"Terus saja belain dia," gerutu Ibu Susi.
"Tapi Bukde … ada benarnya juga loh. Eliza juga bukan berlebihan kan keadaan keuangannya, dia juga hemat. Karena dia hanya memikirkan masa depan Gading saja," imbuh Karin.
"Heran deh sama kalian … sepertinya Eliza itu baik sekali di mata kalian."
"Bukan begitu Bukde … tapi sejauh ini memang itu yang terlihat dari Eliza. Bukde coba deh ada di posisi dia … gak mudah loh."
"Sudah … sudah … gak usah dilanjut lagi. Aku mau bicara apa juga, pasti akan salah." Ibu Susi bersungut-sungut pergi meninggalkan Pak Luki dan Karin. Karin dan Pak Luki saling lihat.
Eliza tersenyum, paling tidak dia masih mendapat tempat untuk Pak Luki dan Karin. Soal Ibu Susi, dia sudah tidak peduli. Mudah saja mengambil hati Ibu Susi, tinggal berikan uang yang banyak maka dia akan menjadi sangat baik. Tapi menurut Eliza, dia tidak perlu melakukan itu. Karena keberadaan Ibu Susi tidak terlalu diperlukan Eliza lagi.