Dosa yang Tak Termaafkan

"Kami sudah menemukan keberadaan wanita itu, Tuan," Informan Nadir melaporkan.

Sudut bibir Nadir membentuk lengkungan sempurna, ia tersenyum licik dan yakin, kali ini ia tidak akan gagal.

"Kita harus segera ke sana, Ayah!" Green tampak tak sabar.

"Tentu saja, Nak," Nadir segera berdiri dari tempatnya. Rapat pun langsung diadakan.

*

"Kau...." Philip tak percaya dengan penglihatannya sendiri. "Kau selalu membuatku terkejut, Leoni."

"Tunggu dulu, Tuan. Anda jangan terpesona lebih dulu, kita harus segera membawa emas-emas ini sebelum pemiliknya datang ke tempat ini."

Leoni lalu memerintahkan anak buahnya untuk membawa emas-emas itu ke dalam mobil yang sudah disiapkan oleh Philip. Tak hanya bawahannya, anak buah Malik juga turut membantu.

"Wanita itu benar-benar luar biasa," puji Rayyan. Kalimat itu keluar tanpa ia sadari.