Pertemuan Dua Saudara 3

Saat aku hendak mengomeli Ray, Rio menyela, "Gua tau apa yang gua lakuin mungkin salah di mata lu. Gua minta maaf dan gu-"

"Hah? Apa? Coba ulangi? Minta maaf? Segampang itu?" tanya Ray membuatku terkejut. Sial, pertanyaan Ray adalah pertanyaan yang selalu diucapkan Rio kepada korban-korbannya. Aku pun melirik Rio, aku takut jika ia ikut emosi karena pertanyaan itu.

"Terus lu mau gua ngelakuin apa? Bersujud di kaki lu sampai menangis-nangis? Atau gua harus berteriak sambil minta maaf di depan lu?" tanya Rio dengan nada menahan amarah. Aku memejamkan mataku. Sialan! Gara-gara Ray emosi dan mengatakan hal itu, Rio jadi terbawa emosi juga. Padahal sebelumnya aku bilang kepada kedua anak ini agar mereka berbicara tanpa mengeluarkan amarah. Jika sudah seperti ini, mau tidak mau aku turun tangan.