Aron dan Hide

Api menyebar dengan cepat. Tampak tiang penyangga roboh, beberapa mayat pun terlihat tergeletak tak berharga.

Kediaman Malik tak ada bedanya dengan kejadian puluhan tahun silam.

"Kalian pergilah!" perintah Erick pada beberapa anak buahnya yang tersisa. Dia tidak ingin melihat kematian lebih dari ini.

"Tidak bisa, Tuan. Kami tidak ingin meninggalkan Tuan!" ucap anak buahnya.

Namun Erick yang telah melihat banyak kematian semasa hidupnya, merasa ini adalah cukup baginya. Ia tak ingin melihat darah lagi, ia tak ingin melihat orang meninggal tepat di depan matanya.

Erick lalu mengeluarkan sesuatu dalam kantong jasnya. Ia menyerahkan itu pada anak buahnya.

"Aku perlu seseorang untuk memberikan ini pada Kai," ucap Erick.

Boomm!

Keadaan semakin kacau. Ledakan demi ledakan yang memekakan telinga mulai menyerang kembali.

"Pergilah!" desak Erick.