Sekte Macan Hitam

Semua orang kembali berkumpul di alun-alun kota, mereka semua adalah para peserta yang lulus seleksi pemilihan murid baru Sekte Macan Hitam. Salah satunya adalah Hao Li, tentu saja dia ditemani oleh kakek dan bibinya.

Ming Tian Lei, Fang Hu dan Li Jiao datang juga. Sebagai tiga juara yang pastinya jadi pusat perhatian, hampir semua orang yang hadir di alun-alun kota memperhatikan mereka. Hao Li sebagai juara utama juga tentunya jadi pusat perhatian.

Kali ini yang datang dari Sekte Macan Hitam sebagai perwakilan bukan lagi Zhang Yu, memlaikan seorang wanita dewasa yang memiliki penampilan cukup memikat mata semua orang. Dia mengenakan pakaian khas Sekte Macan Hitam, berwarna abu gelap dengan lambang Sekte Macan Hitam di dada kirinya.

"Aku adalah Hua Bing, murid pelataran dalam yang dikirim oleh guruku untuk menemani kalian semua ke Sekte Macan Hitam. Mulai sekarang, kalian semua yang hadir di sini adalah masa depan Sekte Maca Hitam, dan akan ada sedikit waktu bagi kalian untuk saling bertemu dengan kerabat kalian. Itu juga alasan mengapa kami memberi kalian waktu selama sebulan penuh untuk tetap bersama kerabat kalian."

Semua orang mendengarkan perkataan Hua Bing dengan cermat. Sampai akhirnya semua peserta yang lulus bulan kemarin harus kembali berpamitan dengan kedua orang tua mereka maupun kerabat mereka.

Hao Li mengalihkan pandangannya dan menatap Ming Wu serta Ming Fei, keduanya adalah orang tua, sahabat, kakek dan bibinya tentunya. Ming Wu dan Ming Fei adalah segalanya untuk Hao Li, sejujurnya lepas dari mereka cukup sulit, hanya saja demi mendapatkan banyak pengalaman dan ilmu pengetahuan, pergi jauh dari keduanya adalah sesuatu yang harus dia lakukan.

"Hao Li, aku harap kau akan menjadi orang yang dikenal luas oleh semua orang. Jadikan mereka tunduk padamu dan buatlah mereka kagum dengan pencapaianmu. Kau pantas mendapatkannya," ujar Ming Wu seraya mengelus pucuk kepala Hao Li, ada sentuha penuh kasih sayang di dalamnya.

Ming Fei melakukan hal yang sama, dia berkata, "Dengan bakatmu, aku yakin kau akan menjadi sosok yang luar biasa. Kerajaan Naga Merah bukanlah tempatmu, tempatmu jauh lebi tinggi dibandingkan dengan Kerajaan Naga Merah. Kau pasti bisa mendapatkannya karena kau mampu. Tapi ingat satu hal, jangan pernah kau merasa dirimu berada di puncak dan berpuas diri. Walau bakatmu bisa dianggap menentang langit, akan selalu ada jenius lain yang jauh lebih kuat darimu."

Hao Li menganggukkan kepalanya paham. Memang, akan selalu ada orang yang jauh lebih jenius daripada dirinya di luaran sana, lalu bagaimana jika dia memang bertemu dengan orang seperti itu? Yang bisa dia lakukan hanya mengalahkannya dan membuktikan pada dunia kalau jenius hebat itu telah dia kalahkan.

Hao Li berpamitan kepada kakek dan bibinya. Dia ikut bersama murid lain untuk berkumpul di dekat Hua Bing, murid pelataran dalam Sekte Macan Hitam. Ming Tian Lei yang berada diantara puluhan remaja itu mengalihkan pandangannya ke arah Hao Hao Li. Dia melemparkan tatapan penuh kebencian kepadanya, lain halnya dengan Fang Hu, tersirat rasa penasaran ketika dia melihat Hao Li.

"Kenapa aku merasa Hao Li ini lebih misterius dibandingkan dengan murid lainnya? Jika aku berhadapan dengan Li Jiao maupun Ming Tian Lei, aku merasa hanya ingin mengalahkan mereka, setelah itu selesai. Lain halnya dengan perasaan yang Hao Li berikan kepadaku, ada medan magnet yang seolah menarikku untuk menggali lebih dalalm tentangnya," ujar Fang Hu yang berdiri lumayan jauh dari Hao Li.

Hao Li yang merasa sedang diperhatikan balik menatap Fang Hu, sampai kedua tatapan mereka bertemu, Fang Hu sama sekali tiak menunjukkan reaksi penolakan dan hanya tersenyum menyapa Hao Li. Hao Li pun melakukan hal yang sama.

Seekor burung raksasa turun dari ketinggian langit, sayapnya yang lebar dan tubuhnya yang sebesar bukit kecil terlihat sangat menakutkan, tapi di waktu bersamaan, terlihat indah dan menawan.

"Besar sekali, burung apa itu?"

"Jangan bilang kita semua akan menunggangi burung itu? Itu benar-benar menakjubkan!"

"Aku pernah mendengar dari orang tuaku, kalau diluaran sana ada banyak binatang yang bisa berkultivasi, mereka biasa dipanggil binatang roh. Apakah burung besar ini adalah binatang roh?"

Hao Li di sisi lain cukup terkejut dengan apa yang dilihatnya. Burung yang ada di hadapan semua orang tidak lain adalah Roc, salah satu dari sekian banyak makhluk udara yang mampu terbang dengan cepat. Meskipun Roc bukan binatang roh yang luar biasa, kecepatannya yang mengerikan adalah salah satu alasan mengapa Roc selalu dihidari oleh para kultivator, karena tidak ada yang bisa menandingi kecepatan Roc dalam hal kecepatan di tahapan yang sama.

"Tidak heran Sekte Macan Hitam adalah salah satu sekte besar di Kerajaan Naga Merah, tidak hanya mereka memiliki Roc sebagai tunggangan mereka, Roc-nya sendiri berada di tahapan Pembentukan Pondasi tingkat tujuh."

Perlu diketahui untuk menerobos ke tingkatan selanjutnya di tahapan Pembentukan Pondasi sangatlah sulit, bagi beberapa orang yang memiliki bakat biasa saja, mereka memerlukan waktu kurang lebih satu tahun untuk dapat menerobos ke tingkatan selanjutnya.

Hua Bing mengarahkan semua orang untuk menaiki Roc. Hao Li berusaha untuk mejaga jarak dari Ming Tian Lei, bukan karena dia takut padanya, dia khawatir emosi Ming Tian Lei akan terpancing jika berdekatan dengannya. Dia tidak bisa menjadi contoh yang buruk dihari pertamanya dia memasuki Sekte Macan Hitam.

Jarak antara pusat kota kerajaan dan Sekte Macan Hitam cukup jauh, mereka menempuh waktu selama delapan jam unutk sampai di sana. Sekte Macan Hitam sendiri berada di kota pinggiran yang terbilang makmur, kota Zhushen.

***

Sesampainya mereka di Sekte Macan Hitam, lebih tepatnya di pelataran luar. Hua Bing menginstruksikan mereka untuk berkumpul di lapangan pelatihan.

"Kalian semua adalah murid baru Sekte Macan Hitam, dan untuk mereka yang berhasil lulus di sesi ketiga selama seleksi, kalian diminta untuk pergi ke dalam aula utama. Kalian akan memilih salah satu penatua di sana untuk dijadikan guru kalian."

Usai Hua Bing berkata demikian, hampir semua orang menatap Hao Li dan mereka yang lulus di sesi ketiga selama seleksi penerimaan murid. Impian mereka adalah menjadi murid dari salah satu penatua, tapi mereka tak bisa mengalahkan inspektur yang berhadapan dengan mereka sebelumnya. Mereka hanya bisa menatap kagum Hao Li, Ming Tian Lei, Fang Hu, Li Jiao dan Bing Weilan.

Hua Bing menemani kelima orang itu untuk memasuki aula utama, dia berkata, "Aku tidak mengharapkan kalian bisa bertahan dari serangan inspektur selama sesi uji kekuatan. Terutama kau, Hao Li. Aku dengar kau bahkan melukai guru Gu Bao Yi cukup parah. Sejujurnya aku tidak terlalu mempercayai hal itu, tapi para penatua tidak akan berbohong, lagipula tidak ada gunanya bagi mereka. Aku menantikanmu..."

Hao Li mengulas senyum tipis, "Kau menyanjungku, kakak senior."

Ming Tian Lei yang sedari tadi memperhatikan Hao Li dan Hua Bing, hanya bisa menahan kekesalannya. Harusnya dia yang menjadi pusat perhatian, klan Ming telah mengeluarkan banyak uang demi dirinya. Tapi hal yang harus ia dapatkan justru didapatkan oleh Hao Li, anak yang tidak jelas asal-usulnya.

"Tunggu saja kau Hao Li, aku akan membuatmu memberimu pelajaran. Siapa suruh kau menjadi pusat perhatian?" gumamnya geram.