Eric meraih telepon selulernya dan mencoba menghubungi Eliza. Beberapa kali tersambung tapi tidak ada jawaban. Dia masih terus mencoba, tapi masih saja tidak ada respon dari Eliza. Hal ini membuat Eric semakin putus asa. Eric emosi, melempar makan siang yang terletak di sampingnya.
"Arrghhh … kenapa harus seperti ini .…" teriak Eric sambil menangis.
Teriakan Eric terdengar sampai ke luar, Mia segera masuk ke kamar Eric. Dia terkejut mendapati Eric yang kembali tantrum. "Eric … cukup!" bentak Mia dari pintu.
"Keluar! Jangan ganggu aku, tinggalkan aku sendiri!" balas Eric dengan berteriak.
Mia tidak mau mengikuti Eric, sebaliknya dia malah mendekat "Kamu kenapa sih? Jangan jadi gila dong!"
"Aku memang gila, aku memang gak pantas untuk apapun, aku memang lemah dan pantas ditinggalkan."
"Cukup!" pekik Mia sekali lagi.