Di sebuah gedung tiga lantai, kota kebebasan Arte.
"Tuan ini adalah mansion yang tersedia di kota ini harganya mulai dari 60 kartu emas", pria gemuk dengan pakaian mewah dan rapih menatap pria yang berpakaian aneh tetapi dia tahu bahwa pakaian itu pasti mahal jadi dia tidak berani meremehkan pelanggan di depannya.
Ridho melihat gambar yang seperti foto, dia mengetahui bahwa ini adalah gambar hasil dari cetakan bola magis.
Dia melihat-lihat manor yang ada dan menemukan manor sesuai dengab kategorinya, "aku pilih yang ini".
"Baik manor blue dragon adalah manor yang terkenal di kota ini, pernah menjadi rumah dari bangsawan besar dan saudagar kaya ckckck sayangnya bangsawan besar itu jatuh dan saudagar kaya itu pergi menetap di vanilla selatan yang agak jauh jadi dia memilih menjual rumah ini", agen real estat itu menjelaskan sejarah manor yang dibeli oleh Ridho, dari kelihatannya manor ini terkenal tapi karena harganya yang mahal yaitu 6000 kartu emas belum ada yang mau membelinya.
Setelah menyerahkan jumlah uang yang dibutuhkan dan menandatangi berkas berkas yang diperlukan maka secara sah Ridho memiliki sebuah manor, sungguh dia tidak pernah menyangka akan memiliki manor.
"Tuan tampaknya kamu tidak memiliki pelayan? Aku memiliki kontak agen penyalur pelayan yang berkualitas", agen real estat itu menyarankan dengan ramah sambil mengelap keringat di dahinya, dia tidak menyangka akan berhasil menjual manor blue dragon yang terkenal, sungguh beruntung orang kaya mengetok pintunya.
"Bisakah kamu menunjukkan jalannya?", Ridho memang membutuhkan pelayan.
"Baik aku akan menyiapkan kereta", agen real estat itu menyuruh pelayan untuk memberitahu kusir bahwa dia akan berpergian dengan tamu.
Keluar dari gedung real estat Ridho melihat kereta kuda mewah, yang menarik kereta itu adalah kuda bertanduk, hewan magis tier 1.
Dia ingat saat di jalan dia melihat toko hewan yang menjual hewan magis tier 1 seharga 1 kartu emas yang sangat mahal.
Pendapatan rata rata warga kota ini setahun sekitar 90-200 koin emas, harga hewan ini dibutuhkan 5 hingga 10 tahun bagi orang biasa untuk menabung.
Hanya keluarga kaya dan berpangaruh yang dapat membelinya.
"Tuan silakan naik", agen real estat itu tersenyum lebar menawarkan Ridho naik kereta lebih dulu.
Ridho menaiki kereta dan mendapati isinya cukup luas di mana ada sofa lembut dengan meja panjang, di meja ada buah buahan dan juga wine dengan botol yang berkelas.
Agen real estat itu masuk dan duduk di sofa yang berada di sisi lain, "tuan silahkan nikmati buahnya. Ada anggur dari desa nanika yang sangat segar dan enak".
"Terima kasih aku mau mencoba anggurnya", agen real estat itu mengambil botol wine dan menuangkannya ke gelas kristal, wine itu berwarna merah muda dan terlihat berkilau ketika terkena sinar matahari.
Ridho menyesap anggur itu dan merasakan rasa manis dan lembut dengan sedikit pahit tapi aftertastenya adalah manis, "ini enak".
"Apakah anda menyukainya? Kami akan memberikan satu botol untuk anda nanti", agen real estat itu bersikap ramah.
"Boleh", Ridho suka rasa anggur ini terutama jika di minum di malam hari sambil memandang bulan, lalu dia melihat jendela kereta yang menampilkan jalan dan bangunan yang dilewati hingga berhenti di gedung berlantai 5.
"Nah di sini, sudah sampai", agen real estat itu turun Lebih dulu dari kereta lalu Ridho setelahnya.
Mereka berdua masuk ke gedung lantai 5 ini dan disambut oleh pemandangan aula yang luas dengan meja resepsionis di tengahnya ruangan.
"Selamat datang di Norman housekeeping agency", resepsionis wanita menunduk hormat begitu melihat pelanggan masuk.
"Nona apakah tuan Dika ada? Bilang padanya ada seorang pelanggan datang", agen real estat tampaknya mengenal tempat housekeeping ini dengan baik.
"Baik tuan, mohon tunggu sebentar", resepsionis itu memencet bel yang mendatangkan pelayan, mereka berdua berbisik lalu setelahnya resepsionis pergi menemui tuan Dika.
Pelayan itu mendatangi duo Ridho daj agen real estat, "tuan silahkan lewat sini".
Mereka bertiga berjalan menuju ruang VIP yang besar, lalu pelayan itu menyajikan teh, buah, dan makanan ringan yang populer di kota.
Tak lama seorang pria tua dengan tubuh kekar masuk ke ruang VIP, "selamat tuan tuan saya Dika Brawijaya adalah pengurus agensi housekeeping kali ini, saya ingin bertanya apakah tuan-tuan memiliki kriteria khusus dalam memilih?"
"Kriteria khusus? Seperti apa?", Ridho memperhatikan kata kata Dika dan tidak bisa tidak untuk bertanya mengenai kriteria khusus yang dimaksud.
"Ini seperti kriteria tuan untuk hanya menerima pelayan manusia atau pelayan berdasarkan agama dan karakteristik tertentu", Dika menjawab dengan sopan. Di dunia ini beberapa orang kaya lebih suka untuk memiliki pelayan yang sesuai ras dan agama mereka atau pandangan politiknya sama.
"Aku tidak masalah dengan hal lain selama mereka berpengalaman", mendengar perkataan Ridho ada kelegaan di wajah Dika.
"tuan kalau aku boleh sarankan kamu memilih pelayan seorang half-elf, mereka sangat cantik dan juga menyegarkan untuk dipandang", agen real estat berbisik di telinga Ridho yang membuatnya tidak nyaman dan memilih menjauh, melihat Ridho tidak nyaman hal ini membuat agen real estat tersenyum kaku dan mengutuki kesalahannya karena terlalu akrab dengan pelanggan.
"Untuk profil pelayan silahkan tuan lihat dan pilih tapi saya rekomendasikan pria ini sebagai kepala pelayan, dia berpengalaman sebagai kepala pelayan di rumah bangsawan, agamanya adalah agama ibu ilahi pertiwi, pandangan politiknya agak bebas. Dia diberhentikan kerja sebelumnya karena bangsawan yang dia layani jatuh sehingga harus menjual mansion dan lahan", Dika menjelaskan dengan rinci sejarah kepala pelayan yang dia rekomendasikan.
Ridho melihat kertas yang berisi informasi kepala pelayan dan di mana gambar wajah pria paruh baya kecil di pojok atas, namanya Bario barbarosa.
Menggunakan kekuatan ilahinya dia melihat tidak ada masalah dengan pria itu, tapi yang unik adalah pria ini sebenarnya telah lama murtad tapi masih mengaku sebagai penganut ibu ilahi, mengetahuinya membuat Ridho agak lega dia baru saja berpikir saat mendengar kata ibu ilahi yang membuat sinyal bahaya dan berpikir untuk tidak menerima orang dengan agama yang menyembah bapak/ibu ilahi.
"Aku memilih ini, lalu apakah kamu punya rekomendasi untuk footman, maid, house keeper, kepala koki, pemotong sayur, tukang kebun dan pelayan lain yang dibutuhkan?", Ridho mengangguk menyetujui rekomendasi Dika lalu meminta saran dari yang berpengalaman untuk memilihkannya pelayan yang tepat dan jumlahnya.
Setelah diselidiki Ridho tahu bahwa pelayan di dunia ini hampir sama dengan pelayan-pelayan inggris di dunianya yang memiliki berbagai macam jenis dan tipe pekerjaan tertentu, contohnya pelayan di dapur membutuhkan kepala koki dan assistennya yang memiliki berbagai tugas yang berbeda ada yang dikhususkan untuk memotong sayur saja, membuat kue, merias makanan, membuat minuman, dan lain lain yang jumlahnya banyak.
"Tentu tuan, tapi saya ingin bertanya seberapa besar rumah tuan?", Dika bertanya untuk mengetahui kira kira berapa banyak footman dan jenis pelayan lainnya yang dibutuhkan oleh Ridho.
Dika memperhatikan bahwa kenalannya yang adalah agen real estate juga ada di sini yang menunjukkan bahwa pelanggan di depannya baru saja membeli real estate, dia juga melirik agen real estate itu.
"Dia memiliki manor blue dragon", agen real estat menjawab menggantikan Ridho, mendengar manor blue dragon disebutkan Dika mengangguk dan memberitahu kira kira berapa footman yang dibutuhkan dengan manor seukuran tersebut dan merekomendasikan beberapa pelayan.
Melihat tidak ada yang salah dengan para pelayan Ridho setuju untuk "membeli" pelayan, Dika juga memberinya beberapa budak sebagai bonus.
Mengingat lahan di manor blue dragon sangat luas setidaknya dibutuhkan puluhan hingga ratusan budak untuk merawat kebun dan tanaman.
Di dunia ini perbudakan adalah hal yang lumrah, budak biasanya didapatkan dari peperangan, orang yang kesulitan ekonomi atau berhutang dan menjual dirinya untuk mengatasi masalah tersebut, orang yang diasingkan oleh bangsawan, penjualan manusia ilegal, atau dalam beberapa negara yang memusuhi dan memiliki xenophobia terhadap ras selain manusia maka akan terjadi perburuan dan perbudakan paksa.
Lalu setelah mengurus masalah bayaran dan dokumen lain lain Ridho dan agen real estate pergi ke manor blue dragon.
Manor ini sangat besar dengan didominasi warna biru,emas, dan putih serta patung patung naga barat di pagar, dan di air mancur halaman depan.