Tak Bisa Ditepiskan

Endru menghampiri ruangan rawat inap Gading, kebetulan pintunya belum tertutup sempurna. Endru melihat dari celah pintu tersebut, hanya ada Eliza dan Ibu Fadila yang menjaga di sana. Eliza memegangi tangan Gading yang tengah tertidur pulas. Eliza tidak henti-hentinya menciumi tangan Gading.

"Sudah El … kamu istirahat saja. Besok kamu kan harus kerja juga," ujar Ibu Fadila.

"Iya Bu. Tapi Eliza merasa bersalah saja sama Gading, beberapa hari ini aku terlalu keras sama dia. Aku gak bisa sabar menghadapi dia."

"Itu wajar El, semua Ibu di dunia ini juga mengalami fase seperti itu ketika anak mereka seusia Gading."

"Aku juga merasa bodoh Bu, aku seorang dokter tapi bisa-bisanya anakku hampir dehidrasi."

"Sudah jangan menyalahkan diri kamu terus, dokter juga manusia. Sudah kamu tidur gih … ini sudah dini hari," ujar Ibu Fadila lagi.

Endru mengurungkan niatnya masuk ke dalam, dia melangkah ke luar. Tapi hatinya sangat tersentuh melihat pergumulan Eliza. Posisi Eliza sangat sulit.

***