Eliza terus melanjutkan lagi memilih pakaian anak di toko tersebut. Dan sialnya lagi, dia harus bertemu dengan Eric lagi. Eliza menghela nafasnya dengan kasar.
"Kenapa sih El, lihat aku seperti lihat hantu saja. Aku kan gak ganggu kamu."
"Tapi aku merasa terganggu!"
"Itu sih salah kamu El. Santai saja lah … aku gak ada niat buruk kok sama kamu, kalau kita gak berjodoh sebagai pasangan, mungkin kita berjodoh sebagai teman."
Eliza melihat wajah Eric, "Masalahnya tidak semudah itu Ric."
"Maksud kamu?"
"Sudahlah lupakan saja, kita pura-pura gak kenal saja. Itu lebih baik."
"Semakin kamu menghindar dari aku, semakin aku penasaran loh El."
"Terus mau kamu apa?"
"Aku mau kita berteman, itu saja."
Eliza menghela nafasnya, "Oke, kita berteman. Tapi tidak lebih ya, teman saja!"
Eric tergelak, "Memangnya yang mau lebih dari teman siapa El?"