Tiga Keterampilan Bela Diri

Sosok Gao Jian yang terus meminta pengampunan membuat Hao Li berdecak pelan. Hukum rimba berlaku di mana saja, bahkan di dalam Sekte Macan Hitam, Gao Jian yang lebih lemah daripada Hao Li harus meminta ampunan tas nyawanya sendiri.

Gao Jian hanya bisa menyalahkan dirinya sendiri karena menyinggung Hao Li, dan tentu saja Hao Li tidak akan berhadapan dengan Gao Jian jika Gao Jian bersikap biasa saja.

"Lalu bukankah apa yang akan kau lakukan tadi melanggar peraturan sekte? Apakah kau berpikir kau istimewa karena memiliki Gao Tai yang merupakan murid Penatua Jing?" balas Hao Li.

Ketakutan di kedua mata Gao Jian semakin terlihat, "t-tidak... Aku mohon biarkan aku pergi! Aku akan melakukan apapun untukmu, aku bisa melakukan semuanya! Aku mohon biarkan aku pergi!"

Sekelompok murid yang memperhatikan tindakan tidak tahu Gao Jian memandang rendah Gao Jian. Siapa yang tahu sosok yang paling dihormati diantara murid pelataran luar akan begitu tidak tahu malu? Bagaimanapun Gao Jian adalah adik Gao Tai, murid luar biasa Sekte Macan Hitam, secara tidak langsung posisi Gao Jian hanya sedikit lebih rendah dibandingkan dengan saudaranya.

Ada puluhan murid pelataran luar berada di pihak Gao Jian, berhubungan dengan seorang murid luar biasa adalah impian mereka. Mungkin saja Gao Tai akan membantu mereka dikala mereka sedang kesulitan.

Hao Li yang melihat Gao Jian hanya bisa menghela napas pelan, dia berkata, "menyedihkan melihat saudara kandung Gao Tai memohon seperti itu kepadaku. Sayangnya sekte melarang sesama murid untuk saling membunuh, jika sekte tidak menerapkan aturan itu, aku pasti akan membunuhmu sekarang juga! Jika kita bertemu lagi di masa depan, jangan harap kau bisa bebas seperti sekarang!"

Tanpa melihat Gao Jian, Hao Li berbalik meninggalkan lapangan. Dia hendak pergi ke Balai Sekte untuk bertemu dengan Inspektur Bai. Dia sekarang memiliki cukup koin emas untuk membayar hutan kepada sekte.

Sesampainya di Balai Sekte, dia sama sekali tidak menemukan Inspektur Bai. Dia memilih untuk bertanya pada salah satu petugas kebersihan yang ada di sana, dan orang itu menjawab, bahwa Inspektur Bai sedang ada urusan di luar sekte. Kemungkinan Inspektur Bai kembali ke sekte dalam waktu 10 hari.

Hao Li menggaruk rambutnya yang tidak gatal, "sepertinya untuk mengisi waktu luangku, aku hanya bisa kembali ke asramaku dan berkultivasi."

Hao Li sama sekali tidak memiliki kenalan di dalam sekte. Banyak murid pelataran luar yang mungkin mengenalnya, tapi yang diketahui oleh Hao Li hanya segelintir diantara mereka.

Begitu dia kembali ke kamarnya, dia mengeluarkan tiga giok yang diberikan oleh pria aneh tempo hari. Dia ingat pria aneh itu mengatakan kalau tiga giok ini berisikan keterampilan bela diri dan hadiah yang dia berikan kepadanya.

"Aku yakin kekuatannya bisa dengan mudah menghancurkan Kerajaan Naga Merah, tapi aku sama sekali tidak mengira pria aneh itu akan menemuiku karena Kristal Abadi yang ada di dalam tubuhku. Melihat orang sekuat dia saja mengincar Kristal Abadi, tidak diragukan lagi Kristal Abadi ini adalah keberadaan yang sangat diidamkan oleh banyak kekuatan hebat. Aku harus semakin kuat untuk mempertahankan kepemilikan Kristal Abadi ini..."

Mengingat bagaimana pria berjubah jingga itu beberapa hari yang lalu dengan mudah merobek kekosongan, Hao Li sekali lagi bergidik ketakutan. "Aku ingin lihat keterampilan bela diri seperti apa yang diberikan olehnya kepadaku?"

Hao Li memegang salah satu dari tiga giok yang berjejer di depannya, dia mengalirkan energi spiritualnya ke dalam giok, mencoba untuk melihat keterampilan bela diri seperti apa yang ada di dalamnya.

Kerutan di keningnya semakin terlihat jelas, hingga tak lama kemudian Hao Li kembali membuka kedua matanya.

"Ini... Keterampilan bela diri macam apa ini? Aku sama sekali tidak pernah mendengar ada keterampilan bela diri sekuat ini sebelumnya. Bahkan aku yakin keterampilan bela diri kelas Dewa tidak akan seluar biasa ini!"

Hao Li sekali lagi memasukkan energi spiritualnya ke dalam giok. Di dalam sana, dia melihat tulisan yang berisikan keterampilan bela diri, sedangkan di sisi lain, dia melihat bayangan seseorang yang tampak tengah mempraktikkan keterampilan bela diri yang terkandung di dalam giok itu.

Saat itu Hao Li tahu, pemberian pria aneh ini sama sekali tidak sederhana. Karena tidak ingin ada orang lain yang mengetahuinya, Hao Li dengan cepat memecahkan giok di tangannya, membiarkan memori yang terkandung di dalam giok berpindah ke kepalanya.

Hal yang sama dia lakukan kepada dua giok lainnya, dia memecahkan mereka. Tiga keterampilan bela diri pemberian pria berjubah jingga itu tidak lain adalah keterampilan menyerang, bertahan, dan gerakan. Tiga kombinasi dasar yang sangat dibutuhkan oleh seorang kultivator.

"Penghancur Naga Berapi, itu adalah nama dari keterampilan bela diri yang berisikan teknik serangan. Ada juga dia keterampilan bela diri lainnya adalah Sisik Naga Berapi dan Sayap Naga Berapi. Sepertinya tiga keterampilan bela diri ini adalah sebuah kesatuan yang dipisahkan menjadi tiga bagian."

Hao Li berdiri, dia mencoba mempraktikkan teknik Penghancur Naga Berapi, mungkin lebih tepatnya mencoba gerakannya.

Tangan kanannya dia arahkan ke depan, sedangkan tangan kirinya menghadap ke belakang. Lalu dia memasang kuda-kuda seperti yang bayangan itu lakukan, perlahan dia menggerakkan tangan kanannya ke samping, membiarkan energi spiritual mengalir di tangan kanannya, kaki kirinya membentuk gerakan melingkar di waktu yang bersamaan.

Hao Li bisa merasakan aliran energi spiritual di dalam tubuhnya, aliran itu terasa lambat, tapi sangat tajam. Seperti lambaian selembar daun yang anehnya mampu membelah sepotong besi. Hao Li merasakan sensasi aneh itu.

Perlahan kedua matanya kembali tertutup, dia terhanyut dalam gerakan yang dipraktikkannya. Seolah semua hal yang bersangkutan dengan dunia nyata sama sekali tidak berhubungan dengannya, dia hanya ingin menuntaskan gerakannya.

Aura disekitarnya berubah tajam, hawa panas dapat di rasakan di seluruh kamar Hao Li. Kedua kepalan tangannya tanpa Hao Li sadari dikelilingi oleh energi spiritual yang hebat.

Beberapa murid yang berada di dalam kamarnya merasakan tekanan yang cukup hebat, terutama mereka yang kamarnya bersebelahan dengan kamar Hao Li.

"Apa yang terjadi? Darimana asalnya tekanan ini?"

"Sepertinya tekanan ini berasal dari kamar Hao Li. Lihat, helaian energi berwarna emas itu! Aku tidak tahu apa itu, tapi aku tahu kalau itu sangatlah kuat!"

"Aku harus melaporkan hal ini kepada Inspektur!"

"Apa yang tengah dilakukan oleh murid baru itu? Mengapa dia bisa membuat seisi asrama ketakutan oleh aura yang dipancarkan dari kamarnya?"

"Dia baru bergabung, tapi keberadaanya terus menerus membuat kekacauan di pelataran luar. Kemarin Gao Tai dan Ming Tian Lei yang bermasalah dengannya, terus tadi dia berhadapan dengan Gao Jian, adik Gao Tai. Sepertinya kali ini pelataran luar memiliki murid yang mungkin saja bisa merubah beberapa hal..."

Salah satu murid pelataran luar dengan cepat melaporkannya ke salah satu Inspektur Sekte, namun dia bertemu dengan Penatua Wei di Balai Sekte. Merasa tidak. ada pilihan lain, dia langsung menjelaskan semuanya kepada Penatua Wei. Fang Hu yang berdiri di sebelah Penatua Wei tentu saja terkejut mendengar penjelasan murid itu.

"Hao Li? Bukankah dia seangkatan denganmu?" tanya Penatua Wei kepada Fang Hu.

Fang Hu menganggukkan kepalanya, "benar, dia seangkatan denganku. Apa yang sebenarnya terjadi kepadanya?"

Wei Hu menghela napasnya pelan, "entahlah, tapi aku rasa ini sama sekali tidak sederhana. Sebaiknya kita segera ke sana dan melihat apa yang tengah terjadi?"

Kini seluruh asrama pelataran luar di kosongkan, para murid memilih untuk menjauh dan menjaga jarak dari kamar Hao Li. Dari arah lain, Penatua Wei dan Fang Hu yang datang memicu keributan para murid.

"Penatua Wei! Sepertinya Penatua Wei datang untuk melihat fenomena aneh ini..."

"Siapa remaja yang ada di sisinya itu?"

"Kau tidak tahu? Dia adalah murid baru Penatua Wei. Aku dengar kekuatannya berada di tingkat ketiga Kondensasi Qi, dia hanya sedikit lebih lemah dari Ming Tian Lei, murid Penatua Jing."

"Benarkah? Aku baru melihatnya. Tapi baik itu Fang Hu atau Ming Tian Lei, mereka tidak bisa dibandingkan dengan Hao Li. Dia bisa dengan mu dan mengalahkan Gao Jian, bahkan kakaknya kewalahan berhadapan dengan Hao Li."

"Kau tidak bisa membandingkan monster dengan manusia. Perbedaan mereka terlalu jauh."

Penatua Wei yang baru saja datang langsung terpaku pada fenomena yang terjadi di depannya. Kamar Hao Li memancarkan aura yang sambat menakutkan, helaian energi emas yang mengelilinginya terus bertambah. Setelah beberapa saat, bayangan Naga berwarna emas muncul di atas langit, seolah melindungi Hao Li dari segala macam bahaya.

"Apa... Apa yang kita lihat ini? Sejak kapan Naga muncul di atas langit Sekte Macan Hitam?" gumam Penatua Wei semakin keheranan. Dia mengalihkan tatapannya lagi ke kamar Hao Li, dia bisa merasakan aura Hao Li yang ditutupi oleh hawa ganas.

"Aku harus menghentikan dia! Bisa-bisa di—"

'Duar!'

Ledakan hebat terjadi, sinar emas terpancar dari kamar Hao Li. Setidaknya 10 kamar telah hancur karena ledakan yang baru saja terjadi. Penatua Wei di sisi lain hanya bisa menahan ledakan itu agar tidak melukai para murid pelataran luar.

Tiba-tiba saja suara seorang remaja terdengar, "eh? Mengapa semua ini hancur? Apakah terjadi ledakan dari luar? Ataukah seseorang berusaha untuk membunuhku dengan bubuk mesiu?"