SuckleMadu_230

Cerita ini bukan tentang keindahan masa remaja, bukan pula kebahagian seorang anak yang berada di tengah keluarga harmonis.

Jehani, hanya tak mau berharap pada keadaan. Bukan tak mau tetapi lebih pada tidak bisa. Faktanya, ia hidup hanya untuk kehidupan orang lain. 

Satu orang datang di kehidupan seorang Jehani, membuat gadis itu lupa akan kodratnya. Ia kembali terjatuh di jurang kenyataan. 

Sejak saat itu menjadi manusia yang selalu kuat dan tak ingin berharap adalah tujuannya.

Cerita ini hanya fiktif belaka

Jehani

Jeha tersenyum mendengar itu. Saudara dari solo, itu pihak dari bunda atau papa ya? 


Bunda Aini berdiri dan diikuti Jeha. Beliau sangat antusias untuk menyambut keluarganya. 


Aini memekik. Ia sangat senang melihat orang yang dipanggilnga budhe itu datang. Ia langsung maju dan memeluk budhe itu. 


"Piye kabare, Nduk(gimana kabarnya, nak?)"


"Alhamdulillah sae, Budhe. Budhe pripun. Ayo masuk dulu, Budhe!"


Aini menyuruh rombongan yang berisi delapan orang itu untuk masuk ke ruang tamu. 


Untung rumahnya besar jadi mau taku sebanyak apa pun, pasti muat. 


Setelah mereka saling bersalaman, akhirnya mereka duduk kembali. 


"Mas Reno lagi ke luar kota sama Ry buat urusan bisnis. Revin lagi sibuk sama usahanya, Budhe." Jawab Aini menjelaskan. Ia sangat senang karena keluarganya dalam keadaan yang sehat dan bisa berkunjung ke rumahnya. 


Menghabiskan Waktu Tanpa Dirimu