Wanita Misterius

Perkataan Raja Kerajaan Naga Merah adalah aturan yang tidak bisa seorangpun langgar di dalam wilayah kekuasaannya. Siapa saja yang melanggar dan bahkan berani merendahkannya, membunuhnya adalah sesuatu yang wajar dilakukan.

"Tuan, aku rasa dia hanya mengulur waktu kita sehingga istri dan anaknya bisa bebas dari kita. Kita harus cepat membunuhnya!"

Salah seorang anggota Pasukan Naga memperingatkan. Hao Xun mengerutkan kedua alisnya dan mengalihkan pandangannya ke rumah sederhana yang berada di belakang Hao Ming. Samar-samar dia bisa merasakan kehadiran Yu Jing Xi dan anaknya, Yu Jing Xi tampak duduk lemas disisi lain pintu rumah seraya memeluk anaknya dengan erat.

"Kalau kau tidak memberitahuku, mungkin aku tidak akan menyadarinya…"

"Itu adalah tugasku untuk membantu Tuan…"

Tatapan Hao Xun berubah menjadi semakin tajam, dia melambaikan dan berkata, "Kalian semua maju dan hancurkan rumah itu segera. Bunuh siapa saja kecuali Hao Ming!"

Semua pasukan yang ada di belakangnya dengan cepat menganggukkan kepalanya patuh, "Siap laksanakan, Tuan!"

Puluhan anggota Pasukan Kerajaan maju tanpa memperhatikan keberadaan Hao Ming, dan itu jelas membuat Hao Ming kesal. Apakah mereka sama sekali tidak menganggap dirinya ada?

Melihat Yu Jing Xi dan Hao Li dalam bahaya, Hao Ming tidak hanya diam. Dia menghentakkan salah satu kakinya dan retakan tercipta di bawah pijakan semua Pasukan Kerajaan, membuat tubuh mereka limbung. Beberapa diantara mereka terjatuh, tapi masih ada beberapa Pasukan Kerajaan yang dengan gigihnya terus maju, mengabaikan gempa kecil yang terjadi.

"Hao Ming, lawanmu bukanlah mereka, tapi aku!"

Hao Xun melesat dengan cepat ke arah Hao Ming, dia tidak bisa membiarkan Hao Ming menghalangi serangan Pasukan Kerajaan. Selain menangkap Hao Ming, Istana Kerajaan juga memerintahkannya untuk membunuh Yu Jing Xi dan anaknya. Yang Mulia Raja tidak bisa mengabaikan berbagai kemungkinan yang bisa membuat Istana Kerajaan Naga Merah menderita di masa depan.

Tatapan Hao Ming semakin dingin begitu dia melihat Hao Xun yang berusaha menghalanginya. Kekuatan Hao Xun yang berada di tahapan Pembentukan Pondasi tingkat 4 membuatnya tak bisa berbuat banyak selain mempertahakan pertahanannya sekuat mungkin.

Pada dasarnya membunuh Hao Xun adalah sesuatu yang tidak bisa dia lakukan.

Hao Ming membuat serangkaian gerakan aneh. Seketika lapisan energi yang menutupi dirinya membentuk sebuah kendi besar. Kendi itu berwarna ungu gelap dengan ukiran naga di bagian atasnya, Hao Xun merasa sedikit tertekan begitu dia melihat kendi itu. Ini adalah pertama kalinya dia melihat Hao Ming menggunakan kemampuan aneh ini, bahkan saat mereka berdua berada di tengah peperangan dan berhadapan dengan situasi hidup dan mati, Hao Ming tidak pernah menunjukannya.

Hao Xun tidak berhenti menyerang, dia mengepalkan kedua tangannya dan meluncurkannya pada Hao Ming, berharap lapisan energi berbentuk kendi ungu itu hancur dibuatnya.

"Tinju Harimau!"

Dua siluet berbentuk kepala harimau tercipta begitu Hao Xun melemparkan serangan kepada Hao Ming. Tinju Harimau adalah salah satu keterampilan tingkat menengah yang dia ketahui. Serangannya sendiri cukup untuk membuat seorang kultivator yang berada di tahapan yang sama dengannya mati dalam sekejap.

Hao Ming terperanjat, setahunya Tinju Harimau adalah keterampilan yang sangat sulit di pelajari dan dikembangkan. Melihat bagaimana Hao Xun menggunakan Seni Tinju Harimau dan sudah memahaminya sampai tahap kesuksesan besar membuktikan kalau Hao Xun memang pantas menyandang gelar jenderal Pasukan Kerajaan.

'Bang!'

Ledakan hebat terjadi begitu serangan Hao Xun mengenai pertahanan Hao Ming. Namun selanjutnya apa yang dilihat Hao Xun membuatnya terkejut.

Tidak ada goresan sama sekali di lapisan pelindung yang Hao Ming buat. Hao Xun cukup percaya diri dengan kemampuannya, terutama ketika dia menggunakan Seni Tinju Harimau.

Dia pikir bahkan jika dia tidak bisa menghancurkan pertahanan Hao Ming, setidaknya dia mampu membuat sedikit retakan di permukaan luarnya.

Tapi nyatanya tidak sama sekali.

Hao Ming merasakan organ dalamnya sedikit terguncang ketika serangan Tinju Harimau mengenai lapisan pelindungnya.

Apa yang tidak Hao Xun tahu nyatanya lapisan pelindung yang tampak sangat kokoh dan tidak tergoyahkan itu dibangun dari esensi kultivasi Hao Ming sendiri. Dengan kata lain jika lapisan pelindung itu hancur, tidak diragukan lagi Hao Ming akan mati saat itu juga.

Yu Jing Xi yang ada di dalam rumah bisa merasakan fluktuasi Qi Hao Ming sedang tidak stabil dan itu membuatnya khawatir. Dia benar-benar tidak bisa membayangkan akan bagaimana hidupnya dan anaknya jika Hao Ming mati.

Suara dinding rumah yang terus didobrak membuatnya ketakutan, walaupun tahapan kultivasinya sama sekali tidak lebih lemah dibandigkan dengan Pasukan Kerajaan, menghadapi begitu banyak kultivator tahapan Kondensasi Qi tingkat 9 sama sepertinya jelas membuatnya ketakutan.

Terutama dia tidak bisa membiarkan mereka semua menyentuh Hao Li, anak semata wayangnya. Jika situasinya sama seperti dulu atau setidaknya anggota Pasukan Kerajaan tidk tahu keberadaan Hao Li, dia akan ikut bersama Hao Ming untuk melawan Hao Xun dan semua Pasukan Kerajaan Naga Merah.

Karena memang pondasi rumah yang dibangun berdasarkan dari kayu yang mereka berdua tebang di dalam hutan, kekokohan rumah mereka tidak sekuat dinding Istana Kerajaan yang bahkan seorang kultivator tahapan Pembentukan Pondasi tidak bisa menembusnya. Perlahan rumah sederhana yang sudah dibangu oleh Hao Ming dan dirinya mulai runtuh, sinar matahari masuk dari atap yang sudah mulai berlubang.

Pelukan Yu Jing Xi semakin erat memeluk Hao Li, dia sejenak mengalihkan tatapanya keluar rumah dan melihat kondisi Hao Ming sudah benar-benar berada diambang batas kemampuannya.

"Suamiku..." lirihnya tidak bisa berbuat banyak.

Dia menyadari ada begitu banyak pasang mata yang menatap dirinya dan Hao Li. Tatapan sendu yang semula menyelimuti wajahnya digantikan dengan tatapan tegas.

"Istana Kerajaan benar-benar tidak masuk akal. Membunuh seorang pemfitnah dianggap sebuah kejahatan yang sangat serius bahkan anakku saja tidak bisa lepas darinya?" teriaknya tidak terima. Dia memperhatikan Hao Xun yang sekarang tengah berhadapan dengan Hao Ming.

"Hao Xun, aku akan selalu megingat tindakanmu kali ini. Langit tahu mana yang benar, dan langit akan menurunkan hukuman untuk Istana Kerajaan Naga Merah suatu saat nanti sebagai pembalasan!"

Hao Xun mengangkat kedua alisnya kemudian tertawa keras, "Karena langit tidak buta, maka seharusnya dia lebih tahu siapa yang seharusnya diberi hukuman. Jangan harap kalian bisa lari kali ini seperti sebelumnya, anggap saja kedatanganku adalah sebuah hukuman yang langit berikan kepada kalian karena tidak mematuhi perintah Yang Mulia Raja!"

Hao Xun menghentakkan kakinya dan melesat dengan cepat ke arah Yu Jing Xi, Hao Ming yang terus berada diposisi bertahan terkejut begitu dia melihat Hao Xun menghampiri Yu Jing Xi dan anaknya.

Lapisan energi berbentuk kendi raksasa seketika hancur, digantikan dengan sebuah liontin kecil. Hao Ming melemparkan liontin itu kepada Yu Jing Xi, dia berteriak,"Cepat lari dari sini! Dengan semua basis kultivasiku yang aku simpan di dalam liontin giok itu, kalian akan bisa menahan serangan Hao Xun setidaknya satu kali. Aku yang akan berhadapan dengannya!"

Mendengar hal itu, kedua mata Yu Jing Xi melebar. Dia benar-benar tidak akan mengira kalau Hao Ming akan mempertaruhkan semua basis kultivasinya ke dalam liontin yang dia pegang saat ini. Dia balas berkata, "Apa yang kau lakukan? Aku hanya akan pergi bersamamu! Bila kau mati disini, maka aku juga akan mati bersamamu!"

Hati Hao Ming tersentuh mendengar perkataa Yu Jing Xi, mereka telah bertama selama beberapa tahun dan berusaha untuk menata hidup bahagia diatas duri yang amat tajam. Buah kebahagiaan mereka akhirnya hadir di dunia yang kejam ini dan anak itu mereka namakan Hao Li.

Tak terelakkan lagi serangan Hao Xun akhirnya mengenai tubuh Hao Ming yang sudah tidak lagi memiliki basis kultivasi, dengan kata lain dia menahan serangan Hao Xun dengan raga manusia biasanya. Tanpa diragukan dia mati dalam sekejap, tepat di hadapan Yu Jing Xi yang masih membeku ditempatnya.

Raut wajah Yu Jing Xi dipenuhi dengan kepahitan. Terlintas kenangan dimana saat Hao Ming dengan gagah beraninya membunuh Hao Jun yang merupakan salah satu pangeran Kerajaan Naga Merah, saat itu dia yakin, tidak ada lagi halangan yang mampu menjadi peghalang bagi mereka selama Hao Ming berdiri disisinya.

"S-suamiku..." gumam Yu Jing Xi tak berdaya. Kedua lututnya tiba-tiba saja menjadi lemas dan akhirnya dia berlutut tidak berdaya di atas tanah yang sudah digenangi darah suaminya, Hao Ming.

Sedangkan di sisi lain, Hao Xun sedikit terkejut melihat bahwa Hao Ming mati begitu saja dengan serangannya yang bahkan tidak sekuat Tinju Harimau. Saat dia sama sekali tidak merasakan adanya fluktuasi Qi di dalam tubuh Hao Ming, saat itu juga dia tahu kalau Hao Ming mengeluarkan semua basis kultivasinya demi melindungi Yu Jing Xi dan anaknya.

Hao Xun hanya bisa menggelengkan kepalanya pelan, "Sangat disayangkan kematiannya tidak berada di dalam Istana Kerajaan. Jika dia mati ketika menerima hukuman Yang Mulia, setidaknya itu lebih terhormat daripada mati mengenaskan seperti ini..."

Kedua bola mata Yu Jing Xi memerah, dia menatap Hao Xun penuh kebencian. Dia sama sekali tidak mengerti jalan pikiran Hao Xun. Alih-alih bersedih karena mantan rekannya tiada, dia malah menyayangkan lokasi kematiannya.

"Kau...bagaimana bisa kau begitu tega membunuh Hao Ming? Bagaimanapun dia adalah mantan rekanmu selama berada di medan perang. Tapi kau sama sekali tidak merasa bersalah karena membunuhnya. Kau lebih kejam daripada iblis! Tidak, haruskah aku bilang kalau Raja kalian-lah iblis sebenarnya?"

Begitu nama Raja disinggung oleh Yu Jing Xi, jejak kemarahan bisa dilihat di kedua mata Hao Xun. Dia balas menatap Yu Jing Xi tak kalah tajamnya, "Perintah Yang Mulia adalah sesuatu yang harus aku patuhi. Dan juga, sekali lagi kau menghina nama Yang Mulia, aku tak akan ragu memenggal kepalamu..."

Yu Jing Xi terkekeh, tidak ada raut ketakutan yang muncul di wajahnya seperti sebelumnya, "Bukankah kau akan tetap membunuhku walaupun aku tidak menghina Raja kalian? Mengapa kau harus mengeluarkan omong kosong yang begitu panjang?"

"Kau..."

Raut wajah Hao Xun sekarang menunjukkan betapa kesalnya dia. Dia kira Yu Jing Xi hanyalah seorang wanita yang berpasrah pada keadaan, tapi sepertinya dia salah. Lidah tajam Yu Jing Xi berkali-kali membuatnya marah.

"Yang kau katakan ada benarnya, tapi sepertinya kau masih ingin hidup untuk anakmu itu bukan? Seputus asa apapun kau, kau tidak akan bisa meninggalkan anakmu sendirian..."

Kali ini raut ketakutan muncul di wajah Yu Jing Xi begitu anaknya disebutkan, dia melihat Hao Li yang terus menangis sedari tadi, mungkin dia menyadari kematian Hao Ming dan tidak ada yang bisa dia lakukan selain menangis sekeras yang dia bisa.

"Jangan pernah kau berpikir untuk menyentuh anakku! Atau kau sendiri akan menanggung akibatnya!" teriak Yu Jing Xi berusaha membuat Hao Xun takut.

Namun hasilnya naas, alih-alih ketakutan, Hao Xun tertawa keras lalu mendecih pelan, "Kau pikir aku akan takut padamu yang hanya berada di tahapan Kondensasi Qi tingkat 9?"

Yu Jing Xi mengedarkan pandangannya melihat ada begitu banyak Pasukan Kerajaan Naga Merah yang mengepungnya. Berusaha keluar dari kepungan ini benar-benar mustahil.

Hao Xun menyunggingkan bibirnya membentuk senyuman sinis, dia dengan santainya berkata, "Kalian bunuh mereka!"

Ke-40 Pasukan Kerajaan maju di waktu bersamaan, mereka semua memancarkan aura pembunuh yang kuat. Melihat hal itu membuat Yu Jing Xi meringkuk berusaha melindungi Hao Li dari serangan mereka.

Di saat serangan semua Pasukan Kerajaan akan mengenai Yu Jing Xi, tiba-tiba badai terjadi. Rimbunan pepohoan yang ada di bawah tebing berterbangan, tidak ayal juga ada beberapa batu berukuran cukup besar ikut terbawa arus badai.

Suara desingan terdengar cukup nyaring, sebelum badai kembali tenang namun kekacauan yang sudah diakibatkan tidak bisa dianggap remeh. Ada begitu banyak pepohonan hancur karena badai besar yang terjadi dalam waktu singkat tadi.

Namun bukan itu yang membuat Yu Jing Xi, Hao Xun dan semua anggota Pasukan Kerajaan Naga Merah terdiam. Tatapan mereka terpaku pada seorang wanita dengan wajah tertutup helai kain dari topi bambunya. Aura kuat terpancar dari tubuhnya, hembusan angin tercipta bersamaan dengan jubah indahnya ikut terbang, membentuk siluet indah di teriknya siang hari.

Begitu merasakan kekuatan hebat terpancar dari tubuh wanita bertopi bambu itu, wajah Hao Xun menjadi sangat pucat. Yang tersisa diwajahnya hanya tatapan kosong. Tidak hanya dirinya, Yu Jing XI maupun semua aggota Pasukan Kerajaan Naga Merah memiliki raut wajah yang sama sepertinya.

"Betapa kuatnya... apakah dia berada di tahapan Transformasi Jiwa yang melegenda itu? Tapi mengapa keberadaan mengerikan itu berada di depan kami sekarang dan menghalangiku untuk membunuh kedua orang itu?" gumam Hao Xun setelah pikirannya kembali pulih. Kebingungan tercetak di wajahnya.

Mendengar perkataan Hao Xun, raut wajah semua Pasukan Kerajaan semakin tidak enak dipandang. Rasanya berusaha lari dari genggaman seorang ahli tahapa Transformasi Jiwa akan percuma saja. Mereka hanya bisa berharap kalau wanita bertopi bambu itu tidak berniat membunuh mereka.

Wanita itu membalikkan badannya menghadap ke arah Yu Jing Xi, mata kelabu yang tertutup di balik helai kainnya menatap bayi yangb terus menangis dipelukan Yu Jing Xi.

Dia menghela napas sejenak lalu kemudian berkata, "Aku tidak bisa menyelamatkan kalian, tapi aku bisa membawa salah satu dari kalian..." ucapnya kepada Yu Jing Xi.

Yu Jing Xi tertegun, tidak lama kemudian dia segera menyerahkan Hao Li kepada wanita di depannya. Dia dengan cepat berkata, "Bawa saja anakku dan selamatkan dia. Aku mohon!"

Wanita bertopi itu menerimanya dan menggendong Hao Li, kedua matanya sejenak menatap mata indah Yu Jing Xi sebelum kembali menghela napasnya.

"Baiklah, karena kau berkata demikian, maka aku akan langsung pergi dari sini membawa anakmu..."

Tanpa merasa keberatan sedikitpun, Yu Jing Xi dengan ringan menganggukkan kepalanya. Selama Hao Li baik-baik saja, semuanya tidak masalah, sekalipun nyawanya melayang. Hanya saja ada rasa sesal dalam hatinya, dia tidak bisa melihat Hao Li tumbuh dewasa seperti yang orang tua lainnya lakukan, tapi dia cukup puas dengan semua ini.

"Terimakasih banyak tuan!"