Kesetiaan Brag

"Aku hanya memercayaimu Vanessa," ucap Nadir.

Vanessa tersenyum tipis mendengar perkataan Nadir.

Percaya padanya?

Tentu Nadir salah besar. Pria tua itu tentu menyalahkan Richard dan Jeff, tetapi yang sebenarnya, dialah yang menyuruh mereka.

'Tidak-tidak. Ini kesempatan yang tidak bisa kau sia-siakan, Vanessa. Kau bisa menjadi orang dalam Pria Tua itu, dan kau bisa mengawasi setiap pergerakannya!' pikir Vanessa.

"Apa kau membutuhkan bantuanku, Tuan?" Vanessa tersenyum tipis. "Anda tidak mungkin datang ke kediamanku secara langsung, pasti anda memiliki tujuan. Ya kan?"

Entah apa lagi rencana pria itu, padahal Nadir selalu gagal. Tetapi ia tak lelah untuk terus mengejar Malik.

'Dasar tua bangka keras kepala!' batinnya.

Sepertinya Nadir tidak akan berhenti mengganggu Malik, hanya kematian yang bisa menghentikannya.

"Kau sangat pintar Vanessa," Nadir tertawa pelan. "Aku butuh anak buahmu, aku sudah menemukan di mana Malik berada."

'Sialan! Pria tua ini sangat cepat!'