Yasuo melihat di altar di depannya ada sebuah tas, dia mengambil tas tersebut yang berisi koin emas dan makanan yang melimpah.
Melihatnya membuat tangannya gemetar, "ahhh ini adalah berkah dari dewaku".
Tapi dia tidak bisa berbahagia lama lama karena pasukan tuan kota dan gereja akan datang ke rumahnya, jadi dia membangunkan cucunya yang tertidur dan pergi dari rumah.
Setengah jam kemudian pasukan tuan kota dan gereja setempat telah datang di rumah bobrok daerah kumuh, tapi orang yang mereka cari telah lama hilang.
"Apa di mana penganut dewa jahat itu?", Seorang ksatria bertanya kepada salah seorang pria di rumah bobrok.
"Aku tidak tahu, dia tadi pergi dengan cucunya", mendengar jawaban pria itu si ksatria marah dan menendang pria tersebut hingga jatuh tersungkur.
"Dasar bodoh! Harusnya kalian cegat mereka jangan sampai keluar dari tempat ini!", Ksatria itu amat sangat marah melihat orang orang udik ini, dia sebenarnya juga melampiaskan amarahnya sebab harus disuruh memasuki daerah kumuh yang kotor.
"Ini..tuan biasanya mereka berdua pergi untuk membeli makanan, pasti mereka akan datang kembali", pria kedua berkata, biasanya pria tua itu membawa tas untuk membeli makanan jadi mereka tidak memperdulikan ketika pria tua itu pergi.
"Hm jika mereka tidak kembali maka kamu yang bertanggung jawab", ksatria itu marah dan menatap orang di depannya dengan pandangan hina.
"Sudahlah ksatria robert orang yang kita cari mungkin memang sedang pergi membeli bahan makanan, lebih baik kita tunggu saja", seorang pendeta maju untuk berbicara, melihat seorang pendeta yang berbicara Robert tidak punya banyak keluhan.
Jadi mereka menunggu di rumah bobrok selama dua jam, sayangnya orang yang ditunggu tidak kunjung datang dan ksatria robert pun juga tidak sabar.
"Astaga aku yakin mereka pasti pergi ke luar kota, penjaga cepat pergi ke gerbang kota", Robert yang tidak sabar lagi menyuruh salah satu penjaga untuk berjaga di gerbang kota.
"Aku rasa tidak mungkin mereka pergi ke luar kota, dari salah satu pria yang tinggal di rumah ini mereka biasanya keluar menghabiskan waktu sekitar 5 jam jadi mari kita tunggu saja", pendeta itu maju untuk berbicara dengan Robert.
"Hm baiklah aku akan menunggu di tempat kumuh ini selama 3 jam lagi! Tapi tetap kita kirim penjaga untuk berjaga jaga jika mereka ternyata tahu kedatangan kita dari sumber lain, asalkan kamu tahu para tikus di sini sangat licik", Robert menatap sekumpulan orang orang udik di depannya dengan jijik.
Si pendeta juga setuju dengan Robert, mereka adalah seorang profesional dan memiliki kepercayaan bahwa tikus kecil seperti manusia biasa tidak bisa lepas dari tangan mereka.
Tapi yang tidak mereka ketahui sejak lama Yasuo dan cucunya telah lama pergi dari kota.
********
Di bagian timur tembok kota ada celah yang cukup besar untuk dilewati oleh anjing dan kucing, dari celah itu keluar seorang pria tua kurus dengan anak kecil.
Pria tua itu menatap tembok kota di belakangnya dan tidak memiliki keraguan untuk pergi.
"Kakek kenapa kita keluar kota?", Cucunya bertanya penasaran.
"Ini adalah oracle dari dewa", jawab kakeknya.
"Baik", Glandelin tidak memiliki keraguan dan pertanyaan lagi setelah mendengar bahwa ini adalah perintah dewa.
Sebenarnya di dunia ini cukup berbahaya di mana monster dan penjahat memenuhi hutan, banyak orang di dunia ini bahkan tidak pernah keluar dari kota tempat mereka dilahirkan.
Yasuo dan Glandelin bertemu dengan karavan pedagang di tengah jalan, mereka pun ikut rombongan karavan itu setelah membayar biaya 10 koin perak.
Berpergian dengan Karavan di dunia ini adalah salah satu cara teraman untuk pergi ke luar dari kota sebab mereka biasanya membawa beberapa profesional luar biasa yang melindungi rombongan tersebut.
Bisa dibilang rencana Yasuo dan Glandelin melarikan diri dari kota sangat lancar.
Sebenarnya saat Yasuo dan Glandelin melarikan diri, Ridho masih melihat mereka dari kejauhan dan memberikan beberapa berkah dan menggunakan kekuatannya untuk memperlancar pelarian mereka dan mengatur beberapa karavan dengan reputasi baik muncul di tengah jalan pelarian mereka.
Bagi Ridho kedua orang tersebut sangat penting sebab mereka adalah sumber uangnya, sebenarnya dari pengetahuan dan sejarah yang dia baca dulu dewa kegelapan dan terang memiliki banyak pengikut tetapi karena tidak ada tanggapan apapun dari dewa yang mereka percayai membuat banyak pengikut tersebut menurun serta kekalahan kerajaan kecil tertentu menjadi penyebab kehancuran dewa kegelapan dan terang.
Tapi bagi Ridho kehancuran kepercayaan kepada dewa kegelapan dan terang menyimpan rahasia yang dalam dan sebagai pewarisnya dia sangat penasaran dengan rahasia tersebut.
Sebenarnya dirinya tidak kebetulan memilih kota kebebasan Arte dalam kebangkitan avatarnya, melainkan dia menggunakan elemen takdir dan prediksi bahwa dirinya akan menemukan rahasia kehancuran terhadap kepercayaan dewa kegelapan dan terang.
*********
"Baguslah mereka sudah aman", melihat keamanan dua pengikutnya Ridho bisa bersantai dengan rileks dan menikmati hidupnya.
Dia entah kenapa punya firasat bahwa kedua pengikutnya akan membantunya dalam mengetahui rahasia kehancuran agama dewa kegelapan dan terang.
"Hei sudah jam berapa ini? Sepertinya ini saatnya makan siang", Ridho melihat matahari dari jendelanya dan mendapati sudah siang dia pergi ke ruang makan.
Di ruang makan segala peralatan dari piring dan berbagai makanan telah disajikan, melihat berbagai macam makanan membuat dirinya puas dengan gaya hidupnya.
Hanya saja yang tidak membuatnya puas adalah tugas footman di dunia ini agak berbeda dengan di dunianya, biasanya di dunianya footman akan memegang nampan berisi makanan untuk disajikan kepada tuannya tetapi di dunia ini footman hanya menata meja & membersihkannya saat di ruang makan.
"Benar saja ini adalah dunia yang berbeda, walau agak mirip sedikit tetapi memiliki beberapa perbedaan yang jelas...sebenarnya aku curiga bahwa orang dari bumi juga pernah ke dunia ini", Ridho curiga ada seorang transmigran dari bumi ke dunia ini juga karena dia melihat beberapa kebiasaan dan budaya ada yang mirip dengan bumi.
Contohnya peran dan tugas para pelayan di dunia ini serta sebutan mereka yang menggunakan bahasa Inggris, adapula kebiasaan di kekaisaran tertentu yang makannya menggunakan sumpit, lalu di kekaisaran lain ada kabar bahwa kaisarnya suka mandi air panas dan menyebutnya onsen lalu membuka pariwisata pemandian air panas di wilayahnya.
"Sebenarnya sudah jelas bukan kalau mereka itu sebenarnya pasti transmigran..ckckc transmigran sebelumku terlalu tidak berhati hati bahkan sebutan pelayan saja masih memakai istilah pelayan inggris yang sangat kentara bahwa orang yang mempeloporinya pasti juga transmigran", Ridho tidak bisa tidak mengkritik pendahulunya dan juga penasaran untuk mencari transmigran lain di dunia ini.
"Baik misi sampinganku kali ini akan ditambahkan untuk mencari transmigran lain", sudah diputuskan bahwa dirinya akan menggunakan sumber daya untuk mencari para transmigran.