Siapa sebenarnya?

POV Anaya.

" Sayang, ternyata bahan kue nya hanya tinggal beberapa aja. Sepertinya lain kali aja deh kita bikin kue nya," ucap Mama sedikit kecewa karena rencana kami sepertinya akan gagal.

" Gimana kalau kita belanja aja Ma?" usulku pada Mama.

" Ngapain kita yang belanja. Minta tolong sama Mbak Narti sama Mbak Lis aja ya sayang," ucap Mama.

" Tapi aku pengin banget belanja bareng Mama, Ma," rengekku seperti anak kecil. Dan benar saja Mama tertawa melihat polahku.

" Duuh anak Mama emang masih kayak anak kecil. Masih pantes jadi anak-anak deh," ucap Mama sambil menata rambutku dan menyelipkan ke telingaku.

Senang sekali rasanya diperhatikan oleh Mama seperti ini. Dan sepertinya ini pertama kaliku bermanja-manja dengan Mama.

" Ya udah Mama siap-siap dulu ya. Sama ambil dompet juga. Abis itu kita ke pasar di anter Pak No," ucap Mama yang segera aku angguki.