WebNovelJehani63.68%

Berbunga

Saatnya beraksi. Ya, ini saatnya Rini beraksi. Ia sudah duduk sekitar setengah jam di warung makan dekat toserba. Itu loh, milik keluarga bang Badrul.

Tapi yang ditunggu sejak tadi tidak muncul-muncul. Ish, Rini kesal.

"Doi, mana sih? Elah! Apa kagak makan siang di sini?"

Bang Badrul yang duduk di salah satu meja dekat pintu mengernyit. Kenapa bocah satu itu tidak ikut duduk bersamanya dan yang lain? Rini malah berkamuflase seperti boneka selamat datang yang berdiri di dekat pintu.

"Hei! Rin! Kagak makan lu?"

Rini masih sibuk mengecek kondisi sekitar. Ia tak boleh sampai lengah. Ini pertaruhan masa depan. Beberapa kali, Rini menyeka keringat yang membanjiri dahinya. Alamat luntur ini riasan.

"Rini!" Kembali suara bang Badrul memanggil anak buah satu itu. Kini malah lebih keras dan membuat orang yang berada di warung makan menoleh ke arahnya.