Temani Oma berkebun

Kirana tidak tahu harus berkata apa ditodong pertanyaan tentang milik siapa balita berada dipangkuannya.

"hmmm. .. dia... putri.." jawab Kirana gugup.

"ada apa??" sela Noah sengit pada kakaknya yang berdiri dengan satu lengan disaku.

Keanu hanya melirik sinis kearah Noah. Lalu kembali menatap Kirana yang kebingungan.

"katakan... apa dia putri mu...?"

Kirana menggeleng lemah, dia tidak mengerti kenapa Keanu datang lalu menanyakan balita kecil ini

"bukan... dia Putri tetangga ku..." ujar Kirana kemudian.

Keanu memejamkan matanya, dia nyaris bertindak gegabah.

"tuan.. apa yang membawa mu kesini?? kau membutuhkan sesuatu...?"

akh sial!

Keanu nyaris lupa dia kesana untuk menjemput Kirana sesuai permintaan Oma. Anak itu mengalihkan perhatiannya. Lalu ada Noah disana, dia segan untuk berbicara.

"ah.. ya.. aku butuh bantuan mu..." Keanu bukan di pembual yang ulung, dia bahkan tidak mampu mengatakan tujuan sendri, menjemput seorang gadis seperti yang Oma pikirkan bahwa Kirana adalah kekasih nya! lagipula entah kenapa dia seakan enggan menolak permintaan nenek tua yang terkadang tidak masuk akal.

Dua orang menunggu Keanu melanjutkan kata-katanya. Noah sudah tampak tidak sabar.

"tuan Kean, ini hari Minggu apa Kiran harus bekerja hari ini .." sergah Noah yang nyatanya ingin mengajak Kirana menikmati liburan mereka.

huft!

"tidak... ini hanya pekerjaan sampingan..."

Kirana terperangah. Kerja sampingan?!

Dia butuh itu kalau memang ada, dia tidak peduli walaupun hari Minggu dia harus bekerja.

"apa??" Kirana tampak berminat, dia butuh uang!

"Oma... ya.. Oma ingin kau datang, diakhir pekan kau punya kerja sampingan mendampingi Oma ku..." ujar Keanu cepat. Noah mengerenyitkan dahi, bisa-bisanya si berengsek ini menawarkan pekerjaan sampingan seperti itu.

Kirana tertegun. Lalu Keanu melanjutkan penawarannya "kalau kau mau setiap minggu kau akan dapatkan uang mu, satu juta... setiap pagi kau akan menemui Oma,, lalu di akhir pekan kau akan menemani Oma seharian..."

Penawaran yang menggiurkan untuk seorang yang butuh uang tambahan, dimana lagi dia bisa dapat kesempatan bagus.

Satu juta satu minggu! diluar bekerja sebagai sekretaris.

Yes, i want..

***

Oma Arthur sudah berada di kebun minimalis nya, tetua di keluarga Arthur itu tidak hanya ingin menanam anggrek, dia juga ingin menanam buah-buahan dengan metode tambulampot. Ada jeruk, jambu, dan mangga.

Kirana tiba dengan membawa beberapa bibit mawar. Keanu telah mempersiapkan lebih dulu sebagai oleh-oleh Kirana pada omanya.

"Kirana .. aku senang kau datang,,,, " sapa Oma Arthur menyambut kehadiran Kirana disana, Oma tua itu selalu bersemangat ketika bersama Kirana, seolah mereka sudah dekat sejak dulu.

.

Gadis berambut sebahu, berdagu lancip dan memiliki senyum manis sangat piawai mencuri hati nenek tertua di keluarga Arthur. Dia juga pintar menanam.

"kau suka berkebun??" Oma tersenyum sumringah.

"ibuku... dia sering mengajakku menanam waktu kecil..."

"benarkah?? dimana dia sekarang??"

Kirana terdiam. Dia tersenyum lirih kali ini, dia mengingat mendiang ibunya yang begitu lembut dan sering menghabiskan waktu bersama dirinya.

"dia... sudah tidak disini lagi...." sahut Kirana sedih. Oma Arthur merasa menyesal menanyakan hal itu, ia meletakkan sekam yang baru akan ia campur dengan tanah, lalu memeluk Kirana.

"maaf kan aku sayang. .. aku tidak tahu kalau..."

"tidak apa Oma,, orang tua ku memang tidak ada didunia ini,, tapi mereka tetap ada dihatiku... sejak kecil.. om dan Tante yang merawat dan membesarkan ku,, bahkan aku juga tidak punya nenek yang masih ada..." ucap Kirana dalam pelukan Oma.

.

Keanu memperhatikan dari jauh ketika Oma terlihat menyayangi Kirana.

Akh! Oma bagaimana ketika Oma tahu kalau Kirana tidak sebaik dan sepolos yang dikira. Bisa saja dia adalah mata-mata yang dikirim seseorang untuk menyingkirkan dirinya.

.

"kau jangan sedih .. mulai sekarang aku Oma mu.. lagipula jika kau dan Keanu menikah kau tidak akan kesepian lagi...."

Deg!

Kirana tertegun.

Apa benar Oma tetua ini sungguh tidak tahu tentang hal yang sebenarnya. Dia tidak bisa mengawali sesuatu dengan kebohongan, baginya, Oma bisa begitu baik saja dia sudah bersyukur tanpa berharap apapun lagi.

"Oma..."

"ya... katakan..."

Senyum Kirana membias. Yah! dia tidak mau berbohong untuk hal apapun, apalagi ini berhubungan dengan suatu ikatan.

"Oma... aku dan tuan muda.. kami tidak punya hubungan apapun kecuali antara bos dan sekretaris.... jadi aku bukan calon cucu menantu mu... aku hanya pegawai biasa, yang beruntung bisa mengenal mu .." Kirana mengatakan dengan gemetar, tapi dia siap untuk menerima konsekuensinya, sebelum semua lebih rumit dan lebih dalam lagi.

Oma Arthur berdiri lalu acuh mengambil pot bunga anggrek yang cantik. Kirana tidak tahu harus berkata apa.

"apa Oma Marah padaku ...? maaf Oma aku hanya tidak bisa membohongi Oma...,,"

Kirana menyelipkannya jari2jari keriput Oma diantara telapak tangannya, matanya berkaca, sungguh dia tidak ingin berbohong.

Oma Arthur menatapnya.

"aku... akan melupakan yang kau katakan..." ujarnya tersenyum "Sejak melihat mu... aku menyukai mu... dan hati ku mengatakan kau punya ikatan lain dengan Kean... jadi.. biarkan tangan Tuhan yang bekerja..."

deg!

deg!

ikatan?? ikatan macam apa yang dimaksud Oma,,, Kirana seakan tersengat aliran listrik, tiba-tiba jantungnya berdetak hebat.

"Oma.. aku...."

"baiklah,, aku sudah cukup Lelah berkebun, ayo buatkan aku omlet seperti kemarin...." sela Oma Arthur tidak melanjutkan ucapan Kirana, bahkan nenek tua itu merangkul gadis yang masih belum kembali betul semua kesadaran nya, kebaikan nyonya besar membuat dirinya malu.