"Paman Liu !" Jia langsung keluar dari mobil dan menendang seorang pria yang akan memukul liu dari belakang.
Semua yang ada di sana langsung menyerang mereka berdua, yuze yang berada di dalam mobil tentu masih memiliki rasa takut di dalam dirinya. Dari mana dia harus memulai, sedangkan melihat paman liu dan jia begitu bersikeras untuk menjaga dirinya dari luar.
"jia jangan menjauh dari yuze" teriak liu yang terus bertarung dengan beberapa orang di sana
ada sekitar lima orang yang mereka hadapi sekarang, jia tidak jauh dari mobil karena yuze berada di sana. liu terus menyerang empat orang, satu orang pria berfokus kepada jia namun tanpa di sadari salah satu dari mereka berlari ke arah pintu mobil yang satunya.
melihat kondisi seperti itu jia langsung bergerak melompati mobil dan menendang pria berkepala pelontos dengan sekuat tenaga hingga pria itu tersungkur dan hidungnya mengeluarkan darah.
"Argh, paman!"
Jia yang berada di samping mobil terkejut ketika salah seorang lainnya membuka pintu mobil dan menarik Yuze secara paksa. Melihat itu paman Liu langsung mengeluarkan pistol dan menembak salah satu kaki dari pria tersebut.
"Masuk kedalam mobil segera!" Liu terus menodongkan pistol ke arah tiga orang lainnya yang sedang bersiaga
Liu menendang tiga orang yang ada di depannya sekaligus hingga tersungkur dan langsung masuk ke dalam mobil. Dan langsung tancap gas dengan segera, mobil yang berada di belakang terus mengikuti mereka.
"Jia apa kau bisa memakai ini?" Menyodorkan pistol kepada jia
dengan tubuh gemetar dan sedikit panik Jia mengambil pistol yang diberikan paman Liu. "Bagaimana mengoprasikan benda ini?"
"Tarik pemantik nya dan arahkan ke orang Yang ada di mobil itu, jika bisa arahkan pada ban mobil yang berputar" jelas Liu sambil terus fokus menyetir
"Jia aku mengandalkan mu!"
Jia mengangguk dan membuka kaca jendela yang sebelumnya di bukakan oleh yuze, dia merasa tidak berdaya melihat paman Liu dan Jia Li mati-matian melindungi dirinya.
Terdengar suara tembakan dan ketika yuze melihat ke arah Jia, tangannya gemetar dan tubuhnya sedikit membantu.
"Nice shoot!" Ucap Liu ketika melihat tembakan Jia tepat pada ban mobil orang yang mengejar mereka
"Lihat mobil itu terjun ke arah laut"
"Biarkan saja, kita harus segera menjauh dari sini atau mungkin akan lebih banyak yang datang"
"Untuk mu.." yuze memberikan Jia sebotol ari mineral yang sudah di buka.
"T-terimakasih"
Di sepanjang jalan Jia hanya bersandar dan menenangkan diri sendiri, pistol yang ada pada dirinya kini sudah kembali ke paman Liu. Rasanya tubuhnya seperti terpental dan tangannya sangat gemetaran. Benda apa itu ? Tidak ada senjata seperti itu di zamannya, banyak sekali perubahan di zaman ini.
Dimasa ini tidak ada lagi perang secara terang-terangan melainkan perang antara kelompok yang rahasia. Mereka juga memiliki senjata yang hebat, ada rasa syukur dalam diri Jia akhirnya dia dapet melihat kedamaian tanpa konflik peperangan walau hanya sesaat.
***
"Gagal?"
Pria yang duduk di kursi kerjanya langsung membanting ponsel dan sedikit memijak kepalanya. Dengan cara apa dia bis menyingkirkan anak itu. Sampai sekarang dia tidak bisa menyentuh anak itu barang sedikitpun.
Hongli sudah tidak bisa menahan rasa kesal dan amarahnya kepada yuze, kenapa kakeknya harus melakukan hal seperti itu. Apa yang kurang dari dirinya dibanding dengan yuze tentu dia lebih baik, yang harus di singkirkan adalah kedua orang yang ada bersamanya.
"Sepertinya aku bisa membuat gadis itu menjauh dari tuan nya.." senyum hongli
"Jia, nama yang cantik sesuai dengan wajahnya. Namun sayang dia berpihak pada pria yang salah"
Suara ketukan pintu terdengar, dan tak lama dua orang berjas hitam masuk memberikan berkas yang sebelumnya dia inginkan.
Berkas berisikan perjanjian diantara dirinya dan clan harimau, dia tau ini akan sedikit menyulitkan nantinya namun untuk mengambil apa yang dia inginkan dia harus memiliki pendukung yang tak kalah kuat.
Harimau dan naga tidak pernah akur sedari dulu, dia tau itu. Namun semua tidak bisa menghentikan dirinya untuk melakukan kerjasama dengan mereka. Keluarganya memiliki darah clan Dragon. Sayangnya di dalam keluarganya dia tidak memiliki kekuatan itu, hanya ayahnya saja yang memiliki kekuatan dragon.
"Kenapa pak tua itu tidak bertindak!"
"Tuan, nona Tian menunggu di luar"
"Tian ?"
"Iya, Li Tian "
"Sungguh? Kenapa aku tidak mengetahui dia akan datang ke perusahaan, apakah dia akan bertemu dengan ayah atau kakak ku?"
"Tidak dia ingin bertemu dengan anda"
Hongli benar-benar terkejut dan langsung berdiri untuk bertemu dengan Li Tian. Entah ada apa dengan kedatangan dirinya, seharusnya dia pergi ke WM kenapa dia pergi ke perusahaan ini.
Dapat dilihat s orang wanita dengan gaya yang elegan dengan dress berwarna merah. Siapa yang tidak menyukai gadis seperti Li Tian, hongli segera masuk dan menyapa dengan ramah.
"Kenapa kau menunggu di sini? Kau bisa langsung ke ruangan ku"
"Aku takut menganggu mu, bagaimana jika kita keluar sambil makan siang?"
"T-tentu"
Mendapat ajakan dari gadis bernama Li Tian yang seorang pewaris sebuah agensi besar. Tentu saja hongli sangat senang dan menerima dengan senang hati, entah apa tujuan dari gadis itu mendekat kepadanya tetapi dia yakin ini berhubungan dengan kontrak kerja antara WM dan perusahaan nya.
Akhirnya mereka datang ke sebuah tempat makan yang sudah menjadi tempat biasa hongli membawa para tamunya. Di sana mereka mulai berbicara hal-hal tentang pekerjaan masing-masing.
Tak lama pelayan datang dengan beberapa makanan dan menata nya di atas meja, setelah semua terhidang hongli mempersilakan Li Tian untuk mulai makan.
"Sebenarnya ada yang ingin ku tanyakan kepadamu"
"Tentang apa? Kau bisa menanyakan apapun kepada ku"
"Apa benar saudara mu akan menjadi pemegang WM?, Aku sedikit risih setiap hari harus bertemu dengan nya"
Hongli terdiam, apakah Li Tian tidak menyukai Yuze ?. Hongli merasa bahagia dan merasa dia memiliki satu kekuatan lain di belakangnya, terdengar dari cara bicara Li Tian sepertinya gadis itu tidak menyukai Yuze.
"Kakek yang memberitahukan itu"
"Dia sama sekali tidak pernah bekerja di bidang ini, apa Kakek mu tidak berpikir ke sana?. Apa kau akan diam saja?"
"Tentu saja aku tidak diam saja, aku juga menginginkan WM"
"Apa tujuan mu bertemu dengan ku?"
"Kau tau ada kontrak yang akan di buat ulang, dan semua akan diurus oleh ku jadi bisa di pastikan aku akan selalu bertemu dengan nya" Li Tian mengeluh
"Aku tidak menyukainya, melihatnya membuat ku kesal dia hanya bisa menunduk dan tidak sepertimu"
Hongli menghentikan makannya dan menatap Li Tian, tentu saja dia berbeda dengan anak lemah tidak bisa apa-apa seperti yuze. Dibandingkan dari manapun tetap saja tidak akan sama, sepertinya dia bisa melakukan apapun kepada anak itu ketika Li Tian berada di pihaknya.
"Bagaimana jika kau mengerjainya di perusahaan?"
"Tentu sepertinya itu akan menyenangkan" tawa Li Tian
"Ku pikir kau tidak akan setuju"
"Aku sangat setuju, dia harus merasakan bahwa tidak mudah untuk berada di kursi pemimpin" jawab Li tian
Mereka akhirnya tertawa bersama dan kembali memakan makanan yangs ada di meja, semua percakapan diantara mereka tentu membuat hongli semakin besar kepala dan langsung memberikan pesan k pada kakaknya haochun.
***
Kedatangan tuan Wang dan disung membuat satu rumah panik, terutama bibi yan er. Tidak ada tuan yuze di rumah bahkan Liu yang sedari tadi dia hubungi tidak mendapat jawaban.
"Bagaimana apakah mereka sudah bisa di hubungi ?"
"Belum, Liu tidak menjawab panggilan ku bahkan ponsel tuan yuze tidak aktif"
"Tenang, ku harap anda tidak terlalu memikirkan ini. Selama Liu ada bersamanya aku pastikan tidak akan terjadi apa-apa" ucap disung berusaha menenangkan tuannya
"Kau benar.."
Liu adalah orang yang dapat di percaya, walau awalnya dia tidak percaya kepada Liu karena anaknya shou dulu menemukannya di sebuah panti asuhan. Shou mengajak Liu muda untuk ikut dengannya dan menjadi salah satu tangan kanannya.
Awalnya dia pikir anak itu hanya anak biasa namun ternyata dia memiliki kekuatan dari Black Hawk, tentu saja itu membuat nya terkejut. Belum lagi dia memiliki tanggung jawab yang baik dan pertahanan diri yang bagus.
"Itu mobil tuan muda" ucap yan er langsung membuka pintu rumah
Semua yang ada di sana langsung merasa lega, namun ketika yuze Liu dan Jia keluar dari mobil mereka sudah bisa memastikan ada sesuatu yang terjadi.
"Kakek, apa sudah lama?"
"Tidak, duduklah apa yang terjadi pada kalian ?"
"Ada kelompok yang menghadang kami ketika akan kembali, mereka menginginkan tuan muda"
"APA ? Siapa yang berani-beraninya seperti itu kepada keluarga Wang!"
Liu menceritakan apa yang sebenernya terjadi hingga mereka bisa meloloskan diri, tuan Wang juga langsung melirik kepada Jia Li yang terlihat masih syok dengan pandangan kosong.
"Saya akan membawa nona ke kamarnya" ucap bibi yan er membawa Jia Li untuk ke kamarnya
Tubuh Jia begitu gemetar, bibi yan er yang sedang merangkulnya tentu saja semakin khawatir. Sesampainya di kamar bibi yan er mendudukkan Jia lalu meninggalkannya sebentar untuk membawakan segelas air agar Jia sedikit tenang.
"Bibi.."
"Ada apa, apa sudah baik-baik saja? Sekarang minumlah dulu"
"Tidak, bolehkah aku memeluk bibi?" Ucap Jia meminta izin
Bibi yan er menaruh gelas di atas meja dan duduk di sebelah Jia untuk memeluknya. Jia sangat senang ketika bibi yan er memeluknya, dia sudah seperti ibunya sendiri disini.
"Apa sebenarnya yang terjadi?"
"Aku tadi menembak sebuah mobil yang mengejar kami"
"APA? KAU MEMEGANG PISTOL?"
Jia mengangguk dan mempererat pelukannya kepada bibi yan er, tentu saja itu adalah hal baru bagi dirinya dia lebih nyaman memainkan pedang untuk menyerang musuh dibanding benda seperti itu. Itu hal baru dan memiliki kekuatan yang cukup besar, tentu saja membuatnya sangat gemetaran.
Selama ini dia hanya melatih kekuatan di dalam dirinya dan berlatih bela diri dan memegang pedang. Sepertinya dia harus terbiasa dan kembali berlatih bersama yuze.
"Kenapa tuan Wang datang ke rumah?"
"Saya tidak tau, mungkin ada suatu hal yang harus di bicarakan dengan tuan muda"
Ada yang aneh, tentu saja Jia merasakan itu ketika masuk ke dalam rumah dan duduk berhadapan dengan tuan Wang. Entah apa yang akan terjadi tetapi dia harus segera membuat dirinya lebih baik dan mengetahui apa yang terjadi.