Kirana cukup jago jika hanya masak omlett, hampir setiap pagi ia akan menyiapkan makanan berbahan dasar telur itu. Tak lama omlett buatan Kirana berada di meja makan keluarga Arthur, menjadi pelengkap sup dan beef teriyaki yang lebih dulu disana, lalu pelayanan disana menyiapkan puding untuk makanan penutup.
"omelette mu sangat enak..." puji Oma menyuap omelette disendok bersamaan dengan nasi.
"terimakasih Oma..." Kirana merona..
yeah! semua tidak semata demi uang satu juta seminggu, kenyataan Kirana memang senang berada didekat Oma Arthur yang hangat dan menyenangkan. Biasanya golongan kelas atas akan menganggap rendah hamba sahaya seperti dirinya. Tidak kaya, tidak punya orang tua lagi, bahkan nyaris menyandang gelar sebagai ibu tanpa suami!
Kirana tersenyum kecut mengingat itu semua.
.
"kau mau kemana??" cegah Oma ketika Keanu melintas di ruang makan, sedikit konyol, dia memang sengaja melewati ruang itu, padahal kamarnya dan ruang makan tidak berada dalam satu jalan yang sama, untuk ke kamar nya tidak perlu melewati ruang makan.
"aku harus pergi Oma.."
"apa yang kau katakan... kalau kau pergi Kiran nanti pulang dengan siapa??"
"dia bisa pulang sendiri,,," sergah Keanu melirik Kirana yang tertunduk.
Jangan berharap karena Oma aku mau menerima mu! batin Kean sengit.
"ah.. tidak bisa begitu,, bagaimana kau bisa tidak bertanggung jawab hah?!" Oma menarik Keanu untuk duduk bersama mereka. "kau yang menjemput,, kau juga yang mengantar"
Keanu mendengus kasar.
akh sial!!
"tidak Oma.. tuan benar aku bisa pulang sendiri..."
"aku tidak mengizinkan,, hari sudah malam, tidak baik gadis berkeliaran sendiri malam begini . sekarang kau ikut makan lalu antar Kiran pulang..." titah oma Arthur yang tak terbantahkan. Dari pada tiba-tiba sang nenek tua darah tingginya kambuh lebih baik mengalah.
***
Mobil sport Keanu berhenti dekat kontrakan Kiran,, sepanjang perjalanan mereka membisu. Tidak ada hal seru yang harus dibahas atau berpura-pura akrab layaknya teman.
"terimakasih tuan..." ucap Kirana hendak membuka pintu.
"kau jangan berharap lebih..." ucap Keanu membuat Kirana tersentak. "Oma hanya kesepian, tidak lama dia akan pulang kerumahnya sendiri dan melupakan mu.. selain menemaninya kau jangan berharap aku akan setuju dengan Oma..."
Kirana mendengus kasar, dia menatap Keanu dalam... sangat dalam sampai dia merasa dalam cahaya remang di dalam mobil dia mengenal sinar mata pria dihadapannya.
"tuan... apa aku terlihat sangat berminat padamu?? selain uang aku tidak menginginkan hal lain... aku hanya berharap kau bisa memenuhi janjimu.. bahkan aku minta keringanan atas kelalaian ku membuat proyektor kantor rusak karena aku..." cibir Kirana sinis.
Dasar mata duitan!!!
Entahlah, Keanu merasa ngilu mendengar cibiran gadis satu malamnya itu. Seharusnya mereka memang punya ikatan, jika dia tahu dimana keberadaan bayi yang Kirana kandung.
"bagus... kalau kau memahami posisi mu..."
"apa ada lagi tuan??" sergah Kirana dingin.
Keanu menggeleng membiarkan Kirana menuruni mobilnya.
Disana tampak Noah yang tengah menunggu Kirana disana. Mereka akrab, itulah pandangan Keanu. Tak heran, Noah memang pecinta wanita, menaklukkan gadis mata duitan seperti Kirana bukan hal yang sulit.
Keanu mengeratkan genggamannya pada setir mobil, dia kesal, Kirana dengan lugas menyatakan bahwa dia sama sekali tidak berminat dengan dirinya.
Apa dia tidak tahu ada banyak gadis yang ingin berada di tempat tidurnya. Tapi Keanu tidak pernah terjebak dengan hal itu, dia benar- benar pria berprinsip bahwa kelak dirinya hanya akan tidur dengan wanita yang menjadi istrinya. Tanpa dinyana, Kirana hadir, berada di tempat tidurnya bahkan mereka belum menikah dan tidak saling mengenal!
tentang bayi yang dikandung Kirana, dia akan terus selidiki.
Keanu memacu mobilnya ketika ia memastikan Kirana sudah masuk ke rumah.
.
Senin pagi yang sibuk. Noah dan Kiran sudah bersiap pergi bekerja. Tidak seperti biasanya, Kirana punya tugas lain!
Menemani Oma Arthur di pagi hari jika memungkinkan, sebelum dia kekantor. Memastikan nenek tua akan minum obatnya teratur. Padahal ada perawat disana tapi Kirana harus mematuhi kesepakatan uang tambahan.
"kau lihat apa??" tegur Noah melihat Kirana yang celingak celinguk tidak jelas.
"pacarmu...?? kalian masih bertengkar..?" tanya Kirana heran,, biasanya Aurell sudah menjemput Noah pagi-pagi. Tapi hari ini sejak malam pertengkaran mereka Aurell tidak nampak.
astaga Kirana!!
Noah ingin salto sekarang.
"kalian harus berbaikan... oke..." ujar Kirana sok bijak.
Noah hanya diam tidak menanggapi.
.
Kirana harus turun dihalte sebelum Noah,, lalu akan naik ojek online untuk sampai ke kediaman Tuan Keanu.
Pagi ini Oma Arthur tampak cerah, dia sangat senang sarapan lalu minum obat ditemani Kirana.
Sebelum berangkat ke kantor dia harus menyiapkan beberapa dokumen yang harus diserahkan pada Keanu. Semua atas permintaan Keanu sendiri, lalu mereka akan kekantor bersama.
Dan itu karena Oma lagi!
"kalian satu kantor,, lagipula Kiran sudah berbaik hati kesini lebih dulu,, kalian bisa pergi bersama bukan..." ujar Oma tak terbantahkan.
Keanu tidak mengatakan apapun, dia duduk di belakang, sementara Kirana duduk bersebelahan dengan Gibran yang menjemput tuan mudanya.
Awalnya Gibran tidak menyangka kalau mereka bertiga akan pergi bersama kekantor. tapi dia tahu pasti ini semua karena oma Arthur!