Kekhawatiran Nadir! Hati yang Mulai Terkontaminasi

"Maafkan aku, Ayah." Green menundukkan wajahnya, ia tahu tindakannya salah, tak sesuai dengan perintah sang ayah.

Nadir menarik napas, saat ini tidak ada waktu untuk mengomeli Green. Situasinya terdesak, ia harus segera berangkat ke luar negeri, menghindar dari sergapan Storm.

"Tidak apa-apa, Putraku," Nadir menepuk bahu Green.

Sementara itu, Hyunji menunjukkan reaksi yang berbeda. Di matanya Green telah berkhianat, pria itu tak pantas mendapatkan kemurahan hati sang majikan. Lagipula, semua tahu siapa Green, pria itu tidak akan pernah menjadi penerus kelompok Nadir.

"Dengar, sekarang aku memberimu misi penting," Nadir menjeda kalimatnya, "kau harus menjaga wanita itu, sampai pada waktunya, aku akan kembali dan membalaskan dendam ibu juga saudaramu."

"Ingat, penyebab kematian ibu dan saudaramu. Wanita itu adalah kunci dari balas dendam kita. Kau paham itu!"

Green mengangguk paham.