"Apa kau yakin?" Santo bertanya, ia sudah menyiapkan semua dokumen yang akan mereka butuhkan.
Pedro belum menjawab, ia meneguk alkoholnya. Merasakan sensasi panas yang melewati tenggorokannya.
Pedro sudah memberikan keputusan, dan tidak ada keraguan sedikit pun atau penyesalan dengan keputusan yang sudah ia buat.
"Mungkin sekarang waktu yang tepat," ucap Pedro seraya menghabiskan alkoholnya.
Sementara itu, Santo tak bisa berkata apa-apa lagi.
*
"Sialan!" Levi melempar barang yang ada di mejanya. "Bagaimana ini?" Ia lalu mengusap wajahnya dengan kasar.
Semua rencana yang ia lakukan tidak ada yang berhasil. Ternyata pekerjaannya sekarang, tak semudah yang terlihat. Malah setelah dari pertemuan itu, Malik sepertinya menjaga jarak dan Levi hanya bisa berkomunikasi dengan asisten Malik saja.
"Kau harus membantuku?!" tunjuk Levi pada pria yang ada di depannya.
"Ingat, semua rahasiamu ada bersamaku, jadi kau tidak boleh lari atau pun mengingkarinya," ancam Levi.