"Sialan! Sialan!"
Julia melempar segala benda yang ada di dekatnya, membuat ruang kerja wanita itu di penuhi dengan serpihan kaca juga kertas yang berserakan.
"Ini tidak mungkin! Bagaimana bisa Storm hanya memberitahu Kora? Kenapa dia tidak menghubungiku sama sekali?"
Julia dan Storm tumbuh bersama, bahkan mereka sudah saling mengenal jauh sebelum kehadiran Kora dan anggota lainnya.
Julia merasa dikhianati, ia merasa Storm tidak mementingkan dirinya lagi.
"Aku tidak bisa diam di sini!" lantang Julia. Perasaannya tidak akan membaik jika dia hanya diam saja.
Julia harus melakukan sesuatu. Tidak untuk menyakiti Storm, tetapi, ia perlu mengingatkan Kora akan posisinya.
"Siapkan semua keperluanku!" titah Julia pada sambungan telepon. "Malam ini, aku harus berangkat ke Sisilia!"
"Baik, Nona. Apa Tuan juga akan ikut?" tanya pria dalam telepon.
"Tidak usah. Hanya aku!" tukas Julia.