"Apa kau ingin tahu apa cita-citaku saat kecil?" lontar Anna sembari menyandarkan kepalanya pada bahu Malik.
"Apa?" Malik balik bertanya.
Pemandangan sunset di depan mata keduanya begitu indah. Dan hal ini menjadi kenangan yang sangat berharga.
"Aku hanya ingin memiliki suami yang mencintaiku, yang akan mengutamakanku dari apa pun, dan memihakku di situasi sesulit apa pun," Anna menjeda kalimatnya, ia lalu menatap Malik.
"Dan sekarang, aku benar-benar memilikinya," sambungnya.
Saat kecil, Anna sangat penasaran dengan bagaimana masa depannya. Dan ketika ia beranjak dewasa, ia memiliki pengalaman tentang cinta, Anna mulai mengkhawatirkan masa depannya itu.
Cinta tak selamanya indah, ia sangat paham itu.
"Apa kau bahagia?" tanya Malik. Sebelumnya, Malik cemas, ia khawatir kalau Anna tidak bahagia. Selama ini, Malik menyadari bahwa ia tidak memiliki peran banyak dalam hubungannya. Ia sering sibuk dengan pekerjaan, ia tidak pernah mencari tahu apa yang diinginkan Anna.