Titik Pertemuan

"Kenapa Rin tak kunjung datang?"

Sudah sepuluh menit berlalu dan bocah itu belum menampakkan batang hidungnya.

Hide menatap ke arah desa, terus menunggu meski ia mulai mengkhawatirkan bocah itu.

"Apa yang kita tunggu, Tuan?" Wanita muda itu akhirnya bertanya.

Sementara Anna tampak kelelahan. Napasnya naik turun, ini pertama kalinya ia berjalan jauh setelah berbulan-bulan terkurung di rumah itu.

'Apa yang aku lakukan sudah benar?' Anna menatap wajah putranya, ia mulai ragu dengan keputusan yang ia buat.

'Tapi,' Anna menatap Hide. Siluet pria itu tak asing, Anna merasa ia mengenal pria itu dan entah mengapa ia percaya pada pria asing tersebut. 'Sepertinya dia tidak berbohong.'

"Rin," sahut Hide singkat.

Netra wanita itu terbelalak, ia mengatupkan mulut dengan kedua tangannya. Jika Rin berada di sini, mungkin anak itu sudah melihat apa yang telah dilakukan oleh Green pada ibunya.

Ini tidak baik, firasat buruk memenuhi kepalanya.