Luluh

Eric menyusul Eliza ke ruangannya, dia masih belum tenang jika masalah mereka belum selesai.

"El … jangan seperti ini dong. Aku akan kepikiran terus kalau kamu begini."

"Buat apa kamu pikirkan aku sih Ric? Istri kamu butuh perhatian kamu, itu yang seharusnya kamu pikirkan!" Eliza masih saja ketus, apa yang dikatakannya jelas saja hanya sebatas di mulut, bukan tulus dari dalam hatinya. Eric pun tahu itu.

"El … sudah dong jangan menyudutkan aku terus."

Eliza tidak meanggapi, dia terus saja membereskan berkas-berkas yang ada di meja kerjanya.

"Terus mau kamu, aku harus bagaimana El?"

"Terserah!"

Eric menghela nafasnya, dia sama sekali tidak memiliki ide untuk memperbaiki hubungan mereka. Mereka layaknya 2 insan yang terjalin dalam sebuah hubungan.

"Permisi Dok …," seorang perawat masuk dengan membawa 1 botol kopi instan.

"Ya, ada apa Sus?"

"Ini, titipan dari Dokter Endru."