chapter 20 ambisi Ridho

Ridho terbangun dari tidur nyenyaknya, dia melihat sekeliling  Kerajaan ilahinya.

"Aku tidak menyangka bisa dibunuh dengan sekali tebas, sepertinya yang membunuhku adalah seorang raja dewa", menurutnya satu satunya yang bisa membunuhnya dengan sekali gerakan adalah para raja dewa.

"Jika raja dewa sekuat itu, sekuat apa kira kira para bapak dan ibu ilahi", Ridho tidak bisa membayangkan kekuatan kuat dari 7 bapak dan ibu ilahi.

"Nah sekarang aku ingin lihat apa yang terjadi pada kota Arte", Ridho melihatnya dari pandangan Kazuki.

Begitu dia mengetahui bahwa Maria dan Anjou mati amarah muncul dalam dirinya.

"Mereka! Aku akan membunuh mereka semua", guntur dan kilat memenuhi kerajaan ilahi.

Bumi bergetar dan istana tampak bergoyang.

sebuah suara dari kedalaman jiwanya menenangkannya dan memberikan rasa sejuk yang meredakan amarahnya.

setelah mereda dia berkata ke dirinya sendiri , "tenanglah untuk sekarang aku tidak bisa membunuh mereka, sepertinya aku harus mempercepat pertumbuhan ku"

Ridho menyesali tindakannya, jika dia tidak malas dan memilih menaikkan kekuatannya dengan gila gilaan mungkin dia bisa menyelamatkan Maria dan Anjou.

Dia membenci dirinya yang naif, berpikir dengan kekuatan nya sebagai dewa maka tidak akan pernah ada masalah yang tidak bisa dia percahkan.

Terlebih saat melawan kumpulan para dewa dia sebenarnya juga bermain main, tapi siapa sangka akibat dirinya mengulur waktu menyebabkan dia tidak bisa menyelamatkan dua wanita itu.

"Mari kita belajar dari masa lalu, jangan pernah bermain main dengan musuhmu".

"Tapi untungnya aku mengetahui alasan kejatuhan agama dewa kegelapan dan terang", selama bersantai di kota Arte Ridho mengumpulkan informasi mengenai agama dewa kegelapan dan terang yang telah punah.

Dan dia mengetahui penyebabnya adalah kekaisaran Telema.

Alkisah ada seorang raja di kerajaan besar yang tidak mau tunduk pada dewa manapun maka diapun membuat sebuah agama palsu dan dewa palsu, menyuruh semua rakyatnya berganti kepercayaan dengan paksa.

Selama 200 tahun mereka menyembah dewa kegelapan dan terang, tapi hal itu tidak disukai oleh kekaisaran Telema yang didukung oleh bapak ilahi Adam.

Maka kerajaan itu dihancurkan dan rakyatnya dimusnahkan, hanya beberapa yang selamat.

Tapi akibat kehancuran itu pun agama dewa kegelapan dan terang jatuh, mereka semua berpikir bahwa dewa kegelapan dan terang tidak pernah ada dan hanya buatan raja yang bodoh.

Maka agama itu mulai ditinggalkan pengikutnya terlebih tidak pernah ada tanggapan dari dewa kegelapan dan terang.

Dan di saat itulah Ridho menyerap egregore dewa kegelapan dan terang yang baru lahir.

Ridho pun melihat dua pengikutnya yang berada di kota kekaisaran, dia mengelus dagunya :

"Sepertinya aku butuh memperkuat pengikutku, cara apa ya...hmmm cara ini boleh juga".

Ridho di kerajaan Ilahi melihat webnovel yang dia baca dengan menggunakan Ridho di bumi.

Salah satu webnovel itu menceritakan seorang dewa yang mengundang warga bumi sebagai player di plane yang ditempati dewa tersebut.

Kelihatannya menjanjikan tapi setelah dipikir pikir cukup berbahaya, sebab di bumi tidak kekurangan orang dengan kekuatan luar biasa.

Bisa saja beberapa penyihir legendaris di bumi menyadari bahwa VR yang diluncurkan Ridho bukan VR biasa dan dapat mengunjungi plane ini melalui Astral.

Walau mereka pastinya tidak akan bisa masuk ke plane tantrum karena dilindungi energi khusus tertentu, tetapi di luar plane tantrum ada kerajaan ilahi para dewa lain.

Dia takut para dewa itu mengikuti pengelana Astral dari bumi lalu menemukan planet rumahnya dan menginvasinya.

Walau sebenarnya sistem tata surya bumi dilindungi dan tidak bisa dimasuki oleh mereka yang bukan bagian dari tata surya, tetap saja menarik keberadaan parasit seperti para dewa baru sangat berbahaya.

"Cara paling aman adalah merubah pengikutku menjadi player, lalu saat mereka membunuh monster diatur untuk mengorbankan otomatis sehingga aku bisa mendapatkan life force dari yang mereka bunuh, nah pembangiannya adalah 9/0.1"

Jangan melihat bahwa Ridho pelit dan terlihat mengeksplotasi bawahannya tetapi dia juga butuh penambahan kekuatan.

Ridho yang kekuatannya sudah terisi setengahnya mulai menggunakannya lagi hingga hampir habis untuk membuat sistem game yang dia bayangkan.

Bisa dibilang ini masih kasar tetapi seiring dengan berjalannya waktu dapat diperbaiki.

Untungnya sebagai manusia dia tidak dibatasi seperti para dewa baru, dia bisa menggunakan kekuatan di luar wilayahnya tapi dengan harga yang tidak murah.

Lalu dia mengirimkan Oracle ke dua pengikutnya yang setia.

*******************

Yasuo dan Glandelin sedang makan, dulu mereka tidak pernah menyangka akan bisa hidup nyaman seperti ini.

Memiliki rumah yang kokoh dan juga makanan yang enak, serta beberapa pelayan.

Saat mereka sedang menikmati makanan tiba tiba sebuah Oracle datang, tapi kali ini dalam bentuk informasi yang masuk ke benak mereka.

"Ini....kamu merasakannya?", Yasuo bertanya kepada Glandelin.

Gadis itu juga nengangguk dan mengatakan, "sistem".

Lalu wajahnya terkejut.

Melihat itu Yasuo heran dan bertanya kepada Glandelin, "Glandelin apa yang kamu lihat, cepat katakan".

Glandelin memutar matanya, "kakek kamu bisa mencobanya sendiri".

Yasuo yang mendengar itu tersadar dan tertawa bodoh.

Lalu dia berkata sistem dan sebuah panel transparan tiba tiba muncul di hadapannya.

Melihat itu dia benar benar terkejut, "uohhh".

Untungnya tidak ada pelayan di ruang makan ini jika tidak mereka berdua bisa dipandang dengan aneh.

"Apa ini, bagaimana cara memakainya", Yasuo bingung.

Glandelin memberitahu kakeknya bagaimana mengoperasikan panel sistem yang baru dia pelajari, sebagai anak muda dia lebih cepat belajar dan beradaptasi.

"Kakek kamu bisa menekan ini dengan kehendak untuk melihat fitur teman dan keluarga, lalu ada fitur forum katanya ini untuk kita saling berbicara.

Tapi aneh, di fitur teman dan keluarga juga disediakan untuk berkirim pesan.

Ah juga kakek bisa lihat sendiri di pojok tiap panel ada tanda yang jika ditekan akan menunjukkan informasi panel itu.

Lalu..."

Yasuo mulai nengerti bagaimana panel statistik ini beroperasi, "jadi jika kita membunuh makhluk hidup kita akan mendapatkan exp, dan exp ini dapat memperkuat tubuh kita dan menjadikan kita profesional?"

Glandelin mengangguk, "begitulah menurut yang aku baca".

"Glandelin apakah kamu tahu apa artinya?!", Yasuo tiba tiba bangun dengan bersemangat hingga mejanya bergetar.

Glandelin kaget melihat kakeknya begitu bersemangat.

"Kita akan menjadi profesional luar biasa! Astaga ini sulit dipercaya", Yasuo bergembira.

Populasi manusia di dunia ini sekitar 7 miliar dan 1%nya adalah profesional luar biasa, sisanya adalah manusia biasa.

Hal ini menunjukkan betapa langka dan susahnya seseorang untuk menjadi profesional luar biasa.

Berbeda dengan ras lain seperti Elf dan Orc yang terlahir dengan kekuatan luar biasa, manusia di dunia ini harus menanjak dengan darah dan air mata untuk mendapatkan kekuatan tersebut.

Seringkali para profesional luar biasa menikah di antara sesamanya sebab jika orang tuanya adalah profesional maka anak mereka akan langsung memiliki kekuatan luar biasa juga.

Serta 99% kaum kelas atas manusia adalah profesional luar biasa dari berbagai jenis.

Perederan uang di wilayah manusia pun kebanyakan beredar ke kalangan kelas atas, manusia biasa hanya bisa menggigit jari mereka.

Mau memberontak juga mustahil karena jurang pemisahnya terlalu besar, mereka yang kaya bisa membunuh ratusan orang biasa dengan sekali tebas.

"Cepat Glandelin kita akan membunuh ayam dan kelinci di kandang untuk mendapatkan exp", Yasuo menarik tangan cucunya dan berlari hingga halaman belakang.

Glandelin cukup terkejut dengan reaksi kakeknya, walau pikirannya dewasa karena hidup susah dia tetap anak kecil yang pandangannya sempit dan tidak mengerti betapa luar biasanya para profesional luar biasa di dunia manusia.