Luluh

Eliza memilih tetap menemui Endru di balkon.

"Mas …," tegurnya pelan.

"Hei El … Gading sudah tidur?"

"Sudah Mas."

"Oh syukurlah, pasti dia sangat kelelahan hari ini, banyak main dia …."

"Iya. Oh ya Mas, ini minuman siapa? Kok banyak sekali …."

"Itu … aku gak tahu kamu sukanya apa, jadi aku bawa saja semuanya ke sini," ujar Endru tersenyum lebar. Eliza juga ikut tersenyum melihat kekonyolan Endru. "Oh ya El, ada apa nih kamu ajak bertemu malam-malam begini? Ada yang penting?"

"Gak sih … cuma mau bilan terima kasih saja. Ini sudah untuk kesekian kalinya Mas bantu aku untuk mengatasi Gading. Aku malah lihat, Mas lebih mampu menaklukkan Gading dari pada aku Mas."

"Hemmm itu karena aku yang menuruti semua keinginannya kan El, malah justru membuat dia nakal. Jadi salahku ternyata salah."

"Gak juga kok Mas, dia merasa nyaman saja sama Mas jadi dia mau menuruti apa kata Mas."

"Terus kalau kamu kapan merasa nyaman sama aku El?" tanya Endru tiba-tiba.

"Hah?"