sampai disitu, Yuu menghunuskan pedangnya ke rongga dada monster itu hingga banyak darah yang muncrat. "Explode.."Bisik Ashira.  BOOOOMMM... seketika monster itu meledak dan darah yang menjadi penyusun tubuh monster itu menyembur ke segala arah. Tubuh Yuu pun bermandikan darah. Yuu menatap Ashira sambil berkata "Baiklah Aku sud.... Aaaaggghhhh....."