Eric Mati Kutu

Eric menatap Mutia, tidak percaya kalau Mutia menolaknya. "Kamu bercanda kan Mut?" tanya Eric lagi.

"Enggak Mas … kamu kembali ke rumah ini bukan karena aku ataupun anak kita tapi karena kamu gak punya pilihan lain kan? Karena kamu dipaksa keadaan kan? Dan kalau begitu adanya, sama saja bohong Mas, tidak akan memperbaiki keadaan," ujar Mutia lembut.

"Tapi aku akan berusaha untuk memperbaiki semua Mut."

"Akan susah kalau kamu tidak ada niat Mas. Aku sudah bisa menerima keadaa ini kok, aku tidak akan sakit hati. Kalau memang kita tidak berjodoh tidak perlu dipaksakan."

Eric melihat Mia, Ibu dan Bapaknya, mencari pembeneran, tapi mereka semua hanya mengangkat bahu seolah tidak peduli.

"Jadi kamu sudah dengar apa yang dikatakan Mutia kan? Tidak perlu Papah ulangi lagi kan?" sahut Bapak Eric.

"Iya Pah … tapi aku …."

"Sudahlah, sesuai dengan apa yang Papah katakan minggu lalu kalau Mutia tidak akan pernah keluar dari rumah ini, apapun keadaanya …."