WebNovelJehani54.21%

Bukan Hadiah

"Mereka bukan adik, kakak, atau bahkan sepupu Tuan."

"Lah, terus?"

"Mereka itu para wanita Tuan." Kata mbak Tia yang membuat Rini terdiam. Para wanita tuan? Maksudnya?

"Maksudnya? Maksudnya apa, Mbak?" Rini juga mendekat ke Tia, alhasil mereka saling berdekatan sekarang. Kalau urusan kepo mah, Rini nomor satu.

"Jadi begi-"

"Bi, salad buahku mana?" Suara salah satu nona muda menghentikan kalimat mbak Tia yang akan menjelaskan.

"Sebentar, aku ambil in salad buah Non Yesi dulu."

Mbak Tia berjalan menuju ke kulkas dan membukanya. Ia mengambil wadah berbentuk balok transparan yang sudah berisi salad buah. Nantinya salad ini akan menjadi bekal makanan nona Yesi, katanya sih mau diet. Badan sudah kecil mau diet. Yang ada jadi tulang nanti.

"Bentar ya."

"Heem, cepat!"

Rini jadi tak sabar mendengar penjelasan yang akan mbak Tia berikan.

Rini langsung menarik tangan mbak Tia begitu orangnya sampai di dapur. Bi Siti menggelengkan kepala karena melihat Rini yang tak sabaran.