Aini mendengkus kala suami dan anaknya tak kunjung datang. Ia dan Jeha sudah berada di restoran yang ada di lantai satu.
"Lama banget ini pada ngapa in? Semedi kali ya?"
Jeha tersenyum kecil. Mana ada semedi di kamar hotel. Aduh tante ini ada ada saja.
"Mungkin baru siap-siap, Tan."
"Gini nih, Je. Siap siap aja harus makan waktu sampai satu jam?" Jam sudah menunjukkan pukul tujuh lebih. Dan jadwal terbang pesawat mereka pukul setengah sembilan. Sepertinya papa, dan si kembar beda usia memang senang terburu buru seperti tadi malam.
Huh, sekarang Aini super duper emosi.
"Permisi, Ibu. Apa sudah mau pesan?" Pelayan datang kembali ke meja mereka. Maklum saja Aini dan Jeha sudah duduk di sini semenjak jam tujuh kurang seperempat. Pastilah pelayan menanyakan pada mereka.
"Em, pesan sekarang aja ya, Je. Sekalian pesan makanan buat mereka. Terserah deh mau nanti dingin."
"Iya, Tante." Jeha mah manut saja.
"Iya, Mbak. Maaf ya, Mbak."