Aku Ingin Menjadi Kuat!

"Memang benar," Bela menatap sebuah potrait foto yang ada di tangannya. Sosok pria yang ia lihat, sangat mirip dengan kedua putranya. Apalagi Zach, putra sulungnya, yang lahir lima menit lebih awal dari Max.

Tak hanya itu, pria yang ada di dalam fotonya, adalah pria yang selalu hadir dalam mimpinya.

"Cepatlah pulang, Malik."

Tepat pukul 6 sore sebelum makan malam, Aldo dan Kevin sampai di kediaman Malik.

"Selamat datang, Tuan Kevin dan Tuan Aldo," sapa Lily.

"Kau tidak perlu memanggil kami Tuan, panggil nama kami saja," pinta Kevin.

Lily merasa terharu dengan perkataan pemuda tampan di depannya. Mereka tetap bersikap rendah hati seperti biasanya. Tak ada yang berubah.

"Dan, tolong siapkan ini," Kevin menyodorkan paper bag. "Ini kue kesukaan kakak."

Setelahnya, Lily memberitahu di mana Anna berada, dia juga menambahkan beberapa hal tentang nonanya saat ini.

"Ada apa Kevin?" tanya Aldo.