Pemakaman Pak Budi dihadiri banyak orang, karena memang semasa hidupnya Pak Budi bergaul dengan banyak orang dan termasuk orang yang ringan tangan dalam membantu sesama. Banyak yang kehilangan.
Ketika di pemakaman, mata Eliza menangkap bayangan yang tak asing baginya. Eric, ya! Eliza melihat Eric ada diantara orang-orang yang mengantar Pak Budi ke tempat peristirahatan terakhirnya.Eliza mengangkat kepalanya menatap Eric, Eric pun melihat pada Eliza. Eric tidak menghampiri, hanya menganggukan kepalanya, entah apa arti di balik anggukan kepala Eric.
***
Tiga minggu kemudian ….
Eliza dengan sekuat yang dia mampu, mencoba bangkit menghadapi jalannya ke depan. Seperti kata Ibu Fadila, kalau dia masih punya Gading untuk diperjuangkan. Apa lagi tabungan sudah mulai menipis, biaya juga sudah mulai banyak. Eliza berniat mengurus uang duka Dirga, agar bisa dipakai untuk kebutuhan dan disisihkan sebagai bekal Gading kelak.