3 tahun yang lalu, John Aldrich Collins meninggalkan Spanyol hanya untuk mencari kesenangannya sesaat. Perjanjiannya dengan sang kakek hanya memakan waktu 3 tahun saja.
Sebelum John kembali menepati janjinya, ia pun meminta pada kakeknya--Nicholas untuk menutupi identitas nama keluarganya dan calon penurus dunia underground dari sang kakek, selama 3 tahun.
Desas-desus pimpinan baru pun terdengar dari kalangan mafia, mencoba mencati tahu identitas pengganti dari ketua mafia yang sudah menjadi pimpinan mereka selama 30 tahun lebih.
Nicholas pintar menyembunyikan identitas John dan mengirim cucunya ke Amerika, untuk menjaga Ashley--sepupu John.
John pun tidak menolak keinginan kakeknya, justru ia senang bisa terbebas dari aturan Nicholas selama ini. Yang selalu mendidiknya keras. Menjadikan ia pria tangguh, tidak mudah di kalahkan oleh musuh.
Pelatihan bertahun-tahun membuat John menjadi pria luar biasa, kejeniusan yang ia miliki tidak bisa dikalahkan, malahan saat dia masih kecil, ia mampu menjinakkan bom dengan sendirinya tanpa melibatkan orang lain, dan juga membuat alat pelacaknya sendiri. Dan ia menggunakan alat pelacak itu di anting Ashley--sepupunya. Saat Ashley di culik oleh musuh pamannya--Matthew Collins.
Dan disinilah John berada, di sebuah apartemen kecil tidak jauh dari pusat kota, ia sengaja memilih apartemen ini, jauh dari pusat keramaian. Bukan karena tidak suka, melainkan ia hanya ingin tenang, menjalani hidupnya. Sebelum kembali ke dunia underground, menjadi pemimpin mafia yang tidak pernah diminatinya.
Hembusan nafas kasar terdengar, keluar dari mulut John. Melihat notif email yang masuk dari kakeknya.
"Tua bangka sialan! Tidak bisakah tua bangka itu mengganggu hidupku satu kali saja, kenapa tua bangka itu selalu melibatkan aku dalam urusannya," kesal John, setelah membaca notif email dari kakeknya--Nicholas.
"Benar-benar sialan!" ujar John, memaki kakeknya walaupun tidak terdengar oleh Nicholas.
Lantas, John pun mengirin pesan melalu ponselnya, bertujuan untuk meminta sesuatu. Karena prinsip John selama ini, tidak ada uang, tidak akan dijalankan. Sesuai dengan pekerjaannya.
To : Tua bangka Collins.
"Tua bangka sialan! Aku baru beberapa hari sampai di Amerika. Dan kau memintaku untuk melacak keberadaan musuhmu, lalu apa yang akan aku dapatkan, jika aku berhasil menemukan keberadaan musuhmu!"
John pun mengirim pesan sambil tersenyum, membayangkan kakeknya yang marah membaca pesannya.
Tak lama, ponsel John pun berbunyi. Tertera id panggilan dari tua bangka--kakeknya. Lantas, ia mengangkat panggilan masuk dari kakeknya.
"Hmm..!"
"Sudahlah jangan marah-marah, yang ada kau cepat mati, dan aku terbebas dari posisi utama di duniamu."
"Kalau aku tidak mau, apa yang akan kakek lakukan?"
"Ck..! Ingat kau tidak bisa membunuhku, karena kau membutuhkan aku, jadi cepat apa yang kau inginkan!"
"Lalu, apa yang aku dapatkan?" ucap John di sambungan teleponnya.
"Uangku sudah banyak, apa kau lupa!"
"Aku hanya ingin mobil classic yang menemani hari-hari aku di Amerika, dan satu lagi usir para pengawal kakek, yang kakek suruh memata-matai aku."
"Ada barang, ada informasi yang kakek dapatkan," John pun mematikan sambungan teleponnya, ia tersenyum senang mendengar kakeknya kesal karena ulahnya.
Memang begitulah watak asli John, dia tidak akan pernah mau melakukan sesuatu tanpa hasil. Seperti penukaran barang dan uang.
Walaupun, John terlahir dari keluarga ternama. Dia akan selalu menfaatkan situasi demi kejayaannya. Ataupun membuat sedikit ulah, dan terkadang membuat kakek, ayah, dan pamannya mengelus dada karena ulahnya.
Sempat hal itu pun pernah terjadi, saat John menjinakan boom dengan sendirinya. Boom itu hanya di rancang khusus seseorang yang ahli, menggunakan kode sistem yang rumit, mecahkan kodenya pun memakan waktu yang lama. Tidak seperti biasanya.
Kecanggihan boom ini pun terlihat jelas daya ledakannya di server milik John. Dengan kejeniusan John, boom itu hanya meledak dengan daya ledakan kecil. Dan sampai saat ini John pun masih menganalisa kode sistem dari boom itu. Mengamati setiap kode-kode masuk di dalam servernya. Karena ia telah meretas kode dari boom itu dan masuk ke dalam situs server pembuat boom itu.
•••
Beberapa hari kemudian.
Tidak membutuhkan waktu yang begitu lama, mobil classic yang diinginkan John datang, begitu cepat. Sesuai janji kakeknya--Nicholas.
Senyum kepuasan terpanpang jelas diwajah tampan John, mobil yang didambakannya sudah berada di depan gedung apartemennya. Senang, itulah yang menggambarkan suasana hati John.
Lalu, tanpa diduga, seorang gadis datang membawa koper menabraknya saat John akan memutar tubuhnya.
Bruk..
"Au.." ringis gadis itu. Jatuh ke tanah.
John pun memaki gadis itu, yang tidak melihat dirinya di depan. "Dasar buta!"
"What! Kau mengataiku buta, jelas-jelas kau berjalan tidak memakai mata!" kesal gadis itu, membalikan ucapan John.
John pun tidak peduli dengan ucapan gadis itu yang berada di depannya, terjatuh, tepat di kubangan air. Melipat tangannya ke dada. Tersenyum mengejek. Menantang gadis itu.
Gadis itu pun kesal, melihat sikap arogan John. Ia pun bangun, menatap John dengan pandangan sinis, tanpa diduga seseorang menabraknya, membuat ia jatuh ke dalam pelukan John.
John menangkap tubuh gadis itu, memeluknya. Hingga pandangan mereka bertemu, saling menatap.
Desiran darah mengalir, memuncak ke seluruh saraf tubuh mereka. Jantung gadis itu pun berdetak begitu cepat. Tidak seperti biasanya. Terpesona dengan ke tampanan yang di miliki John.
Sampai John pun memutuskan pandangannya, dengan cepat ia melepas pelukannya, dan membuat gadis itu jatuh, tepat di bawahnya.
"Dasar tidak tahu malu! Apa kau sengaja mencuri pelukanku!"
"Hah! Pria tidak tahu diri! Siapa yang ingin memelukmu, sialan?!" kesal gadis itu, tidak terima dengan ucapan John.
"Terserah!" ujar John meninggalkan gadis itu.
Gadis itu pun berteriak, mengatai John dengan ucapan kasarnya. Sampai tubuh John menghilang. Tanpa jejak.
•••
Kini, John berada di sebuah Club malam, untuk wawancara pekerjaan dengan pemilik Club tersebut. Pekerjaan yang tidak pernah dibayangkan sebelumnya. Menjadikan ia seorang batender di Club malam itu.
John pun bertemu dengan pemilik Club malam itu, yang tidak lain adalah Fransisco Manuel Wilberth, ia tahu siapa Frans. Di dalam lingkaran dunia bisnis nama Frans sering terdengar, ditambah lagi dua sahabat Frans, Lucas dan Peter. Yang selalu berkecimpungan di dunia bisnis, bahkan mereka bertiga selalu di juluki the king of lady killer. Terutama Lucas.
Hal hasil, John pun menerima. Dan mengambil pekerjaannya. Tidak masalah bagi John menjadi seorang batender. Walaupun dirinya adalah seorang penurus dari dunia undergrond.
Selesai wawancara pekerjaan, John pun permisi undur diri. Untuk mempersiapkan dirinya bekerja malam ini.
Ya, John telah memutuskan, hari ini ia akan bekerja untuk menyibukan hari-harinya selama ia berada di Amerika, sebelum ia kembali ke Spanyol, meneruskan kakeknya, menjadi pimpinan ketua dunia underground.