Z3e_zeesty

Masa muda adalah masa yang paling bahagia. Masa SMA adalah masa yang terindah. Dan Cinta akan manis menjadi sebuah kisah antar pasangan adam dan hawa .

Ardhan Cahyo Aji Pamungkas, pemuda SMA yang menemukan cinta pertamanya di sekolah. Berawal dari jiwa kemanusiaannya yang menolong seorang gadis bernama Anaya Paramitha. 

Menjadi pasangan kekasih yang selalu indah dipandang mata seantero sekolah. Yang mengukir kisah indah tentang Cinta.

Tetapi dihadapkan masalah pelik saat usia muda Ardhan diminta menikah oleh Anaya karena tidak ingin dijodohkan orang tuanya. 

Akankah mereka bisa mengatasinya?
Dapatkah mereka mengambil keputusan yang tepat?
Mungkinkah mereka menikah disaat menjadi siswa putih abu-abu? 
Ataukah kisah mereka akan menjadi kisah yang kelabu?



Selamat menikmati kisah dari penulis amatiran. Yang hanya ingin menyalurkan kehaluan tentang masa SMA :) 

Happy Reading



Note :

Cerita ini 100% asli pemikiran dari author. 
Jika ada kesamaan nama, tempat dan situasi itu hanya kebetulan semata. 

Harap maklum! Penulis baru masih banyak kekurangan dan salah penulisan kata. Boleh komen dan kasih kritik serta saran! 

Terima kasih

cover by : @neptunus_96

Cinta Yang Belum Kelar

" Aku dan Ardhan berniat tinggal di rumah Ayah Arya. Kami ingin mandiri Pa, Ma," ucapku akhirnya yang membuat mereka terdiam.


Papa kembali menutup pintu mobilnya. Ia urung untuk masuk ke dalam mobil. Mama memandangku seakan terkejut. Aku melirik ke arah Ardhan sebentar. Lalu aku menghampiri Mama yang seakan terpukul dengan apa yang aku sampaikan. 


" Kenapa harus tinggal pisah, Nay?" tanya Mama Sabrina. Kulihat matanya sudah mengembun oleh air mata. Aku meraih tangannya dan menggenggamnya erat. 


" Ma, kami hanya ingin mandiri. Tidak mungkin kami yang udah berumah tangga akan selalu hidup bergantung pada Mama juga Papa. Akan lebih tidak enak jika aku tinggal bersama orang tua Ardhan, begitupun sebaliknya. Ardhan juga akan merasa sungkan jika terus tinggal sama Mama dan Papa. Untuk itu aku dan Ardhan akan memilih tengahnya saja. Supaya kami sama-sama enak. Kami akan selalu mengunjungi kalian Ma, Pa," terangku pada Mama. 


Back to activity