Tidak Berpihak

Jumat siang, Eliza dan Dirga sudah sampai di Jakarta. Mereka disambut hangat oleh Bapak dan Ibu Eliza. Suasana di rumah Eliza sangat berbeda dengan rumah Dirga, terlebih setelah mereka tidak bertemu beberapa bulan terakhir. Mereka banyak mengobrol, Dirga juga cukup bisa berbaur dengan orang tua Eliza. Tidak terlihat canggung sedikitpun. Bahkan Bapak Budi sampai mengajak Dirga bermain catur untuk menambah keakraban diantara mereka.

"El, ikut Ibu sebentar. Mumpung Bapak dan suamimu sedang asik itu …," ajak Ibu Fadila.

"Ada apa Bu?"

"Sudah, sini ke kamar Ibu sebentar." Ibu Fadila menarik tangan Eliza masuk ke dalam kamarnya. "El, Ibu lihat kamu kurusan, kamu baik-baik saja kan di sana?"

"Baik Bu."

"Benar? Kamu gak bohong sama Ibu?"

Eliza mengangguk, namun tidak berani menatap Ibunya. Ibu Fadila mengangkat dagu Eliza, dan memaksa Eliza menatap matanya. "Kamu jujur El, kamu baik-baik saja di sana?" tanya Ibu Fadila lagi.